Sunday, September 9, 2018

Menghadapi Pencobaan ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Pencobaan dan Godaan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Sept 2018

Kekuatan dalam Menghadapi Godaan:
1. Firman Tuhan. Yesus menjawab iblis dengan menggunakan Firman Tuhan yang tertulis di kitab Ulangan. Dia langsung cepat menyebutkan bunyi ayatnya karena Dia telah mempelajari firman Tuhan dan menghafalnya. Beberapa pembantu di kelompok belajar Alkitab mengatakan bahwa menghafal Firman Tuhan membuat mereka sulit berbuat dosa. Sulit bukan berarti tidak bisa karena masih bisa berdosa jika dipaksakan. Maka, penting bagi kita untuk menghafal dan mempraktekkan Firman Tuhan.

Ketika masih kecil, anak pak Sukirno diberi buku lalu disobek-sobek. Lantas bukunya diganti dengan buku baru lalu disobek-sobek lagi, tidak apa. Ketika umur 5 tahun, anaknya telah suka membaca sehingga koleksi bukunya mencapai 400an, sampai-sampai dia harus dikunci di kamar agar tidak terkunci di lemari bukunya.

Sepulang sekolah dia pernah kegirangan karena mendapat buku rohani dari sekolah. Namun, ternyata hanya dia yang mendapatkan buku itu karena 18 anak lainnya diberi Alkitab. Maka, mamanya meminta kepsek (kepala sekolah) memberikan Alkitab pula kepada anaknya. Kepsek mengatakan bahwa Alkitabnya hanya ada 18 buah saja dari sumbangan. Lalu anaknya pak Sukirno yang dipilih untuk tidak diberi Alkitab karena kepsek tahu bahwa pak Sukirno itu pendeta sehingga pasti punya Alkitab. Namun, mamanya mau dia tetap mendapatkan Alkitab dari sekolah sekalipun Alkitabnya jelek karena terbuat dari kertas tipis. Alhasil, kepsek membuka laci mejanya dan memberikan Alkitab yang bagus dengan pesan: "Jangan beritahu yang lain karena ini Alkitab yang bagus."

Ajari anak-anakmu untuk membaca Alkitab. Jangan bilang capek atau tidak ada waktu karena harus bekerja. Capek itu ada dua, yaitu capek di depan atau caepk di belakang. Capek di depan itu hanya capek fisik ketika anak-anak masih kecil sedangkan capek di belakang itu capek ati ketika anak-anak sudah besar.

2. Prinsip Hidup. Ini merupakan pedoman atau pegangan hidup seseorang. Salah satu contoh orang yang punya prinsip adalah Asiang. Dia penjual kopi tanpa baju di Pontianak. Suatu hari presiden datang ke sana dan bertanya: "Kopi mana yang enak?" lalu diberitahukan padanya bahwa kopi Asiang yang paling enak di sana. Lantas presiden mau ke sana sehingga paspampres meminta Asiang berpakaian tetapi Asiang tidak mau. Mungkin kopinya jadi enak karena dia tidak berpakaian... wkwwkw... Jadi, Asiang lebih baik rugi daripada harus meninggalkan prinsipnya.

Contoh lainnya adalah David Mackereth yang bekerja sebagai dokter. Suatu hari keluar peraturan baru di tempat kerjanya yang meminta semua dokter bertanya kepada pasien terlebih dahulu: "Ingin dipanggil mister atau miss?" Bahkan, sekalipun pasien berkumis, pasien tetap harus dipanggil miss jika pasien menginginkan hal ini. Dokter David keberatan karena sebagai orang Kristen dia mengetahui bahwa jenis kelamin seseorang sudah ditentukan pada hari kelahirannya, bukan saat usianya sudah dewasa. Jika menolak peraturan baru ini, dia akan dipecat dan tentu saja dokter David bersedia dipecat demi prinsipnya. Akhirnya dia dipecat.

Sementara itu ada orang-orang yang terlalu berprinsip sehingga makanan pun dipermasalahkan padahal soal selera tak perlu dipaksakan. Ada pula orang-orang yang tidak punya prinsip sehingga ikutan sana sini.

3. Janji Tuhan. Dengan memegang teguh janji Tuhan, kita juga akan beroleh kekuatan untuk melewati pencobaan. Kita tidak akan dicobai melampaui batasan kita tetapi kekuatannya ditambahkan secara bertahap dan Dia juga akan memberikan jalan ke luar.
1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Sabel Gonzales merupakan seorang ratu kecantikan waria dari Manila, Filipina. Dia lahir sebagai pria normal tetapi beberapa saat kemudian orang tuanya bercerai ketika dia masih anak-anak. Lantas dia mengalami pelecehan seksual dari pamannya sehingga dia lari dari rumahnya dan menjadi pelacur pria. Dia pun melakukan operasi plastik dari hasil pekerjaannya sebagai pelacur sehingga dia bisa menjadi wanita. Singkat cerita dia pindah ke Amerika dan tinggal bersama seorang pria yang jauh lebih tua darinya. Meskipun dia bisa tenang karena tak perlu memikirkan biaya hidupnya lagi karena sudah ada yang mengurusnya, hatinya merasa kosong.

Suatu hari dia mendengar khotbah dari pendeta yang menyampaikan ayat ini.
1 Korintus 6:9-10 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Setelah mendengar khotbah tersebut, dia memutuskan untuk membaca Alkitabnya. Ketika membaca Alkitab, dia merasakan jamahan Roh Kudus sehingga dia bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya. Kemudian dia meneruskan imannya ini kepada pria yang serumah dengannya. Katanya: "Kita harus berhenti melakukan hubungan seksual karena ini dosa di mata Tuhan." Pria itu pun menyetujuinya lalu Sabel kembali ke Manila dan menjadi berkat di sana.

Sabel Gonzales berubah bukan hanya karena mendengar khotbah tetapi karena dia juga membaca Alkitab. Jadi, bacalah Alkitab karena dengan membaca Alkitab kita akan diubahkan menjadi semakin serupa dengan Kristus. Setiap orang pasti dicobai jadi jangan cengeng. Gunakan kuasa Roh Kudus. 

BERSAMA-MU
Engkau ada bersamaku di tiap musim hidupku, Tak pernah Kau biarkan ku sendiri. Kekuatan di jiwaku adalah bersama-Mu. Tak pernah kuragukan kasih-Mu.
Chorus: Bersama-Mu Bapa kulewati semua. Perkenanan-Mu yang teguhkan hatiku. Engkau yang bertindak memb'ri pertolongan. Anugerah-Mu besar melimpah bagiku.

Tidak Melebihi Kekuatan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.