Sunday, June 19, 2016

Warisan Kekal (2) ~ Pdt.Stefanus Sujono

Warisan Kekal
Catatan Ibadah ke-2 Minggu 19 Juni 2016

2. Mendapat Nilai-nilai Kerajaan Allah: didik anak-anak agar semakin serupa dengan Yesus. Anak-anak bukanlah pendengar yang baik, tetapi mereka peniru yang baik. Segala sesuatu yang dilakukan orang tua akan ditiru oleh anak-anak. Bila orang tua biasa berbagi satu sama lain dengan memberikan hal terbaik yang mereka miliki, anak-anak juga akan biasa berbagi dengan cara yang sama. Memang lingkungan di luar rumah bisa mempengaruhi perilaku anak-anak. Namun, warna perilakunya tidak akan banyak berubah. Jika di rumah sudah dididik untuk berwarna merah, di luar rumah hanya akan berubah menjadi merah muda dan tidak sampai melenceng ke warna lain.
1 Samuel 2:18-19  Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan. Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan.
Samuel dibesarkan oleh imam Eli yang sudah jarang mendengarkan firman Tuhan. Anak-anak imam Eli juga telah melakukan banyak kejahatan di dalam bait Allah. Dengan demikian, Samuel tidak mempunyai figur keluarga yang dapat ditirunya tetapi dia tetap dapat bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah. Ini semua karena ibunya (Hana). Setiap tahun ibunya membuatkan jubah kecil. Jubah ini melambangkan kebenaran. Setiap tahun di sela-sela kesibukan Samuel sebagai pelayan Tuhan, Hana menyempatkan diri bercerita kepada Samuel tentang identity dan destiny Samuel bagi Tuhan.

Di Tengah Ombak
John Newton (penulis lagu Amazing Grace) merupakan seorang pelaut dan penjual budak seperti ayahnya. Dia pun suka mengucapkan sumpah serapah karena meniru ayahnya. Namun, dia memiliki ibu yang senantiasa mendoakannya. Suatu hari kapalnya diterjang ombak dan air sudah menggenangi bagian dalam kapal. John Newton mengetahui bahwa hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan dia dan kapalnya sehingga dia bergegas pergi ke ruang doa yang ada di kapal tersebut. Katanya: “Tuhan, jika Engkau ada, selamatkan aku dan kapalku.” Seketika itu laut mulai tenang sehingga dia dan kapalnya bisa selamat. Semenjak itu John Newton bertobat dan menuliskan lagu Amazing Grace: dulu buta dan sekarang melihat, dulu terhilang dan sekarang telah ditemukan.

3. Mendedikasikan Hidup bagi Kerajaan Allah.
Matius 20:26-28  Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Jika orang tua sudah melayani Tuhan dengan benar, anak-anak pun akan melayani Tuhan pula. Ada seorang anak kecil yang ingin menjadi seperti ayahnya. Dia ingin menjadi seperti ayahnya, bukan karena ayahnya kaya, bukan pula karena ayahnya pebisnis sukses. Namun, dia ingin menjadi seperti ayahnya karena ayahnya merupakan seorang Kristen yang berhasil di rumahnya.

Beberapa pria sukses di luar tetapi gagal di rumah. Di luar rumah beberapa pria amat murah hati, ramah, dan sabar terhadap orang-orang di sekitarnya. Namun, di rumahnya sendiri pria tersebut langsung marah pada saat isterinya berbuat kesalahan dan pelit terhadap anak-anaknya. Ini tidak seharusnya terjadi. Pria yang sukses di luar rumah belum tentu sukses di dalam rumah, tetapi pria yang sukses di dalam rumah pastilah akan sukses di luar rumah.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.