Melayani Tuhan yang Tak Dikenal
Seringkali agama mengajarkan:
* Berkat yang bersyarat. Kita diberkati jika
kita melakukan sesuatu untuk Tuhan. Ada orang yang mendatangi pendeta sambil
membawa rincian perpuluhannya sambil berkata, "Lihat, saya telah memberi
sebanyak ini, tetapi yang saya terima tidak lebih dari ini. Padahal, katanya bisa
berlipat puluhan kali."
* Tuhan adalah preman yang akan selalu
memukul jika kita melakukan kesalahan. Kita pun melakukan sesuatu karena takut
kepada Tuhan. Ada seorang ibu yang mendatangi pendeta karena belum bisa memberi
perpuluhan dan dia takut Tuhan marah. Padahal, Tuhan bukan preman, tetapi Bapa.
Ada orang yang lupa memberikan perpuluhan
selama dua bulan lalu mobilnya tergores. Dia berpikir bahwa mobilnya tergores
karena dia tidak memberi perpuluhan.
Ada orang yang rajin ke Israel dan ketika
ditanyai, dia mengatakan bahwa proyeknya selalu goal tiap kali dia ke
Israel. Ternyata dia ke Israel karena mencintai uang. Nanti akan tiba masanya
dia kecewa karena Tuhan tidak akan selalu mengabulkan doa. Agar tidak
kecewa, seharusnya kita mengikuti Tuhan karena pribadi-Nya, bukan pemberiannya.
WAKTU YANG TEPAT (Jacqlien Celosse & Jason Irwa)
Yesus mendengar lebih dari yang kudoakan. Yesus menjawab lebih dari yang
kuharapkan. Dengan cara-Nya di waktu yang tepat ku 'kan melihat Dia jadikan
semua.
Tak selalu Tuhan menjawab doa. Namun, Dia b'ri yang terbaik di waktu yang
tepat.
Ijinkanlah Tuhan untuk bekerja. Yang mustahil menjadi mungkin oleh kar'na
percaya.
Mungkin banyak di antara kita yang seperti Yefta - berasal dari keluarga yang rusak. Namun, kita semua diselamatkan karena iman kepada Tuhan Yesus. Ini bukan hasil usaha kita dan semata-mata hanya karena kasih Tuhan kepada ciptaan-Nya.
Efesus 2:8-10 (TB) Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau,
supaya kita hidup di dalamnya.
Pahlawan iman seperti Yefta bisa salah.
Daud pun pernah berbuat kesalahan. Namun, Tuhan mengampuni dan memulihkannya.
Kita pun harus segera bertobat jika melakukan kesalahan. Jika mengenal Tuhan
dengan benar, kita akan:
* Menikmati Tuhan lewat pembacaan Alkitab.
* Memuliakan Tuhan dengan menceritakan kasih-Nya.
* Mengasihi sesama. Ini merupakan hukum yang kedua setelah mengasihi Tuhan.
Permen apa yang paling kalian suka? Pak
Andy menyukai permen himalaya. Soto apa yang kalian suka? Pak Heru selalu
memberitahu pak Andy agar tidak makan jeroan. Namun, pak Andy ingin makan soto
dan mengajak pak Heru pula. Ketika soto dipesan, ternyata hanya pak Heru
satu-satunya yang memesan soto otak. Hal itu membuat momen tersebut tak
terlupakan.
Jika menyadari kasih Tuhan kepada kita,
seharusnya kita pun memuliakan Tuhan dengan menceritakan kasih-Nya kepada
banyak orang, seperti menceritakan tentang soto
yang kita sukai. Jika kita mengasihi Tuhan, tentu kita bisa mengasihi sesama.
Karena manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, kita akan melihat
gambar Allah dalam diri mereka.
Ada seorang bersaksi bahwa sebelum kenal
Tuhan, dia main wanita seminggu sekali, tetapi setelah kenal Tuhan, dia main
wanita sebulan sekali. Kesaksian ini membuat gereja gempar, "Mengapa orang
seperti ini diminta bersaksi?" Tuhan memang menerima kita apa adanya.
Namun, Tuhan tidak membiarkan kita tetap apa adanya. Kita semua harus
bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan yang benar.
0 komentar:
Post a Comment