Catatan Ibadah Online
Minggu 07 Februari 2021
Seringkali kita menghargai hal-hal yang terlihat dan mengabaikan hal-hal yang tidak terlihat. Hal-hal tak terlihat seringkali tidak kita hargai. Kita pun menganggap hal-hal itu tidak penting. Padahal, yang tak terlihat bukan berarti tidak penting. Contohnya pondasi rumah. Sekalipun tidak terlihat, pondasi itu penting. Kita seringkali mendengar orang memuji-muji keindahan rumah dan perabotannya. Namun, hampir tak pernah terdengar ada orang yang memuji-muji bagusnya pondasi rumah.
Tuhan mau membangun kehidupan kita. Tuhan mau mengerjakan yang baik dalam kehidupan kita. Tuhan mau menambahkan sesuatu yang baik dalam kehidupan kita. Tuhan berkata: "Aku akan membangun. Aku akan mendirikan gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." Namun, sebelum Allah membangun kehidupan kita, Dia mau memastikan dasar atau pondasi kita benar dan kokoh.
Matius 16:13-14
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea
Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata
orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan:
Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para
nabi."
Matius 16:16-17
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah
engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Dengan menggunakan perspektif ilahi atau pewahyuan dari Bapa di sorga, Petrus dapat melihat Yesus sebagai Mesias. Petrus tidak melihat Yesus sebagai Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau salah satu nabi. Karena pondasi Petrus sudah benar, Yesus pun siap membangun Petrus di atas kebenarannya tersebut.
Matius 16:18 Dan
Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku
akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Tuhan pun mau membangun kita, tetapi apakah pondasi kita sudah benar? Pengenalan akan Allah adalah pondasi yang kokoh. Jika kita mengenal-Nya, Tuhan berkata: "Aku sudah menemukan pondasi yang tepat, Aku siap membangun hidup-Mu lebih lagi, melampaui apa yang mampu kita pikirkan, doakan, bahkan dengar."
Dulu pak Lukas bertobat karena takut masuk neraka. Saat itu seorang hamba Tuhan berkata: "Hai orang muda, kalau engkau sudah diperingatkan berulang kali dan engkau tidak mau bertobat, engkau akan mati dan kau akan mengalami kematian yang kekal." Karena mendengar hal itu, pak Lukas bertobat dan berkata: "aku serahkan hidupku kepada-Mu, total."
0 komentar:
Post a Comment