Aku bertanya kepada Tuhan dari dalam hatiku hingga tak seorang pun
mendengarnya. Kemudian Tuhan menjawabku dengan lantang hingga banyak orang
mendengarnya. Namun, tidak setiap orang memahaminya....
Sekitar
akhir tahun 2012
aku meninggalkan perusahaan besar yang telah menuntutku “Hidup untuk Kerja” karena hal tersebut
membuat tangan kananku sakit lagi hingga sulit digerakkan... sampai-sampai aku
harus menahan sakit saat memegang bolpoin atau memencet tombol keyboard. Dengan
demikian, aku pun mulai belajar melakukan pekerjaan rutin dengan tangan kiriku.
Keadaan yang tidak menguntungkan
ini membuatku tidak bisa bekerja lagi padahal kebutuhan hidup terus mengalir. Maka,
aku kembali bertanya-tanya kepada Tuhan hingga beberapa kali: "Tuhan, apa yang harus kulakukan? ... Apa yang harus kulakukan dalam
situasi ini? ... Apa yang harus kulakukan?"
Waktu pun berlalu dan
tibalah hari Sabtu. Aku mengganti-ganti saluran TV seperti biasa untuk mencari
film yang bagus. Namun, ketika hendak mengganti saluran TV, aku mendengar
dan melihat ada seorang pria muda yang berkata: "Jangan
tanya apa yang harus kamu lakukan! Tuhan sendiri yang akan mengarahkanmu dan
kalian akan tau apa yang harus dilakukan."
Aku batal
mengganti saluran TV dan terpaku menatap layar sambil bertanya-tanya
di
dalam hati: "Lho. Ini acara apa sich? Siapa orang ini?
Tampaknya dia bukan artis terkenal. Apa mungkin Pastor
atau Pendeta? Tapi sepertinya tidak mungkin sich... dia ‘kan masih terlalu muda untuk menjadi pastor atau pendeta dan dia terlihat berbeda dari semua pastor yang pernah kutemui."
Kemudian di acara itu
ditayangkan kesaksian orang-orang yang telah disembuhkan dan nama pendeta
Philip disebut-sebut.
Aku pun berkata di dalam hati: "Oh... mungkin ini Philip Mantofa yang terkenal
itu... yang katanya telah menyembuhkan banyak orang
sakit, yang katanya ganteng sampai-sampai beberapa teman wanita datang ke
gereja hanya untuk melihatnya. ....Benar-benar gila... Ganteng sich ganteng
tapi masa ke gereja cuma untuk melihat orang ini. Dia ‘kan manusia."
Kemudian tiba-tiba dia berkata: "Banyak orang mengatakan bahwa saya masih muda. Ya..itu
merupakan suatu karunia diberi wajah yang awet muda." Dalam hati aku
berkata: "Lho. Dia 'kan tidak mungkin bisa
mendengar kata-kata di dalam hatiku. Seharusnya
hanya Tuhan yang bisa mendengar suara hatiku. Semua ini pasti hanya kebetulan
semata." Tak lama
berselang dia berkata: "Kalau kalian menonton acara ini, jangan bilang ini
kebetulan. Di dalam Tuhan tidak ada
kebetulan. Kalian menonton acara ini karena kehendak Tuhan." Lho...
Lalu dia mengajak berdoa dan
setiap pemirsa yang ingin disembuhkan diminta mengangkat tangan di depan layar
TV. Karena sedang sendirian, aku pun ikut-ikutan meskipun aku berpikir: "Mana bisa sembuh lewat layar TV? Pemirsa TV
'kan banyak sekali... se-Indonesia lagi."
Beberapa saat kemudian
Philip Mantofa berkata: "Saya lihat banyak orang sakit. Saya tidak bisa
menjangkau tiap orang satu per satu. Namun, Tuhan bisa menjangkau semuanya.
Biarlah hadirat Tuhan hadir di tempat Anda, dimanapun Anda berada."
Lho... lagi-lagi dia seperti bisa
membaca pikiranku. Lalu tiba-tiba aku merasakan keharuan yang sangat luar biasa.
Rasanya seperti seorang anak yang baru saja bertemu kembali dengan orang tuanya
setelah amat sangat lama berpisah. Rasa sakit di tangan kananku juga mulai
berkurang.
Setelah acara selesai aku
cerita sama memeku yang Kristen soal acara tersebut lalu bertanya “Mungkinkah dia Philip Mantofa yang tenar itu? Tapi, aku
juga tidak tau judul acaranya.” Memeku langsung
bilang: "Ya. Judulnya pasti ‘Before
30’ dan aku punya bukunya." Aku
menimpali: “Ealah... pantesan dari tadi dia nyebut-nyebut kata ‘Before 30’ dan katanya sebelum 30 menit berakhir kalian akan merasakan
keajaiban." Lalu aku baca buku itu hingga aku tau latar belakang
panggilannya dan memeku juga bercerita kalau dia juga bisa
menyembuhkan lewat facebook, SMS, dsb.
Meskipun demikian, aku tidak
mengenalnya dan setauku menjelang akhir zaman setan pun semakin pintar. Setan
juga bisa membuat mujizat-mujizat untuk menyesatkan banyak orang yang
percaya kepada Tuhan. Jadi, antara percaya dan tidak percaya aku bertanya
kepada Tuhan dari dalam hatiku: "Tuhan,
sebenarnya Philip Mantofa berasal dari-Mu atau
bukan? Mungkinkah dia berasal dari setan?” Kemudian pertanyaanku dijawab oleh
Tuhan melalui acara ‘Before 30’ episode berikutnya.
MUJIZAT ADALAH (album 'Kupercaya Mujizat')
ReplyDeleteSungguh terbatas kuasaku
Pengharapanku seturut yang kulihat
Hingga 'ku masuk ke hadirat-Mu
Kau tunjukkan dunia-Mu
Dimana batas sirna
Mujizat adalah warna
Mujizat-Mu membuat yang ada dari yang tak ada
Mujizat-Mu sanggup membatalkan niat musuh-musuhku
Membangkitkanku dari lembah maut
Oleh mujizat-Mu aku sembuh