Catatan Ibadah ke-2 Minggu 26 Juni 2016
♥ Oh, kenapa Tuhan
tidak memberiku ide agar secepatnya keluar dari sana? Temanku menyarankan agar
aku tetap di sana karena bila di tempat itu banyak masalah, biasanya Tuhan
sudah menyiapkan berkat-Nya setelah
kita kuat menghadapi masalah-masalah tersebut. Namun, kubilang kepadanya bahwa aku akan tetap di sana jika tidak ada pintu
lain yang terbuka.
♡ Yakobus 4:7-8 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
♥ Lalu tiba-tiba aku
teringat pula kata-kata pendeta: "pada saat kamu tidak ingin memuji dan
menyembah Tuhan...
itulah saatnya kamu harus memuji dan menyembah-Nya." Hmmm... Oke dech aku akan melawan iblis biar dia
lari terbirit-birit. Kini saatnya berhenti minum obat dan jika ditanya
orang-orang di sekitarku, aku akan katakan bahwa aku telah sembuh meskipun
sesunguhnya baru sembuh 70%. Kini waktunya mendekat kepada Tuhan dengan memuji
dan menyembah-Nya sepenuh hati meskipun tubuh terasa letih dan telinga masih
agak bergema sehingga mendengar lagu seperti ini.
Kaulah Tuhan...
(Tuhan...) uhuk... (uhuk...) penyembuhku... (mbuhku...) ehem... hem... (hem...)
Kau sembuhkan... (mbuhkan...) uhuk... uhuk... (uhuk...) sakitku... (kitku...)
Kau berfirman... (firman...) Huff... (Huff...) dan sembuhkanku... (kanku...)
Kau Tuhan penyembuhku... (mbuhku...) ehem... (ehem...)
Aduh... aku bisa gila
kalau begini terus. Lagi sakit kok malah nyanyi? Tenggorokanku bisa semakin
kering dan gatal. Suaranya terus bergema pula... Huff...
♡ Lanjutkan
saja...
Yesaya 40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
♥ Oke dech... nyanyi
lagi... lagi... dan lagi... hingga akhirnya penyakitku menjauh pergi dan
telingaku kembali mendengar secara normal beberapa hari kemudian. Hahaha... ternyata Tuhan memang benar-benar bertahta
di atas pujian dan penyembahan umat-Nya dan ternyata benar-benar ada kuasa di
dalam pujian dan penyembahan meskipun diucapkan dengan suara serak dan sambil
terbatuk-batuk karena tenggorokan tak nyaman. Oh... andai saja sudah kulakukan
sejak awal, mungkin aku tak perlu minum obat dari dokter yang GJ itu.
Hehehe... untung saat itu
tidak ada manusia yang dengar nyanyian 'merdu' itu. Jika ada yang mendengarku
bernyanyi seperti itu, biasanya ada orang yang akan berkata: "jangan nyanyi... suaramu tidak
enak..." tetapi bagi Tuhan suara serak bercampur agak batuk bisa tetap
merdu di telinga-Nya karena Dia melihat hati...^.^ Jadi, yang terpenting jaga
hati biar doa tak terhalang.
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
ALLAH SANGGUP
Apa yang tak pernah dilihat mata dan
tak pernah didengar telinga, yang tak pernah timbul di dalam hati, semua
disediakan bagi yang mengasihi Dia.
Reff: Allah sanggup
melakukan segala perkara. Dulu, S’karang, dan S’lamanya. Kuasa-Nya tidak
berubah (2x).