Showing posts with label Curhat. Show all posts
Showing posts with label Curhat. Show all posts

Monday, April 24, 2023

Bunga Profetis

Minggu, 23 April 2023

Seusai ibadah kulangkahkan kaki hingga keluar dari gerbang gereja. Lantas aku berbelok ke kiri dan menyusuri jalan setapak di bawah naungan pepohonan. Tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh di atas kepalaku.

Seketika tanganku bergerak meraihnya dan kulihat sekuntum bunga kuning nan cantik. Dia sudah jatuh dan terpisah dari batang pohonnya. Maka, dia pasti segera layu dan mati. Namun, aku tak tega membuangnya.

Maka, kuletakkan bunga tersebut di atas bambu. Namun, hembusan angin membuatnya tampak kewalahan. Kulihat teman-teman dan handai taulannya berada nun jauh di atas sana. Tampaknya tidak ada yang mau menyusulnya turun.

Lantas kupindahkan dia di antara sela-sela bambu dan pohon. Nah, setelah dia terlihat cukup aman, aku pun pergi meninggalkannya.

"Tadi aku kejatuhan bunga kuning di depan gereja," kisahku kepada meme bungsu.
Dia pun langsung bertanya, "Apa artinya?"

Ah, mana kutahu. Aku hanya mengetahui mitos kejatuhan buah dan daun dewandaru. Di Gunung Kawi banyak orang sengaja duduk-duduk hingga tidur di bawah pohon dewandaru agar bisa kejatuhan buah atau daunnya. Mitosnya sih mengatakan bahwa mereka yang kejatuhan daun atau buahnya akan mendapat rejeki.

Padahal, rejeki tuh harus dijemput atau diusahakan, bukan ditunggu doank. Rejeki itu pun berasal dari Tuhan. Dia tidak mungkin memberkati orang yang hanya mau duduk-duduk dan tidur demi memperoleh rejeki.

Amsal 6:6-8 (TB) Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.

Kemudian aku asal menjawab meme, "Bunga aja kalau jatuh tidak sampai tergeletak karena ada tangan yang menopangnya. Apalagi kita anak-Nya. 🤣 Diartiin sendiri lha."

"Wih kok mantep artinya, bunga profetis," timpalnya. Balasku sekenanya, "😊 karena nama belakangku berarti bunga. Sayang kalau langsung dibuang, nanti diinjak orang. Jadi, kutaruh di sela-sela bambu pohon."

"Wkwkwk biar tetap terpelihara ya," katanya pula. Tentu saja kujawab tidak karena dia pasti tetap layu setelah terpisah dari pohonnya. Jadi, dia menambahkan, "Makanya keterhubungan dengan sang pokok anggur itu penting. Selama melekat kepada-Nya pasti akan tetap hidup." ❤️ Hehehe … meme pun bisa mengartikannya sendiri.

Yohanes 15:5 (TB) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

YESUS POKOK
Yesus pokok dan kitalah carang-Nya, tinggallah di dalam-Nya.
Pastilah kau akan berbuah.
Yesus cintaku, kucinta Kau, kau cinta Dia.

Saturday, March 12, 2022

Rebutlah!

Dengan sedih seorang wanita berkata: "Tuhan, salah satu berkatku sudah diambil orang." Namun, dia tidak mau terlarut dengan kesedihannya. Dia pun memutuskan untuk membawa korban pujian lalu membaca Alkitab.

Ketika dia akan membaca kitab Yosua, tiba-tiba dia mendengar sebuah suara bapa melompat di hatinya, seperti rhema: "Rebutlah! Tapi, dengan cara Tuhan." Nah, bagaimana jika kamu ada di posisinya? Kujawab: "ya Tuhan", kujawab: "ya Tuhan", kujawab: "ya.. ya.. ya.." Seperti ini?

Alih-alih menjawab begitu, wanita itu berkata: "Tidak mungkin lha. Bagaimana mungkin aku merebutnya? Kabarnya dulu orang Israel merebut tanah Kanaan karena penduduknya amat sangat jahat." Namun, itu Perjanjian Lama.

Ketika dalam kebingungan, wanita itu melihat video saat teduh untuk mendapat pencerahan. Eh, bukannya semakin cerah, dia malah semakin bingung karena dikatakan bahwa "Berkat yang kau sangka hilang ternyata masih ada... Kasih karunia akan mendewasakannya..." Lalu dibacakan pula Yesaya 49 dan ada kata direbut pula.

Yesaya 49:24 Dapatkah direbut kembali jarahan dari pahlawan atau dapatkah lolos tawanan orang gagah?

Lho?!?!?!? Kok gitu? Maksudnya apa ya? Berkat Daud juga pernah diambil musuh di Ziklag lalu Daud merebutnya. Bagaimana mungkin merebutnya? Bagaimana cara merebutnya? Lalu ada ayat lain yang merhema di hatinya.

Rut 3:18 "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

Tapi, itu seperti belum menjawab pertanyaan karena jawabannya tetap saja harus dinanti. Lagipula itu pun dari Perjanjian Lama juga. Bukankah Perjanjian Baru berbeda? Bukankah di dalam Perjanjian Baru tidak ada perebutan berkat?

Matius 5:38-39 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Di dalam Perjanjian Lama memang mata ganti mata, gigi ganti gigi. Namun, di dalam Perjanjian Baru ada perintah baru, yaitu mengasihi dan memberkati setiap orang, termasuk orang jahat. Andaikata kita belum rela memberkati orang jahat, bukankah minimal kita tidak merebut berkatnya?

Jika kita merebut berkatnya, apa bedanya kita dengan si jahat? Bukankah suatu niat baik juga harus dilakukan dengan cara yang baik pula? Selain itu, semua hanya pinjaman, semua hanya titipan, seperti kata Ayub: "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah Tuhan." Jadi, untuk apa menggenggam berkat terlalu erat?

Lagipula apa benar itu suara Tuhan? Sekalipun suara itu sebut-sebut pakai cara Tuhan, kok perintah-Nya seperti tidak sesuai dengan karakter Kasih yang menjadi inti Perjanjian Baru?

Oh, mungkin saja saat itu setan lewat untuk mengganggu pembacaan Alkitab. Karena setan mengetahui bahwa inti kitab Yosua adalah merebut tanah Kanaan sesuai cara Tuhan, dia pun berkata: "Rebutlah! Tapi, pakai cara Tuhan."

Hal seperti itu mungkin pernah kita alami pula ketika sedang membaca buku atau menonton film lalu tiba-tiba ada teman atau saudara lewat. Karena mereka sudah terlebih dahulu membaca buku atau menonton film yang sedang kita lihat, mereka pun iseng menyebutkan inti ceritanya atau beberapa perkataan dalam cerita itu.

"Saya suka.. saya suka.." atau "Betul.. betul.. betul.." (Upin dan Ipin)
"Katakan peta!" (Dora the Explorer)
"Baling-baling bambu" (Doraemon)
"Wingardium Leviosa" (Harry Potter)
Kalau belum pernah membaca atau menonton filmnya, biasanya kita akan langsung berkata: "Apaan sih?"

Namun, ketika mereka mau menjelaskan jalan ceritanya, kita akan segera berkata: "Stop! Stop! Jangan cerita! Aku mau membaca atau menontonnya sendiri." Jadi, tak mungkin lha di masa kini Tuhan berkata: "Rebutlah!" Jika Tuhan berkata: "Kasihi!", ini baru masuk akal deh... hehehe...

Namun, akhirnya wanita itu berdoa: "Jangan Tuhan. Jangan balas dia. Berkatnya jangan direbut. Kasihan dia. Biarkan dia merasakan Kasih lewat berkat itu agar nantinya dia pun bisa mengasihi sesama." Nah, bagaimana karakter Kasih sejati? Dengarkan saja lagu di bawah ini ya...^.^

KASIH ~ Jason
Kasih itu sabar, murah hati, lemah lembut, tak cemburu. Kasih itu memberi sukacita di hati.
Kasih itu mengerti, s`lalu memberi, tiada mencari lemahnya diri. Kasih itu memberi sukacita di hati.
Reff : Begitu banyaknya cerita tentang kasih-Nya yang sempurna. Marilah kita memberi dunia teladan Kristus di dalam kita.

Sunday, June 21, 2020

Bermula dari Pikiran

Semula aku ingin belajar membuat aksesoris dengan teknik makrame. Buku dan perlengkapannya pun sudah dibeli, seperti benang nilon dan benang poliester. Eh, setelah dicoba berulang kali kok susah ya? Akhirnya kubiarin begitu aja di dalam lemari.

Kemudian Corona datang sehingga aku bisa lebih sering di rumah daripada di kantor. Nah, keseringan di rumah melihat benang-benang itu, aku pun berpikir: "Mengapa aku tidak belajar merajut lagi? Sewaktu SD di asrama aku kan pernah diajari merajut.Kala itu aku diajari membuat pita rambut dan baju boneka. Coba lagi  ah."

Lantas aku pun belajar merajut lewat youtube.

Pelajaran Pertama: memahami benang
Tas Rajut Asimetris
Pada awalnya aku mau belajar membuat rompi dengan benang poliester. Di tengah perjalanan aku berubah pikiran karena tekstur benangnya terasa tidak nyaman untuk dikenakan. Selain itu, benang polyester harus dipotong dengan api karena jika dipotong dengan gunting, hasil potongannya akan berserabut. Ini sebabnya para perajut benang polyester senantiasa menggunakan korek api. Duh, aku ini tidak suka berurusan dengan api dalam jarak super dekat.

Tas Rajut AsimetrisJadi, benangnya tetap saja kupotong dengan gunting hingga muncul serabut di sana-sini. Uuugh, jelek nih. Diapain ya? Apa merajut dengan benang nilon saja? Oh, tidak bisa. Benang nilon pun mirip benang polyester. Bahkan, teksturnya lebih keras dan ulet daripada polyester.

Pelajaran Kedua: membuat tas sesuai tutorial rompi dan alas tas
Tas Rajut AsimetrisHmm... Benang nilon dan poliester cocok untuk apa sich? Ternyata cocok untuk produk-produk non wearable seperti tas dan dompet. Alhasil, kuubah calon rompi menjadi tas dengan menggabungan tutorial dari guru-guru rajut lainnya... Alas tas menggunakan benang nilon agar kokoh dan selebihnya menggunakan benang polyester. Hahaha... hasilnya pun belum bisa simetris. Untunglah ini sebuah karya seni dan bukan ilmu eksak.
Tas Rajut Asimetris
Lantas kuberi kain furing di bagian dalamnya untuk menutupi hasil potongan benang yang berserabut. Untung dech sewaktu SMP aku pernah belajar menjahit dengan tangan sehingga masih ingat lha bagaimana menjahit pinggiran kain. Sayangnya, aku sudah lupa nama-nama tusuk jahitnya… hehehe… Kemudian aku membeli benang katun dan berharap benangnya bisa lebih kusukai daripada benang nilon dan polyester.

Pelajaran Ketiga: membuat bunga mawar
Mawar Rajut
Selanjutnya, aku belajar membuat bunga mawar dari sisa alas tas. Gurunya pakai benang katun, tetapi aku memakai benang nilon. Alhasil, benangku lebih besar daripada benangnya sehingga tidak bisa kuikat dengan cara menjahitnya pakai jarum. Maka, kuakali dengan mengikatnya secara manual dengan bantuan hakpen. Hehehe… bungaku pun menjadi tampak lebih besar daripada bunganya... wkwwkw... It's oke. Ini bunga rajut pertamaku.

Pelajaran Keempat: membuat masker bermotif diamond
Untuk produk wearable biasanya disarankan menggunakan benang katun. Eh, gurunya malah memakai benang polyester dan katanya tidak masalah jika mau menggunakan benang yang lebih tipis. Jadi, aku tetap menggunakan benang katun. Alhasil, panjang maskerku tidak sesuai panjang maskernya. Ulala.. akhirnya aku terpaksa memodifikasi bagian kanan kiri masker agar tetap mencapai panjang yang sesuai dengan wajahku. Fiuh... Masker pun selesai.

Masker Rajut Motif Diamond
Masker Rajut Motif Diamond

Ternyata merajut dengan benang katun memang lebih menyenangkan karena bisa dipotong dengan gunting. Namun, warna-warna benang katun tidak secerah warna-warna benang nilon dan polyester. Jadi, aku masih mau mempelajari benang-benang rajut lainnya sekaligus mempelajari motif-motif lainnya lewat youtube.

Masker Rajut Motif Diamond
Eh, mama dan titiku malah sudah mempromosikan hasil rajutanku kepada sanak saudara dan teman-temannya. “Hei, aku ini masih belajar. Rajutanku belum tentu bisa konsisten.” Fiuh… sudahlah. Itu urusan nanti saja lha. Begitulah para marketer: sukanya buru-buru padahal semuanya ini masih jauh dari sempurna. Kata Tokopedia: “mulai aja dulu”… wkwwkw… Tak lama berselang ada yang memesan 20 buah masker rajutku. Astaga. Maskernya belum ready dan benang pun belum ready. Wew... Inilah ulah marketer.
KUTAHU RENCANA-MU
Tuhan kupercaya rencana-Mu indah walau saat ini tak kumengerti. Engkau t’lah berfirman, 'kan b’ri masa depan, damai sejahtera, penuh harapan.
Chorus: Kutahu rencana-Mu indah bagiku. Kutahu kehendak-Mu baik bagiku. Kutahu rancangan-Mu sempurna bagiku. Kutahu jalan-jalan-Mu yang terbaik bagiku.

Thursday, August 29, 2019

Temukan di Dalam Dirimu

Ada seorang pemuda yang ingin berbisnis sendiri sehingga dia tidak pernah mau menjadi karyawan sekalipun penghasilannya serba tak tentu. Ibunya berkata kepadanya: "Lihatlah sepupumu. Dia telah menjadi karyawan yang sukses. Mengapa kamu tidak berusaha seperti dia saja?" 

Pada kesempatan lain seorang ibu berkata kepada anaknya: "Lihatlah temanmu yang kini telah menjadi pengusaha sukses. Mengapa kamu tidak mau menjalin kerjasama dengannya agar ikutan sukses seperti dia?"

Andai saja mereka bisa bertukar posisi. Apa segalanya akan menjadi lebih baik? Belum tentu juga. Seorang teman bercerita bahwa dirinya tidak menyukai pekerjaannya dan ingin berhenti. Lalu seseorang berkata: "Cobalah dulu. Siapa tahu nantinya malah cocok. Jika sudah mencoba dan tetap tidak suka, berhentilah jika kamu merasa tidak kuat."

Live Your Live Woman
Hidup ini terlalu singkat untuk menghidupi impian orang lain. Jika memaksakan diri menghidupi impian mereka, mungkin bisa berhasil tetapi sulit bertahan lama ketika diterpa berbagai macam hambatan.

Banyak orang berapi-api ketika mengikuti seminar motivasi tetapi tidak semua orang bisa mempertahankan semangatnya. Ketika dihadang masalah, semangat mereka mulai sirna. Mereka segera lupa semua perkataan yang disampaikan oleh pembicara motivasi. Hal ini berbeda dengan yang dialami Yeremia.
Yeremia 20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Yeremia mendapat dorongan kuat dari dalam dirinya sehingga dia tidak bisa berhenti sekalipun ingin berhenti. Ini seperti sepenggal lirik lagu 'I am Moana' yang berbunyi: 'And the call isn't out there at all. It's inside me. It's like the tide, always falling and rising. I will carry you here in my heart, You'll remind me. That come what may, I know the way...'

Live Your Life Man
Jadi, kekuatan sejati untuk meraih impian terletak di dalam diri kita, bukan pada dorongan orang lain. Live your life and follow your heart.

FOLLOW YOUR HEART
Have you ever climbed the mountain? Have you ever crossed the sea? Take a look around the corner and listen to your heartbeat.
Have you ever touched the rainbow? Take a ride on a ferris wheel. It takes one step to start a journey. It's up to you to make it real.
This is the time for yourself to be free. You gotta follow your heart. This is the time in your life and it's never too late. To see the light in the dark you gotta follow your heart.
Walking far away horizons. You will never walk alone. You'll be at home where your heart is. A million miles away from home.
This is the time for yourself to be free. You gotta follow your heart. This is the time in your life and it's never too late. To see the light in the dark you gotta follow your heart.
Show me the way, who knows the way? This is the only road to go. Life brings me down, life takes me up. And only, only Heaven knows.
This is the time for yourself to be free. You gotta follow your heart. This is the time in your life and it's never too late. To see the light in the dark you gotta follow your heart. You gotta follow your heart.

Terjemahan:
IKUTI HATIMU
Apakah kau pernah mendaki gunung? Pernahkah kau menyeberang laut?
Lihatlah sekeliling dan dengarkan detak jantungmu.
Pernahkah kamu menyentuh pelangi? Naik roda kincir ria. Dibutuhkan satu langkah untuk memulai sebuah perjalanan. Terserah kau untuk membuatnya nyata.
Inilah saatnya bagi dirimu untuk bebas. Kau harus mengikuti hatimu. Inilah saatnya dalam hidupmu dan tidak pernah terlambat. Untuk melihat cahaya dalam kegelapan, kau harus mengikuti hatimu.
Berjalan jauh dari cakrawala kau tidak akan pernah berjalan sendirian. Kau akan berada di rumah dimana hatimu berada. Satu juta mil jauhnya dari rumah.
Inilah saatnya bagi dirimu untuk bebas. Kamu harus mengikuti hatimu. Inilah saatnya dalam hidupmu dan tidak pernah terlambat. Untuk melihat cahaya dalam kegelapan kau harus mengikuti hatimu.
Tunjukkan jalan, siapa yang tahu jalannya? Inilah satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Hidup membawa saya turun, hidup membawa saya naik. Dan hanya, hanya Surga yang tahu.
Inilah saatnya bagi dirimu untuk bebas. Kau harus mengikuti hatimu. Inilah saatnya dalam hidupmu dan tidak pernah terlambat. Untuk melihat cahaya dalam kegelapan kau harus mengikuti hatimu. Kau harus mengikuti hatimu.

Monday, August 26, 2019

Kita Terbatas

™: "Cerita donk apa yang diceritakan oleh si A kepadamu? Nanti akan kubantu doa."
* "Kalau mau bantu doa, cukuplah berdoa agar kita semua dijauhkan dari segala yang jahat atau berdoalah dalam bahasa roh."
™: "Ayolah cerita. Siapa tahu ada kaitannya denganku."
* "Tidak ada kaitannya denganmu. Ini rahasia wanita."
™: "Ayolah... Aku mau tahu sekarang. Aku yakin itu bukan rahasia wanita."
*: "Kamu ini pria. Kok bisa lebih kepo daripada teman wanita sich? Kalau mau tahu, silahkan tanya sendiri kepada yang bersangkutan."
™: "Hibah..."
*: "Tidak. Tidak ada hibah informasi. Silahkan tanya sendiri atau tunggu waktunya. Kalau sudah tiba waktunya, nanti kamu akan tahu. Sekarang bukan waktu yang tepat."

* Wew... Bapa, jadikanlah aku robot.

° Kenapa?
Harapan-Realita
* Agar aku bisa diprogram dan diupgrade dengan cepat seperti yang mereka mau sehingga tidak lagi hidup berdasarkan perasaan dan dapat melampaui batasanku. Agar aku bisa menerima hal-hal besar ketika mengharapkan hal-hal kecil. Agar aku bisa menerima ketenaran ketika tak ingin terlihat. Agar aku bisa menerima kerumunan orang ketika ingin ketenangan. Agar aku bisa berada di depan ketika ada yang mau mengekor diriku. Agar aku bisa berada di tempat yang tinggi ketika masih ingin berada di bawah. Agar aku bisa menerima 10 ketika meminta 5. Agar aku bisa menerima 30 ketika meminta 3. Agar aku bisa menerima 1 ketika sedang tak ingin apapun.

Lalu kalau ada yang curhat kepadaku, aku bisa menceritakan semuanya kepada teman yang kepo. Maka, aku tak perlu bersilat lidah untuk merahasiakan apapun darinya.

Nanti kalau bertemu dengan orang minder, aku bisa berkata: "Jangan gunakan perasaanmu. Gunakanlah hakmu. Kamu ini empunya rumah. Kok malah bersembunyi dari tamu? Ayo keluar dan tunjukkan dirimu."

Kemudian saat bertemu dengan teman baik aku bisa menasehatinya: "Jangan berteman dengan anak nakal itu sekalipun dia baik dan menyenangkan. Kalau berteman dengan dia, nanti kamu bisa tertular kenakalannya. Ingat: pergaulan yang buruk bisa merusak kebiasaan yang baik."

Lalu saat bertemu dengan teman yang ceria aku pun bisa berkata: "Jangan berteman dengan dia karena hidupnya penuh masalah sehingga wajahnya selalu tampak stres. Jangan gunakan perasaanmu. Jangan merasa kasihan kepadanya karena kalau sering bersamanya, ntar kamu bisa ikutan stres. Biarkan saja dia sendirian. Jangan didekati."

° Nak, bukan orang sehat yang memerlukan tabib tetapi orang sakit.

Cerita Rahasia
* Tapi mengapa ada orang-orang tertentu yang lebih mampu menuntut tanpa mau mengerti? Jika tidak mau bercerita, katanya pelit dan sombong. Jika diberi cerita, malah langsung disebarin dengan alasan agar bisa mendapatkan banyak dukungan doa. Padahal, beberapa orang memerlukan privasi, seperti berada dalam bilik pengakuan dosanya orang Katolik. Jadi, seharusnya cukup Yesus yang tahu, kecuali mereka sudah benar-benar siap berbagi cerita kepada banyak orang.

° Ya. Daripada berharap dimengerti, lebih baik belajarlah memahami mereka. Pada dasarnya setiap orang memberikan penilaian berdasarkan diri mereka sendiri, kecuali mereka bersedia menempatkan kaki mereka di dalam sepatu orang lain. Tak perlu menjadi sama seperti yang mereka mau. Lakukan saja yang kamu bisa dan sisanya biar Tuhan yang tangani.

* Yeyyy... Kau memang Bapa yang pengertian dech...^.^

KUBERSYUKUR BAPA
Banyak yang Kau perbuat di dalam hidupku. Rancangan indah-Mu terjadi di hidupku. Bapa yang mengerti...^.^ segala yang kuperlu. Kasih-Mu sempurna nyata dalam hidupku.
[Chorus]: Kubersyukur Bapa, kubersyukur Tuhan buat kasih setia-Mu di dalam hidupku. Kubersyukur Tuhan.
Bridge: Tak ada lembah kelam yang tak kulewati tanpa hadir-Mu. Hatiku takkan gentar s’bab kutahu tangan-Mu yang menopangku.
Kaulah Yesus. Kaulah Tuhan. Hanya Kau kupercaya. Kaulah Yesus, Kaulah Tuhan harapan hidupku.

Sunday, September 30, 2018

Sangat Tercengang dan Bingung

Pelajaran Iman
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 30 September 2018

Yesus memberikan pelajaran terlebih dahulu sebelum melatih iman para murid. Pengalaman para murid di tengah danau berbadai bukanlah pengalaman pertama mereka. Meskipun demikian, mereka tetap takut, tercengang, dan bingung. Hehehe… namanya juga masih murid, namanya juga masih belajar, ya wajar donk kalau reaksinya seperti itu. Banyak pula murid-murid yang lambat belajar (slow learner) :p
 
Dulu aku pun sudah pernah diterpa angin ribut hingga tak tahu harus berbuat apa. Saat itu Yesus turun tangan meredakan anginnya lewat sebuah acara televisi yang berjudul ‘Before 30’. Nah, setelah dibaptis secara Kristen aku mulai menulis kesaksianku karena ada cukup banyak orang yang bertanya: “Bagaimana aku bisa dibaptis secara Kristen?” Karena aku capek dan bosan kalau harus mengulang-ulang ceritanya, ya aku tulis saja sehingga yang benar-benar ingin tahu bisa membacanya sendiri… hehehe…
1. Keajaiban Acara ‘Before 30’ di Global TV – seri 1
2. Keajaiban Acara ‘Before 30’ di Global TV – seri 2

Namun, suatu hari ada pertanyaan dari seorang pembaca yang intinya bertanya: “Kesaksianku itu ditayangkan pada Before 30 episode berapa?” Namun, aku tidak mengetahui episodenya karena kedua episode pengubah hidupku tersebut malah tidak kutonton dari awal. Nontonnya saja tidak kurencanakan. Aku juga tidak tahu kalau ada acara itu, apalagi episodenya, mana tahu lha… wkwwkw… Maka, aku hanya bisa mengatakan kepadanya bahwa aku tidak menontonnya dari awal sehingga aku tidak mengetahui episodenya. Selain itu, aku menonton kedua episode tersebut sebelum aku masuk Kristen dan sebelum Ps. Philip Mantofa memposting semua video Before 30 di youtube sehingga aku juga kurang tahu video tersebut sudah diposting atau belum.

Meskipun demikian, pertanyaannya membuatku ikut penasaran. Jika mengingat kronologi waktunya, angin ribut terjadi pada Agustus 2012, mulai reda sekitar April 2013, dan aku dibaptis pada April 2014. Maka, kemungkinan besar kedua episode Before 30 yang sempat membuatku sangat tercengang pasti ditayangkan sekitar Agustus 2012 hingga April 2013. Jadi, aku tonton ulang Before 30 dari episode 1. Ketika tiba pada episode 21, aku mulai mengenali lokasinya sehingga aku yakin bahwa kedua episode yang kucari seharusnya antara episode 1 – 20. Aneh tetapi nyata, aku tidak menemukan video yang kucari. Apa saat itu aku berhalusinasi?
Tak lama berselang tiba-tiba aku dikirimi video kesaksian tentang seorang penyanyi wanita yang namanya juga sudah kulupakan. Wanita ini bersaksi bahwa dia sempat bertanya: “Yesus, apakah Kau sungguh ada? Jika ada, jawablah aku.” Ketika membaca Alkitab, dia melihat di sana tepat ada tertulis: “Yesus itu ada.” Namun, setelah dibaptis secara Kristen dia tidak menemukan ketiga kata tersebut di Alkitab. Karena penasaran, aku pun membuka aplikasi Alkitab untuk mencari kata-kata tersebut tetapi tidak menemukannya pula. Hmmm… apa dia tidak memberi kesaksian palsu? Wah, jika kesaksiannya dikira palsu, kesaksianku juga bisa dikira palsu apabila videonya tidak kutemukan. Apa pengalamanku juga mirip penyanyi wanita tersebut? Oh tidak, videonya pasti ada, hanya saja aku belum menemukannya. Mungkin saat itu episodenya tidak tayang secara berurutan.

Maka, aku kembali melanjutkan nonton Before 30 hingga episode 30 tetapi tidak kutemukan jua video yang kucari. Bahkan, aku semakin yakin bahwa videonya pasti sebelum episode 21. Karena sedang sendirian di kamar, aku pun berteriak: “Aaaa… aku tidak percaya ini. Apa yang kualami saat itu? Apa saat itu aku berhalusinasi? Tidak. Aku sangat sadar saat itu. Aku tidak mabuk minuman keras dan tidak dalam pengaruh obat-obatan. Namun, kenapa videonya tidak ada? Aku tidak percaya ini. Aku tidak percaya ini. Siapa yang berbicara kepadaku saat itu?”
Hmmm... aku harus melanjutkan nonton Before 30 karena mungkin saat itu aku melihat tayangan ulang pilihan pemirsa sehingga episodenya tidak berurutan. 
1. Pertama, aku harus menemukan sebuah lorong berpilar putih yang memiliki kain putih berkibar-kibar karena tiupan angin, pendetanya yang berbaju putih duduk di salah satu pilarnya, dan sambil memegang Alkitab dia berkata: “Jangan tanya apa yang harus kamu lakukan …”.
2. Kedua, aku harus menemukan sebuah padang rumput dengan beberapa pohon dan sebuah batu besar di atas rerumputan, pendetanya duduk di atas batu itu, dan sambil memegang Alkitab dia berkata: “Mungkin ada yang tidak mengenal saya…” dengan firman “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”

Eh, hingga episode 49 aku tetap tidak menemukan kedua video itu. Kok aneh sich? Judul acaranya sama-sama Before 30, pendetanya juga sama, tetapi lokasi dan perkataan-perkataannya kok tidak ada yang sama dengan yang kucari? Masa saat itu aku bisa ditipu oleh mata dan telingaku sendiri? Oh Tuhan, aku tidak percaya ini. Bagaimana mungkin ini terjadi? Kenapa video-video penunjangnya seperti ada semua tetapi dua video utamanya malah tak tampak. Masa saat itu aku melihat Before 30 versi ilahi? Masa saat itu Tuhan membuat film yang khusus untukku? Aneh sekali sich. Ini sangat membingungkan. Masa itu penglihatan? Setahuku belum pernah ada penglihatan yang tayang di televisi. _._

Maka, senyuman Ps. Philip Mantofa di salah satu episode Before 30 tiba-tiba bagaikan senyuman jahil Tuhan hingga aku berkata: “Kok malah tersenyum sich? Tidak tahu ya kalau aku ini sangat bingung. Udah dech. Ntar aja di sorga aku tanyakan saja kepada-Mu Tuhan.” Hmmm… kelihatannya tidak semua kesaksian perlu dibuktikan. Jika ada yang meragukan kesaksianku, biarkan saja. Yesus saja pernah diragukan oleh banyak orang ketika Dia bersaksi tentang diri-Nya sehingga Dia mengatakan bahwa Bapa sendiri adalah saksi-Nya. ^_^ (Yohanes 5:19-47 Kesaksian Yesus tentang diri-Nya.)
Yohanes 5:37-38, 41 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.

SAMPAI AKHIR HIDUPKU
Bapa Engkau mengenalku lebih dari siapapun. Engkau tahu ceritaku dan isi hatiku. Tak peduli masa lalu Engkau tetap memilihku. Ubahkanku, sempurnakan jadi karya yang indah.
Reff: Kini aku percaya tiada yang mustahil bagi-Mu. Kuasa-Mu kuatkanku, dasarku berharap. Kini aku berserah pada rancangan-Mu bagiku. Kuikuti panggilan-Mu, ku ‘kan setia sampai akhir hidupku.

Sunday, September 16, 2018

Curahan Hati

Jagalah Hati dengan Kewaspadaan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Sept 2018

Ada seorang pria yang curhat kepada ko Judy. Dia baru menikah 3 tahun tetapi sudah ingin bercerai karena dia tidak tahan dengan isterinya yang sering memukulnya. Ko Judy pun mengatakan bahwa dia tidak menganjurkan perceraian tetapi dia boleh bercerai jika sudah tidak tahan lagi dengan isterinya dengan satu syarat, yaitu mereka harus ikut retreat pasangan terlebih dahulu.

Pada saat retreat ko Judy berkenalan dengan isterinya. Ternyata isterinya tidak kekar. Dia bertubuh ramping dan cantik karena dia juga foto model. Rupanya dulu wanita ini belajar taekwondo karena dia sering melihat ayahnya memukul ibunya. Dia pun terpaksa menikah karena tuntutan. Lalu acapkali bertengkar dengan suaminya, dia memukul suaminya. Dia berkata: “Sebelum saya dipukul suami, lebih baik saya memukulnya terlebih dahulu.” Ini berarti ada trauma atau luka masa lalu yang belum dipulihkan dan dia beranggapan bahwa semua pria pasti suka memukul. Jadi, ko Judy berkata: “Saya tidak suka memukul dan saya ini pria. Lihat! Saya ini pria beneran.”

Hmmm… jika belum mengenal seseorang dengan baik, mana bisa percaya begitu saja? Kadang kala orang yang sudah kita kenal pun bisa mengejutkan kita dengan sikapnya yang tak terduga. Siapa sangka seseorang yang dikenal baik dan humoris pun bisa tega memukul sesamanya? Pria normal tentu saja tidak akan memukul sesamanya sambil tersenyum atau bercanda. Biasanya mereka hanya memukul saat siluman banteng di dalam dirinya teraktivasi alias saat marah saja. Jika tidak normal alias gila, ya lain lagi ceritanya. Namun, bagaimana kita bisa mengetahui batas kesabaran seseorang? Kadang kala kita baru bisa mengetahuinya saat goncangan terjadi. Dalamnya laut bisa diukur tetapi dalamnya hati siapa tahu. Hanya Tuhan yang tahu.
SELALU BERSAMAKU ~ Sidney Mohede 
Hanya Kau tempatku berlindung. Hanya Engkau laguku dan kekuatanku. Ijinkanlah kudatang menyembah membawa syukurku. Sedalamnya hatiku Kau-pun tahu dan kasih-Mu tak jauh dalam jiwaku. Di dalam kesesakan, di dalam kemenangan, kutahu Engkau selalu bersamaku. 
ALWAYS with ME 
You alone are my only refuge. You alone are my song and my strength. Let me come before You in worship and bring You my gratitude. The deepest part of my heart You know and Your love is never far from my soul. In times of troubles, in times of victories, I know that You are always with me. 

Ada beberapa wanita yang curhat seperti ini: “Ketika masih pacaran, suamiku rela mengantar jemput aku ke berbagai tempat. Bahkan, hingga ke ujung dunia pun mungkin akan ditemani olehnya karena dia tidak tega membiarkan aku pergi sendirian. Namun, setelah menikah dia tidak mau lagi mengantar jemput aku. Bahkan, ketika aku sakit, aku harus ke rumah sakit sendiri. Ketika kutanya mengapa dia tidak seperti saat pacaran dulu, dia hanya menjawab bahwa aku tidak boleh manja dan dulu itu masa promosi. Ketika aku merasa ditipu olehnya, dia hanya mengatakan bahwa ini salahku sendiri kenapa mau ditipu olehnya.”

Lalu pada kesempatan yang lain ada seorang wanita yang mendapat pertanyaan dari temannya: “Mengapa kamu mau pacaran dengan pria itu?” Wanita ini segera menjawab: Karena dia super sabar.” Wuih, beberapa orang rasanya ingin tertawa sekaligus prihatin mendengar jawaban wanita ini karena mereka mengenal pacarnya sebagai pria yang tidak super sabar. Andai saja wanita tersebut mengetahui bahwa pacarnya bisa marah hebat karena hal sepele dan tega memukul anak kecil saat sedang marah, akankah dia masih mau berpacaran dengannya?

Sayangnya, kita tidak selalu diizinkan ikut campur dalam hubungan orang lain karena beberapa orang menyatakan bahwa setiap orang memiliki pencobaan atau ujiannya sendiri. Selain itu, siapa tahu justru wanita tersebut yang mampu menjinakkan siluman banteng di dalam diri pria itu. Maka, aku hanya bisa berdoa agar Tuhan memproses mereka hingga matang terlebih dahulu sebelum menikahkan mereka. Jika tidak, bisa-bisa nantinya ada anak-anak lain lagi yang menjadi korban kemarahannya lalu diwariskan dan diwariskan lagi padahal ini warisan yang buruk. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan masa promosi. Kualitas asli sebuah produk biasanya akan terlihat setelah melewati masa promosinya. Awas tertipu yach karena jika sudah terlanjur salah memilih, susah untuk diretur dan resiko harus ditanggung sendiri.

Sunday, September 9, 2018

Enaknya Jalan Pintas

Tidak Melebihi Kekuatan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Sept 2018

Aku tidak suka bukit tinggi atau buka paha tinggi-tinggi karena pikiran bawah sadarku telah merekam banyak bahayanya. Salah satu bahayanya ada di sini. Dulu seorang resepsionis bercerita kepadaku. Dia pernah menjadi SPG (sales promotion girl) yang menjual kartu perdana. Karena kesulitan menjual, dia diajari temannya untuk buka paha kalau berhadapan dengan calon pembeli pria. Dia mencobanya. 

Dia bercerita bahwa tidak semua pria bersedia membeli produknya dengan cara demikian. Meskipun demikian, dia berhasil dengan seorang om. Semula om itu tidak tertarik membeli produknya tetapi saat dia memperlihatkan pahanya, om tersebut langsung bersedia membeli semua kartu perdananya dengan syarat SPG itu memberikan nomer telepon pribadinya pula. SPG itu segera memberikan nomer telepon palsu. Kataku kepadanya: "Ya ampun, paha ayam aja ada harganya, masa pahamu diobral?"

Dia tertawa dan melanjutkan ceritanya. Keesokan hari om itu datang lagi untuk protes karena SPG tidak bisa ditelepon dan meminta nomer telepon yang benar. SPG pun memberikan nomer pribadi palsunya lagi. Maka, keesokan harinya om itu datang lagi. Ketika melihatnya, SPG itu langsung melepas sepatu hak tingginya dan berlari masuk ke dalam pasar sambil bertelanjang kaki. Eh, om itu melihatnya dan segera mengejarnya. Namun, untunglah SPG itu berhasil lolos dari kejarannya.

Kejadian itu pun membuat SPG jera dan akhirnya dia beralih profesi. Hehehe... maunya jalan pintas. Enak sich bisa berjualan langsung banyak sehingga komisi besar tetapi sesudah itu dia tak beroleh damai sejahtera. Oleh karena itu, jangan ambil jalan pintas sekalipun berjualan itu sulit.

Seorang penjual yang baik tidak boleh mengambil jalan pintas. Penjual yang baik harus tekun dan gigih seperti Bill Porter. Kedengarannya mudah ya. Jika ujian tertulis, aku sudah lulus nich sebagai penjual. Namun, di dalam ujian praktek aku menyerah seperti SPG itu karena batas waktunya tak terlihat pula. Hehehe... untung Tuhan tidak terus-terusan memaksa melebihi batas kekuatanku. Dengan mengangkat tangan, Tuhan pun turun tangan.

Ketika dilatih tekun dan gigih, rasanya tuh ingin terus menerus bertanya: "Berapa lama lagi ya Tuhan? Mengapa Engkau berlambat-lambat dalam menolongku? Apa Engkau tidak mau menolongku? Jika mau menolongku, mengapa tidak segera dilakukan? Sampai kapan ya Tuhan?" ^_^ Hehehe… tentu saja sampai batas kekuatan kita.

SETIA PADA-MU
Bila kupejamkan mataku dan kubuka hatiku, tampak jelas kulihat wajah-Mu. Kau yang mengenal hidupku, jauh ke dalam lubuk hatiku, Yesus.
Chorus: Engkaulah Tuhan yang perhatikan. Saat ku jatuh dalam hidupku, Kau memulihkanku. Dan ku 'kan setia pada-Mu dalam setiap langkahku (Yesus) s'panjang hidupku.

Memang wanita itu berbeda daripada pria tetapi alangkah baiknya jika wanita tidak memanfaatkan kelemahan pria karena pria pun bisa memanfaatkan kelemahan wanita. Sebelum zaman now, jika cinta ditolak, dukun akan bertindak sehingga di rumah bisa ditemukan bungkusan berisi jarum dan sejenisnya. Namun, pada zaman now, jika cinta ditolak, kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk membuat foto rekayasa demi menghancurkan reputasi mantan. Inilah beberapa curhat yang kudengar dari beberapa teman wanita dan di sinilah terlihat betapa jahatnya para pria yang tidak bisa move on. Mereka ingin mantan-mantannya merasakan penderitaan yang dia rasakan dan tidak rela mantan-mantannya bahagia dengan orang lain. Alhasil, orang-orang yang tidak bisa move on juga semakin jauh dari kebahagiaan. Jadi, daripada mengejar kejatuhan mantan, lebih baik mengejar Tuhan yang merupakan pusat kebahagiaan sejati. Karena hidup ini hanya sementara, untuk apa menghabiskan waktu dan emosi untuk hal yang sia-sia? Serahkan saja semuanya kepada Tuhan karena Dia selalu tahu yang terbaik.

Tidak Melebihi Kekuatan

Menghadapi Pencobaan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Sept 2018

Beberapa hari lalu tiba-tiba hati sedih tanpa alasan tetapi terbersit lagu 'Terima Kasih Tuhan' untuk dinyanyikan. Meskipun tak mengerti tentang apa yang akan terjadi dan tidak sesuai dengan suasana hati, aku nyanyikan saja lagunya.
TERIMA KASIH TUHAN 
Terima kasih Tuhan untuk kasih setia-Mu yang kualami dalam hidupku. Terima kasih Yesus untuk kebaikan-Mu sepanjang hidupku. 
Reff: Terima kasih Yesusku buat anugerah yang Kau beri sebab hari ini Tuhan adakan syukur bagi-Mu.

Eh, beberapa menit kemudian di dapur terjadi musibah. Sepanci air panas yang sedang kuangkat dari kompor tiba-tiba memisahkan diri dari gagangnya padahal aku hanya memegang gagangnya. Alhasil, pancinya jatuh ke lantai dan airnya pun semburat ke segala arah hingga sebagian di antaranya mengenai kaki kananku mulai dari paha bawah hingga ke bagian atas telapak kaki. 

Seketika aku berlari ke kamar mandi sembari menyempatkan diri meletakkan gagang panci di sebuah meja. Langsung dech kusiram kakiku dengan bergayung-gayung air sampai panasnya hilang. Lalu kakiku luluran dengan pasta gigi sambil terus kusirami air agar pasta gigi tidak membeku di kulit. Selamatlah kakiku tetapi tetap saja meninggalkan sebuah luka kecil sekitar 1x1 cm persegi berbentuk hati.

SENYUM! ~ Senyum adalah mentari yang sanggup kau terbitkan setiap hari. Tanpa kenali batas malam dan siang. Terangi sudut demi sudut negeri, nyalakan dunia dengan benderang. ~ Puisi oleh Dee Lestari

Lantas kuberitahu salah seorang temanku yang kebetulan baru saja mengirimkan video mengharukan tentang musibah bom yang dialami suami Viva Mireti. Eh, dia meminta foto kakiku padahal sudah kuberitahu bahwa lukanya hanya sekitar 1x1 cm persegi. Jadi, kukatakan kepadanya bahwa kakiku terlihat normal seperti biasanya karena lukanya hanya kecil saja di bagian paha bawah. Jadi, dia tidak lagi meminta fotoku. Hehehe... aku hanya tidak mau bukit tinggi alias buka paha tinggi-tinggi karena bisa bahaya lho.

Beberapa saat kemudian aku jadi ingin tahu bagaimana cara yang benar dalam menghadapi siraman air panas karena luka kecilku itu tidak sembuh seketika. Jadi, kutanya om Google. Eh, ternyata seharusnya tidak boleh memakai pasta gigi. Seharusnya setelah menggunakan air mengalir atau air kamar mandi, langsung dech diberi salep luka bakar atau mentimun atau lidah buaya atau madu murni (tanpa campuran gula) agar kulit segera pulih. Meskipun demikian, tidak bisa sembuh dalam sedetik, tetap perlu proses ya…

Jadi, kuberitahu pihak-pihak terkait bahwa sebenarnya pasta gigi bukanlah solusi yang tepat. Lalu salah satu temanku berkata: "Enak ya sekarang, jika ingin tahu sesuatu, kita bisa cari tahu di Google." Jawabku: "Iya, tetapi Google tidak bisa digunakan dalam kondisi darurat. Jika kondisi darurat, harus gunakan insting atau naluri yang Tuhan berikan." Hehehe... dia pun setuju.

Di televisi kulihat ada seekor kadal berlari kencang di bawah terik matahari. Ketika dia tiba di area yang teduh, dia tampak lega karena dia segera membaringkan badannya. Hehehe... Tuhan memberikan insting kepada kadal tersebut agar mampu bertahan hidup. Ketika merasa panas, dia segera ke tempat yang sejuk. Hahaha... kelihatannya reaksiku tak jauh berbeda dari kadal itu. Manusia juga diberi insting. Ketika kaki tersiram air panas, langsung dech aku mencari air yang sejuk untuk menetralkan panasnya. Jika sampai terlambat, wah gawat, bisa luka parah dan harus ke rumah sakit.

Untunglah tak ada korban lain. Untunglah aku masih bisa berlari. Untunglah kamar mandi tak terlalu jauh dari dapur. Untunglah air PDAM tidak sedang mati. Untunglah bak mandi terisi penuh air. Ajaibnya hari itu angin terus menerus berhembus dengan sejuknya, terutama di sekitar kakiku yang kepanasan. Hahaha... meskipun anginnya tak terlihat, kakiku merasa seperti ditiup-tiup oleh angin sehingga jadi ingat sepenggal kalimat lagu yang berbunyi: 'Berhembuslah anginku, bawa kicauku. Bergoyanglah daunku, ...' ^_^

BURUNG GEREJA - Nugie
Melayang sehelai bulu rapuhnya, Menunduk paruhnya seakan meratap, Sanggupkah diriku berkicau menyambut pagi, oh...?
Melonjak tergesa ke dahan cemara, Teringat anaknya yang belajar terbang, Melanjutkan tugasnya mewarnai bumi.
Berhembuslah anginku, bawa kicauku. Bergoyanglah daunku, iringi kepakanku. Berhembuslah anginku, bawa kisahku. Bergoyanglah daunku, iringi kebebasanku, oh...
Menutup matanya dan terbang merendah, Menghindari segumpal awan menghitam, Akankah 'ku sanggup cerahkan langit?
Melayang sehelai bulu rapuhnya, Sanggupkah diriku berkicau menyambut...?
Berhembuslah anginku, bawa kicauku...

Sunday, July 29, 2018

Tidak Bisa Bapa

Tak Seperti Biasanya
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Juli 2018

Ayub 23:2 "Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh.
Kataku saat itu: "Tidak bisa Bapa. Mana bisa bersyukur di tengah krisis ini? Aku menyerah. Jika mujizat-Mu bersyarat, tak usahlah memberiku mujizat. Kembalikan saja aku menjadi debu agar aku tidak merasakan apa-apa lagi. Ini ujian yang terlalu berat. Tolong hentikan ujian ini karena aku tidak sanggup. Aku menyerah. Bagaimana bisa Engkau membiarkan anakmu hidup seperti ini? Anakmu ini membutuhkan roti tetapi malah diminta meninggalkan jala dan harus belajar cinta karena dijanjikan pernikahan. Ini tidak masuk akal. Manusia itu masih bisa hidup tanpa pernikahan tetapi manusia tak bisa hidup tanpa roti. Apa Bapa lupa jika aku ini masih di dalam tubuh manusia? Ada apa dengan cinta? Emangnya kita bisa hidup hanya dengan cinta? Lihat tuh banyak pasangan kawin cerai karena dinafkahi cinta doank. Selain itu, ketiadaan roti sering menimbulkan masalah bagi keharmonisan keluarga. Lagipula membangun cinta tuh membutuhkan waktu lama. Kata dunia: "makan tuh cinta". Nah, jika aku sampai mati kelaparan, jangan salahkan aku lho. Ada tertulis bahwa pencobaan tidak akan melebihi kekuatanku tetapi mengapa Engkau memberikan cobaan melampaui batas kekuatanku? Ini tidak sesuai dengan janji-Mu. Jika terus seperti ini, aku akan berontak. Hmmm... apa aku perlu mengubah batu menjadi roti?"

Bapa diam saja lalu aku berpikir: "Masa aku harus meninggalkan-Nya lagi? Dulu aku pernah meninggalkan-Nya tetapi Dia tetap setia. Jika sekarang aku meninggalkan-Nya lagi, ntar Dia lakukan hal yang sama lagi. Siklusnya akan berulang lagi karena Tuhan tak pernah gagal. Masa aku seperti anjing yang kembali ke muntahnya? Iiihh... nggak dech. Jadi, aku harus bagaimana nich? Mengapa Tuhan tidak memberi ide? Emang sich Guru diam saja kalau sedang memberi ujian, tetapi jika murid-Nya bilang mau menyerah, kenapa Dia tetap diam?"
2 Tawarikh 15:7 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"

Oh, bagaimana bisa bersemangat jika Bapa tak segera menolong? Jika Engkau bisa berbuat baik, mengapa ditunda-tunda sich? Aku tahu Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, termasuk menghidupkan orang mati. Namun, jika mau menolongku, jangan tunggu mati atau minus dulu donk karena aku belum bisa beriman seperti Yairus dan aku tidak mengerti rencana-Mu.
Mazmur 73:21-23 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.

Hmmm... kelihatannya agak senasib dengan Daud nich. Daud hebat tuh. Dia sering mengawali Mazmurnya dengan keluh kesah tetapi selalu bisa menutupnya dengan ucapan syukur sebagai bentuk iman, pujian, dan penyembahan kepada Tuhan. Kira-kira dulu Daud bertahan hidup di gua Adulam dengan cara apa ya? Apakah dia berburu babi hutan? Kenapa tidak diceritakan ya? Oh, kalau Elia mengalami kekeringan, dia diberi makan oleh burung gagak dan minta roti kepada janda miskin di Sarfat. Namun, mukaku, hatiku, dan imanku belum setebal Elia pula. Jadi, mana bisa dengan cara itu?

Matius 3:4 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
Hmmm... seleraku juga berbeda daripada Yohanes pembaptis. Ketika ada teman yang menawarkan belalang goreng, yieeks... hiiiihh... nggak dech, bisa muntah aku, melihatnya saja sudah gilo, tidak mungkin aku memakannya sekalipun temanku mengatakan rasanya seperti udang. Ah, mana mungkin Bapa memberikan makanan yang tak lazim bagi anaknya. Tidak mungkin seperti itu.

Thursday, July 26, 2018

Lebih Besar daripada Hidup

Perlindungan di dalam Badai
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 Juli 2018

Matius 7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
>> Maka, anak meminta kepada Bapa: "Tuhan, beri aku roti."

23 Juli 2018 dibangunkan oleh lagu KUMULIAKAN NAMA-MU YESUS: "Kumuliakan Nama-Mu Yesus. Mulia Nama-Mu Yesus. Nama-Mu Besar dan Layak Dipuji. Kuagungkan Nama-Mu Yesus. Agung Nama-Mu Yesus. Nama-Mu Besar dan Layak Dipuji."

Kata Bapa: "Aku sedang menyiapkan sesuatu yang besar, agung, dan mulia."

Anak bertanya kepada Bapa: "Apa itu? Apa yang besar, agung, dan mulia? Apa yang akan terjadi? Oh Bapa, aku tidak perlu yang besar. Cukuplah berikan apa yang kuminta."

Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Renungan harian (sabda.org 25 Juli): "Roti akan memberi hidup yang enak tetapi hidup bagi Kristus jauh lebih utama."

Jawab anak: "Tapi Bapa, bagaimana caranya hidup tanpa roti? Kalau hidup tanpa roti dan tak ada yang peduli, mana bisa hidup? Apakah harus meminta-minta roti tetapi orang benar tidak meminta-minta roti? Apakah harus berhutang tetapi Engkau telah berjanji bahwa anak-Mu akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa dan tidak akan meminta pinjaman?"

PELANGI KASIH
Apa yang kau alami kini mungkin tak dapat engkau mengerti. Cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu. Tuhanmu tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti. 
Satu hal tanamkan di hati indah semua yang Tuhan b'ri. Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia. Saatnya 'kan tiba nanti kau lihat pelangi kasih-Nya. 
Ending: Tangan Tuhan sedang merenda. Saatnya pasti 'kan tiba kau lihat pelangi kasih-Nya.

Hmmm... Bapa yang seperti ini nich yang sulit dimengerti. Maunya apa sich? Kalau menurut ps. Edward Supit, yang lebih besar daripada hidup adalah keluarga sehingga Yesus memulai pelayanannya pada saat pesta pernikahan di Kana. Jadi, mana yang lebih besar: keluarga yang sehat atau hidup bagi Kristus?

Kata Mordekhai kepada Ester dalam film The Book of Esther: "Bersabarlah sayangku. Tuhan akan mengungkapkannya dengan sesegera mungkin."

Astaga. Masa Ester iri kepada ratu Wasti karena dia ingin menikah? Kok inti cerita film tersebut cenderung tentang pernikahan sich? Kalau membaca kitab Ester, tampaknya inti cerita berfokus kepada upaya Mordekhai untuk menyelamatkan bangsa Yahudi dari Haman dan Ester merupakan salah satu sarana Mordekhai. Jadi, aku sudah membayangkan kisah perlawanan yang seru antara orang-orang Haman dengan orang-orang Yahudi tetapi kisahnya justru lebih ke arah kisah keluarga, termasuk hubungan raja dan Ester yang bermula dari kontak mata. ^_^ 

CERITA CINTA
Heey ... Yee iyee iyee ye ye ye ye .. Heey iyee iyee iyee ...
[Verse 1] Berawal dari mata, indahnya senyuman. Mengapa harus resah? Berawal tatap mata, hangatnya sapamu. Mengapa jadi gundah?
[Pre-Chorus] Tak kusangka kita sama telah menyimpan getar cinta... cinta.. Iyee ...
[Chorus] Biar cinta gelora di dada. Biar cinta memadukan kita. Ouwoo wo wo. Cerita cinta yang pertama kurasa. Jangan pernah akhir cerita cinta kita.
[Verse 2] Kini rindu yang kupunya hanya untukmu, hanya padamu. Apabila kita memang mesti bersatu, mengapa harus ragu?

^_^ Bagi Ester, pernikahan adalah hidup bagi Kristus. Dia taat kepada Mordekhai untuk menikah dengan raja yang awalnya dia pandang berbahaya karena saat berdoa dia mendengar suara Tuhan yang memanggilnya: "Hadasa, Hadasa, ... jangan takut, Aku menyertaimu..." Hehehe... itu beberapa kata di filmnya, tidak ada di Kitab Ester lho jadi kata-kata itu jangan dicari di Alkitab. Yach, emang sich raja itu berbahaya karena akhirnya dia berhasil menjerat hati Ester dengan cinta. ^_^ 

Jadi, yang lebih besar daripada hidup adalah pernikahan yang dibangun di atas dasar firman Tuhan alias keluarga yang sehat karena tiap hari bisa makan firman sekalipun tidak makan roti. Hehehe...

Habakuk 3:17-18 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

NYANYI bagi DIA
Angkatlah suaramu, Puji dan serukan nama Yesus. Tanggalkan bebanmu, Tak perlu kau kuatir S'bab Dia sanggup. Gerakkan kakimu, Menarilah dan bertepuk tangan. Bersukacitalah, Tak perlu kau kuatir S'bab Dia sanggup.
Chorus: S'karang nyanyikan kebesaran-Nya. Dia kuat dan penuh kuasa. Bersorak sorai kar'na kasih-Nya T'lah datang melawat kita. Nyanyi bagi Dia.

Sunday, June 10, 2018

Coba-coba Kabur

Jangan Coba-coba: Sabar yaaa
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Juni 2018
Ps. Jusuf Soetanto: "Ya, sekarang saya mau mendoakan orang-orang yang belum mempunyai pasangan hidup sesuai janji saya karena saya memang digerakkan oleh Tuhan untuk mendoakan hal ini. Minggu lalu saya berhalangan hadir di gereja karena ada yang sakit. Orang tua harus mendoakan anaknya agar punya pasangan hidup. Doakan sejak kecil karena sudah terlambat jika sudah remaja. Dulu saya selalu keder kalau ada wanita karena saya tidak pandai bicara. Lalu saya meminta Tuhan untuk memberi saya jodoh yang bicaranya bisa nyambung dengan saya dan Tuhan beri. Jadi, jangan takut, jangan ragu, jangan bimbang. Mintalah kepada Tuhan tetapi jangan minta yang aneh-aneh seperti meminta pangeran. Saya juga biasa mendoakan anak-anak saya dan para hamba Tuhan yang belum memiliki pasangan agar beroleh pasangan seiman. Tuhan punya stok jodoh yang tidak akan habis."
APA?!? Kok bisa sich?

Aduh, minggu lalu sudah sempat terlintas di benakku: "Bagaimana seandainya doa tersebut dibatalkan dan diundur ke minggu ini?" Namun, aku segera menepis pemikiran semacam ini karena setahuku pak Yusuf bukan orang yang suka menunda-nunda dalam mendoakan orang lain. Namun, kenapa jadi begini? Kok bisa sich tiba-tiba pak Yusuf berhalangan? Oh Tuhan, ini pasti kerjaan-Mu.

Keracunan Janji Manis
Percuma donk aku tidak ke gereja minggu lalu. Saat live streaming pun kusengaja tepat saat jam khotbah berlangsung agar tidak mendengar doa pak Yusuf. Ah, kalau tahu begini, hari ini pun aku tidak ke gereja karena aku juga belum enak badan. Duh, tadi itu dapat kekuatan darimana ya hingga tiba-tiba aku bisa ke gereja sekalipun awak lemes, tenggorokan loro, lan moto soyo kunang-kunang? Aduh, kenapa pula semua temanku yang minggu lalu kuminta live streaming malah tidak memberitahuku perihal ini? Lantas aku segera mengirimkan pertanyaan WA kepada 3 dari mereka: "Apa minggu lalu kalian jadi live streaming?" tetapi suara pak Yusuf kembali terdengar.
Ps. Jusuf Soetanto: "Sekarang jangan ada yang bergerak dan letakkan tangan di dada untuk berdoa. Sebaiknya semua mengikuti agar sekalian mendoakan keponakan atau sanak saudara yang belum menikah. .................... (doa).............. Sekalipun jauh, biarlah Tuhan mempertemukan seperti asam di gunung, garam di laut, bertemu di dalam belanga. ............ Pikirkan semua yang benar, adil, suci, manis, sedap didengar, dan baik. Pikirkan, renungkan, dan lakukan."
Hmmm... Aku sich tidak mau ikut meletakkan tangan di dada dan kulihat tidak semua orang meletakkan tangan di dada. Namun, tanpa sadar aku malah latah mengikuti kata-kata doa pak Yusuf. Begini nich jadinya kalau roh di dalam diriku bertemu roh pendoa, jadinya ikutan doa dech padahal roh di dalam diriku belum seiring sejalan dengan pikiranku lho. Maka dari itu, aku sudah berusaha kabur agar tidak mendengar doanya tetapi gagal dech. Namun, mana bisa marah sama Tuhan? Marah juga percuma karena Dia tidak pernah takut dengan kemarahanku. Jadi, ya udah dech, biarin aja. Toh, belum kelihatan batang hidung orang itu.

Lalu aku segera membaca jawaban WA dari teman-temanku. Semuanya kompak menjawab bahwa minggu lalu mereka lupa live streaming. Haiya... lupanya kok bersamaan sich? Padahal, salah satu di antaranya merupakan juara galau masalah jodoh hingga aku pusing mencari kata-kata yang tepat untuk menenangkannya. Jika sang juara aja juga lupa live streaming, aduh, kerjaan Tuhan nih. Nah, di sinilah aku merasa heran.

Kenapa seakan-akan Tuhan menunggu kehadiranku sebelum mengizinkan pak Yusuf mendoakan mereka yang merindukan pasangan hidup? Jika minggu ini aku tak ke gereja lagi, akankah doanya diundur lagi? Wah, bisa-bisa aku didemo teman-temanku. Mereka bisa bertanya: "Katanya pak Yusuf mau mendoakan soal jodoh, kapan? Kok diundur terus?"

Ah, andaikata temanku tidak lupa, tentu aku didemo sehingga masih bisa kabur lagi. Nah, sekarang terpaksa kuberitahu teman-temanku kalau aku gagal kabur karena mereka juga tidak memberiku info perihal pembatalan doa. Alhasil, temanku pun malah tertawa ngakak... hahaha... Ya sudahlah, setidaknya sekarang temanku tahu bahwa rencana Tuhan tak bisa digagalkan sehingga dia juga tak perlu galau soal jodoh. Jika sudah waktunya, pasti Tuhan memberi mereka jodoh. Hehehe... untung juga sich mereka sendiri yang lupa sehingga aku tidak sampai didemo oleh mereka.
Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

Monday, May 28, 2018

Ternyata oh Ternyata

Dulu kudengar suatu berita dari negeri tak jauh di seberang sana. Kabarnya beberapa dari mereka sangat peka. Sungguh luar biasa mereka membaca berbagai hal tersembunyi di hati kita. Kekaguman, kewaspadaan, ketakutan bercampur aduk menjadi satu rasa. Oh, jangan-jangan mereka membaca hal-hal yang tidak seharusnya dibaca.

Akal sehat pun kehilangan daya guna. Segala daya upaya dikerahkan begitu saja. Berpura-pura tak melihat keberadaan mereka. Bersembunyi dari jangkauan tangan mereka. Jangan sampai terbaca oleh mereka. Jabat tangan sungguhlah amat berbahaya. Bisa-bisa terkuak semua rahasia.

Ancaman itu kini telah sirna. Mereka juga manusia biasa, tak jauh berbeda dari kita semua. Mereka hanya membuktikan adanya kuasa yang melampaui diri kita. Mata dan tangannya boleh berkuasa. Peka membaca beberapa situasi di luar diri mereka. Namun, tidak semua rahasia boleh terungkap bagi mereka.

Mata ini mulai melihat cahaya. Matanya mata biasa. Tangannya tangan biasa. Ketakutan pun lenyap begitu saja. Amanlah menjabat tangan mereka. Bebaslah melihat mata indah mereka. Oh..., sungguh lega dan damai rasanya. Ternyata oh ternyata beginilah adanya.
Ternyata

KU DIBEBASKAN ~ GMS Live
Ku dibebaskan, ku dilepaskan oleh kuasa darah-Mu. Ku dipulihkan, ku disembuhkan oleh kuasa nama-Mu.
Pre Chorus: S'karang hatiku bersuka dalam nama-Mu kemenanganku.
Chorus: Tinggi tinggi nama-Mu, Bertahta di hatiku. Yesus Kau kekuatanku, kemenanganku. Kudus kudus nama-Mu, Kau Raja di hidupku. Yesus Kau kekuatanku, kemenanganku.Woo..oo..woo… Ow..wo..oo..woo… (x4) Ow..wo..ooo…..
Ending: Kemenanganku (x4) dalam nama-Mu.

Thursday, May 24, 2018

Sendiri

Ayub 7:13-15 Apabila aku berpikir: Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, dan tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku, maka Engkau mengagetkan aku dengan impian dan mengejutkan aku dengan khayal, sehingga aku lebih suka dicekik dan mati dari pada menanggung kesusahanku.
Leave Me Alone
Ayub 7:17-19 Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat? Bilakah Engkau mengalihkan pandangan-Mu dari padaku, dan membiarkan aku, sehingga aku sempat menelan ludahku?

========
SENDIRI
========
Hiruk pikuk penuhi dunia
Di sana sini terdengar suara
Beraneka ragam pinta tanpa jeda
Berkejaran mimpi alam semesta
Kuras habis segenap pikiran tenaga
Amat menyesak di dalam dada

Bergerak semburat tanpa arah
Lepaskan segala amarah
Buang segala gegap gelisah
Umbar semua gejolak resah
Tiada waktu 'tuk berlelah
Cukup, cukuplah sudah

Biarkan saja kusendiri
Terhenyak dalam ruang sepi
Terdiam dalam hening tak bertepi
'kan kudengar jutaan melodi
Usir semua gejolak emosi di hati
Pulihkan luapan sumur energi

Hening tak berarti sunyi
Diam pun terdengar bunyi
Sepi tak berarti pedih hati
Sendiri saja ini yang kuingini
Cukuplah sebuah suara penuh arti
Tenang dalam dekapan ilahi

Biarkan hilir mudik pikiran menari
Suarakan kebebasan jiwa ini
Tumbuhkan ragam sukacita diri
Bersukaria dalam hening nan sepi
Lakukan apapun sekehendak hati
Bebas arungi nuansa pelangi

Sendiri
Kuhanya ingin sendiri
Biarkan saja kusendiri
Nikmati cerianya sepi sendiri
Sungguh bahagia kala sendiri
S'moga waktu 'kan berhenti
Dalam keindahan nan abadi ini

Sunday, May 13, 2018

Bergumul dengan Tuhan: Waktu

Bergumul dengan Tuhan: BESAR
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Mei 2018

* Jika aku dikeluarkan dari marketplace lalu bekerja di gereja, apa kata dunia? Oh Tuhan, orang-orang Kristen yang suam-suam kuku akan semakin yakin bahwa beriman di dunia marketplace adalah hal yang mustahil sehingga mereka akan menurunkan standar kekristenan. Mereka yang tidak mempercayai-Mu juga bisa beranggapan bahwa aku melarikan diri ke gereja karena tak sanggup bertahan di marketplace. Lantas beberapa orang akan semakin yakin seperti diriku yang dulu bahwa agama (Tuhan) dan bisnis tak bisa disatukan. Jika ini terjadi, apa Tuhan tidak malu?

* Aku tidak mau melarikan diri ke gereja dan aku juga tidak suka jika teman-temanku yang ada di marketplace menjadikan gereja sebagai tempat pelarian. Ini bukan berarti bahwa bekerja di gereja merupakan hal yang mudah. Setiap pekerjaan ada salibnya sendiri-sendiri. Contohnya saja gereja menghadapi serangan teroris, sedangkan marketplace menghadapi serangan mamon. Namun, aku telah memulai perjalanan imanku di marketplace. Masa harus berhenti dari marketplace hanya karena fitnah? Sekalipun Yusuf dan Daniel difitnah oleh seseorang yang ada di marketplace atau pemerintahan hingga berakhir di penjara dan gua singa, akhirnya mereka tetap kembali ke tempat mereka dan tidak menjadi imam atau bertugas seperti orang Lewi. Jadi, aku juga mau kembali seperti mereka.
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Nah, kali ini aku tidak mendengar suara audible tetapi suara hatiku selalu berkata: "Kamu akan kembali ke marketplace tetapi tunggu waktu-Ku. Kamu akan kembali ke marketplace tetapi dahulukan pekerjaan-Ku. Kamu akan kembali ke marketplace tidak lama lagi."

Tepat Waktu
* Tapi, sampai kapan aku harus menunggu? Apakah sampai ludes des seperti dulu? Hmmm... dari dulu sampai sekarang waktu Tuhan selalu menjadi misteri yang masih susah untuk kupahami. Di sinilah aku mencoba memahami perasaan Ishak ketika dilarang ke Mesir dan susahnya menjadi janda di Sarfat. Menabur di tengah kekeringan? Hmmm... Meskipun demikian, lebih baik mati dalam iman sebagai pendekar rajawali daripada hidup sebagai ketua kaipang (pengemis)... wkwwkw... Jika dulu aku ditolong, sekarang, nanti dan selama-lamanya juga pasti ditolong lagi lha.

Ouch, masalahnya mengembangkan bisnis kecil saja susah, masa disarankan meminta yang BESAR? Sebesar apa donk? Masa sebesar cakrawala? Padahal, aku hanya sekerlip bintang yang melayang di cakrawala. Kalau minta sebesar cakrawala, ntar bisa dibilang serakah dan kurang bersyukur. Uuugh... aku maunya yang kecil tetapi hasilnya besar. Dengan kata lain, low risk, high return gitu lho. Biasanya sich resiko berbanding lurus dengan hasil tetapi aku mau minta yang tidak biasa karena ada tertulis: "Tiada yang mustahil bagi Tuhan"... hehehe... Boleh tidak? Nggak jadi dech, ntar dianggap pemalas.

DIA TERLEBIH BESAR
Yesus terlebih besar, Yesus terlebih besar di dalamku, di dalamku. Yesus terlebih besar, Yesus terlebih besar di dalamku selama lamanya.

Thursday, April 19, 2018

Menyebar Harta Tidak Bertambah Kaya

Beberapa hari lalu kutonton sebuah sinetron yang mengisahkan pertengkaran suami isteri karena uang. Di dalam kisah ini suami senantiasa bermurah hati memberikan uang kepada adiknya acapkali dia memintanya tetapi isteri dan anak-anaknya tidak diberi uang. Pada akhirnya, pasangan ini pun bercerai.

feed one peopleLantas aku teringat curahan hati temanku beberapa bulan silam perihal adik iparnya yang meminta bantuan keuangan darinya. Temanku ini ingin membantu tetapi tidak bisa membantu. Sebagai karyawan biasa, gajinya tidak cukup untuk membantu adik iparnya. Selain menghidupi dirinya, dia masih harus menghidupi suami dan mamanya yang tidak berpenghasilan.

Kemudian dia melanjutkan ceritanya sambil bertanya-tanya: "Ketika masih jaya, adik iparku telah meminjam sejumlah uang di bank untuk membelikan sebuah rumah bagi adik kandungnya. Nah, ketika adik iparku mulai bangkrut hingga kesulitan membayar biaya kontrak rumah, mengapa adik kandungnya tidak mau membantu? Mengapa adik iparku justru meminta bantuanku? Apa adik kandungnya sudah lupa jasa kakaknya itu?"

Hmmm... jika dia bertanya kepadaku, aku pun coba bertanya kepada Bapa di surga. Bapa, ketika kita harus memberi bantuan dengan penghasilan yang tetap itu-itu juga, siapa yang harus didahulukan? Keluarga baru atau keluarga lama? Jika mendahulukan keluarga baru, hubungan baik dengan keluarga lama bisa renggang. Jika mendahulukan keluarga lama, hubungan baik dengan keluarga baru juga bisa terancam.
Tuhan tak pernah panik
Ah, jika mereka belum memiliki keluarga baru, mungkin aku bisa memberi saran untuk fokus kepada keluarga lama dan jangan pernah bermimpi membentuk keluarga baru sebelum bisa melipatgandakan uang karena saat jumlah anggota keluarga bertambah sedangkan penghasilan tidak ikut bertambah, hal ini bisa menjadi masalah serius, hingga terjadi perceraian atau putus hubungan kekeluargaan.

Meskipun demikian, tak semua orang setuju dengan usul tersebut karena ada orang yang tak mampu mengendalikan perasaannya dan ada orang yang mengimani bahwa segalanya akan menjadi lebih baik setelah ada keluarga baru. Oh, hanya Tuhan yang tahu.

Jika ada yang mengatakan bahwa uang cepat habis jika sering berada di luar rumah, memang dia benar tetapi tidak sepenuhnya benar. Ada seorang pemuda yang amat jarang ke luar rumah. Karena bekerja dengan rajin sebagai karyawan, dia pun mempunyai sejumlah tabungan. Namun, tiba-tiba badai penipuan datang menggoncang rumahnya. Tak lama berselang badai api ikut menggoncang rumahnya. Beberapa tahun kemudian badai penyakit juga menggoncang rumahnya. Tak ketinggalan badai fitnah turut menjatuhkan dirinya.

Jadilah Orang BaikUntuk menanggulangi dampak badai-badai tersebut, si pemuda menguras habis tabungannya sehingga dia tidak lagi memiliki tabungan hari depan. Dia pun amat jarang ke luar rumah agar bisa mencukupi kebutuhan orang tua dan adik-adiknya, terutama kebutuhan kesehatan dan pendidikan. Ketika adik-adiknya telah mampu menghasilkan sejumlah uang, mereka malah seringkali kesal atau marah jika diberitahu masalah keuangan keluarga lama karena mereka ingin fokus membahagiakan keluarga baru.

Lantas pemuda ini bertanya-tanya pula: "Apa salahku hingga kondisi keuanganku seperti ini? Apa aku terlalu murah hati? Agar tidak kesulitan uang, apa aku harus cuek seperti adik-adikku? Apa sebaiknya aku lebih memikirkan diriku sendiri agar adik-adikku belajar peduli kepada keluarga lama? Namun, bagaimana jika mereka tetap cuek karena keterbatasan keuangan mereka? Siapa yang akan memelihara orang tua dan adik-adik yang masih belum bisa menghasilkan uang? Sebenarnya aku harus menjadi orang seperti apa sich?"

Hmmm... semua itu hanyalah secuil cerita di tengah samudra kehidupan. Jadi, benarkah bahwa harta merupakan berkat Tuhan yang paling murah? Jika ya, mengapa tidak semua orang merasakan kemudahannya? Mengapa beberapa orang yang menyebar harta justru bertambah miskin secara materi? Lalu apa ayat ini benar?
Amsal 11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
Mengapa ada kakak yang malah kesulitan membayar biaya kontrak rumahnya sendiri padahal dia sudah berbaik hati membelikan adiknya rumah tanpa mengabaikan keluarga baru? Mengapa ada kakak yang tidak bertambah kaya padahal dia telah bermurah hati kepada keluarga lamanya? Apa karena kakak tersebut terlalu mendahulukan keluarganya daripada dirinya sendiri sehingga terlalu hemat kepada dirinya sendiri? Entahlah.

Pastinya lebih berbahagia memberi daripada menerima. Ini sebabnya bunda Teresa tetap memberi dan memberi walaupun hal ini tidak membuatnya bertambah kaya secara materi. Pastinya orang yang menyebar harta semakin bertambah kaya secara rohani dan tidak mudah stres. ^_^
Kasih Bunda Teresa
Ayub 8:21 Ia masih akan membuat mulutmu tertawa dan bibirmu bersorak-sorak.
BAHASA KALBU
Kau satu terkasih, Ku-lihat di sinar matamu tersimpan kekayaan batinmu. Di dalam senyummu Ku-dengar bahasa kalbu mengalun bening menggetarkan. Kini dirimu yang selalu bertahta di benak-Ku dan Aku 'kan mengiringi bersama di setiap langkahmu.
Percayalah hanya diri-Ku paling mengerti kegelisahan jiwamu kasih dan arti kata kecewamu. Kasih yakinlah hanya Aku yang paling memahami besar arti kejujuran diri indah sanubarimu kasih. PERCAYALAH...
* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.