Sunday, June 19, 2016

Warisan Kekal ~ Pdt.Stefanus Sujono

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 19 Juni 2016


Kini Jepang berada dalam bahaya besar melebihi bahaya tsunami. Para pria di Jepang selalu pulang malam karena kalau pulang sore mereka akan digunjingkan tetangga sebagai orang yang bekerja di perusahaan kecil. Para pria yang bekerja di perusahaan besar, seperti Toyota selalu berangkat pagi dan pulang malam. Sementara itu para pria yang bekerja di perusahaan kecil biasa pulang sore lalu pergi ke kedai minum terlebih dahulu untuk mabuk-mabukan agar bisa tiba di rumah pada malam hari. Dengan demikian, pria tersebut bisa membanggakan diri karena tetangganya akan berpikir bahwa dia bekerja di perusahaan besar.

Akibat kebiasaan tersebut banyak suami tidak punya waktu untuk memperhatikan isterinya padahal kebanyakan wanita membutuhkan teman bicara agar tidak stres. Dengan demikian, para isteri di Jepang terpaksa konseling atau menceritakan segala kepahitan hidup kepada anak-anak lelaki mereka karena mereka tidak mungkin menceritakan hal-hal pribadi kepada tetangga atau teman mereka.

Alhasil, banyak anak lelaki di Jepang mengalami gangguan kejiwaan yang mengakibatkan mereka melarikan diri dari kenyataan hidup dengan cara hidup di dunia imajinasi mereka dan sering mengurung diri di kamar. Untuk penyakit semacam ini, hanya ada dua kemungkinan bagi anak-anak tersebut, yaitu menjadi gila atau mati. Ini memprihatinkan.

Sperti Bapa Sayang Anaknya
Oleh karena itu, para ayah perlu menyadari tanggung jawabnya terhadap anak-anak. Jangan berlindung di balik tanggung jawab mencari nafkah karena itu hanyalah satu bagian dari tanggung jawab pria. Para ayah bertanggung jawab memberikan warisan kepada anak-anaknya karena ayah yang punya otoritas. Namun, jangan hanya memberikan warisan harta yang bersifat sementara, berikan pula warisan kekal agar anak-anak mampu menghadapi kerasnya kehidupan. Salah satu hal yang dapat diwariskan adalah pengampunan.

Agar bisa memberikan warisan yang bernilai kekal, didiklah anak-anak agar:

1. Mendapat Bagian dalam Kerajaan Allah: kerjakanlah keselamatan dengan takut dan gentar.
Matius 20:20-21  Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Ibu anak-anak Zebedeus memiliki kerinduan agar kedua anaknya mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Seharusnya seorang ayah juga memiliki kerinduan semacam ini. Yesus tidak menyalahkan kerinduan hati ibu tersebut dan hanya meluruskan caranya, yaitu jadilah pelayan untuk menjadi yang terbesar di dalam Kerajaan Allah. Setiap orang tua seharusnya juga memiliki kerinduan agar anak-anaknya mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.