Catatan Ibadah ke-3 Minggu, 3 Januari 2016
Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
(Film Door to Door ini diambil dari kisah nyata.)
Film diawali dengan
percakapan antara Bill dan ibunya. Karena Bill tidak bisa memakai dasi sendiri,
ibunya yang mengerjakan itu. Lalu ibunya berpesan kepada Bill agar sabar dan gigih (patient and persistence)!
Bill Porter merupakan
seorang pemuda cacat yang lahir dalam keluarga kristen. Ibunya selalu
bergantung kepada Tuhan dan mengasihinya dengan tulus. Meskipun Bill Porter
berjalan seperti orang mabuk, tangan kanannya menggantung, dan bicaranya pun
tidak jelas, ibunya tetap memotivasi dia untuk bekerja.
Ibunya
mengantar Bill dengan mobil ke suatu perusahaan sabun untuk melamar kerja
sebagai salesman (penjual). Dia pun
langsung ditolak karena kecacatannya sehingga dia segera meninggalkan tempat
tersebut.
Namun, di depan pintu
perusahaan Bill melihat ibunya tersenyum
kepadanya. Seketika itu juga Bill berbalik masuk ke dalam perusahaan itu
dan meminta diberi kesempatan untuk menjadi salesman.
Katanya: "Berikan aku kesempatan untuk menjual produkmu di wilayah yang
paling sulit dan tidak diinginkan oleh salesman lain." Pada
akhirnya, dia pun diterima bekerja di sana. Ibunya langsung berkata "Puji Tuhan" ketika
melihatnya keluar dari perusahaan tersebut sambil membawa tas kerja salesman.
Rumah pertama yang
dimasukinya langsung ditinggalkan Bill karena ada seekor anjing besar
menunggunya di sana. Rumah kedua dibuka oleh pria setengah mabuk. Pria ini
membanting pintu begitu Bill mulai mengenalkan dirinya. “Seorang peminta-minta,” kata laki-laki itu kepada perempuan yang
berteriak dari dalam “siapa itu?”. Di
rumah ketiga Bill belum sempat bicara ketika penghuni rumah memulai
pertengkaran dengan tetangganya karena pohon kesayangan tetangganya merusak
atap rumah mereka.
Ketika istirahat makan
siang, Bill tersenyum saat melihat tulisan saus tomat dengan kata "patient"
dan "persistence"
tertera di bagian atas dan bawah rotinya. Kemudian tanpa putus asa, Bill
berjalan terhuyung-huyung memasuki rumah yang lain. Dia disambut oleh perempuan
yang sedang berteriak kepada dua anaknya. Salah seorang anaknya langsung kabur
melihat penampilan Bill.
Di rumah berikutnya dia
masuk dan menjelaskan produk Watkins yang dijualnya. Nyonya rumah tidak mau
membeli lalu berkata: “Saya menghargai
usahamu,” sambil memberi sejumlah uang. Bill bangkit dan berkata: “Saya
tidak membutuhkan belas kasihan tetapi Anda perlu pembersih untuk sofa Anda
yang jorok!”
Ny. Sullivan adalah
pembeli pertamanya. Dia membayar hampir 50 dolar untuk dua pemutih dan sabun.
Bill langsung bersorak ketika dijemput ibunya: “Hari ini aku dapat komisi $4,25”.
Singkat cerita Bill Porter meraih
penghargaan dari perusahaan Watkins sebagai
penjual terbanyak. Dia berhasil menjual produk Watkins sebanyak $42.460
dalam setahun. Prestasinya ini melebihi orang-orang muda yang yang
berpenampilan normal pada masa itu.
Lantas di acara Watkins
Annual Gathering, Bill mempersembahkan penghargaannya untuk kedua orang tuanya.
Katanya: “Aku suka menjadi penjual. Ayahku juga dulu seorang penjual dan ibuku
mengajariku kesabaran dan kegigihan. Dia tak akan membiarkan aku merasa
malu...”
0 komentar:
Post a Comment