Kurang Di-Press
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Mar 2025
Mr. Hard memberikan klarifikasi, "Siapa
yang tidak peduli dengan uang? Karena uang dapat menyelesaikan sebagian
besar masalah! Namun, tidak etis untuk menghasilkan lebih banyak uang dengan
mengeksploitasi orang lain! Aku tidak akan melakukan itu! ! Pendekatan saya
tidak seperti itu! Saya hanya ingin melakukan perbaikan."
Hmm... masa sih? Ms. Soft ingin percaya,
tetapi sulit karena tindakannya tidak mencerminkan hal itu. Namun, jika Mr.
Hard seorang ESTJ sesuai tebakan Ms. Soft, segalanya mulai bisa dipahami. Keributan
di antara mereka tidak akan bisa dihindari karena kepribadian ESTJ dan INFJ bagaikan
dua kutub yang saling berlawanan. Sekalipun memiliki kesamaan penilaian (Judging)
dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan, keduanya menggunakan cara berbeda.
INFJ bisa memprediksi masa depan dengan
intuisi sehingga lebih suka mencegah daripada mengobati. Namun, ESTJ tidak bisa
memprediksi masa depan dan tidak akan percaya sebelum melihat sehingga lebih
suka memperbaiki atau mengobati setelah terjadi masalah. INFJ ingin mundur
untuk menghindari konflik, tetapi ESTJ tidak mau mundur sekalipun ada
konflik. INFJ bertindak dengan perasaan, tetapi ESTJ bertindak dengan pikiran.
Karena hal ini, ESTJ membutuhkan oposisi
yang loyal, seperti perkataan Mr. Hard bahwa dia membutuhkan musuh untuk
menunjukkan titik butanya. Ah, itu benar, tetapi mengapa tidak banyak orang
yang berani menjadi oposisinya? Mengapa harus Ms. Soft yang sebenarnya cinta
damai dan malas ribut? Hiks...
Ketika percakapan terasa makin memanas,
tiba-tiba Mr. Hard berkata, "Saya ingin bertanya apakah pernyataan
“membunuh itu salah” adalah benar?" Lalu dia memberi perumpamaan,
"Kalau di belakangmu ada 500 orang, sedangkan di depanmu ada pembunuh yang
ingin membunuh orang-orang tersebut dan kamu memegang senjata, apakah kamu akan
membunuh orang yang ada di depanmu? Haruskah kamu membunuh pria di
depanmu?"
Dia pun bertanya pula, "Jika Anda membunuh seseorang, masyarakat akan menghukum Anda dengan hukuman penjara seumur hidup. Apakah Anda menerimanya? Bagaimana Surga akan menghakimi?" Karena Ms. Soft pernah menyatakan dirinya sebagai warga Kerajaan Surga, dia pun harus menjawab ala Surga yang sejuk. Seketika Ms. Soft berhenti marah kepada Mr. Hard karena teringat kepada pembunuh bernama Saulus yang berubah menjadi Paulus.
Kisah Para Rasul
22:4 (TB) Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai
mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.
Begitulah sepenggal pengakuan Paulus setelah
pertobatannya. Lantas Ms. Soft menjelaskan kepada Mr. Hard, "Di mata
hukum, membunuh adalah tindakan yang salah, apa pun alasannya. Namun,
seseorang yang membunuh karena membela diri biasanya akan mendapatkan
keringanan hukuman."
Kemudian Ms. Soft mulai membahas hukum
Surga alias hukum Kasih, "Tuhan berbeda. Jika seorang pembunuh
bertobat, Dia akan mengampuni orang tersebut. Contoh: Rasul Paulus. Sebelum
bertobat, namanya Saulus dan dia telah membunuh banyak pengikut Kristus. Namun,
setelah bertemu langsung dengan Yesus Kristus, dia bertobat dan berhenti
membunuh. Pada akhirnya, dia dibunuh karena dia tetap beriman kepada
Yesus."
"Tuhan akan mengampuni dosa kita
jika kita bertobat, tetapi kita tetap harus menanggung akibat dari dosa-dosa
tersebut. Sebagian orang tidak langsung percaya kepada Paulus dan takut
dibunuh olehnya. Itulah akibat yang harus dihadapi Paulus saat dia
bertobat." Lanjut Ms. Soft.
Nah, ketika mendengar kabar baik tersebut,
Mr. Hard langsung memberikan stiker bertulisan 'menakjubkan' dalam bahasa
ibunya. Alhasil, Ms. Soft pun membagikan lagu 'How marvelous, how wonderful
is my Savior's love for me.' Ms. Soft pun hanya bisa bertanya-tanya,
"Kok bisa sih tiap kali ribut dengannya, pada akhirnya damai lagi?"
Amsal 16:7 (TB) Jikalau
TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya
dengan dia.
HOW MARVELOUS
Verse 1: I stand
amazed in the presence of Jesus the Nazarene and wonder how He could love me, a
sinner, condemned, unclean.
Chorus: How marvelous, how wonderful and my song shall ever be. How
marvelous, how wonderful is my Savior's love for me.
Verse 2: He took my sins and my sorrows. He made them His very own. He bore
the burden to Calvary and suffered and died alone.
Verse 3: When with the ransomed in glory, His face I at last shall see.
'Twill be my joy through the ages to sing of His love for me.
0 komentar:
Post a Comment