Mengenal Tuhan dengan Benar
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Feb 2024
Seringkali kita mengenal Tuhan sesuai
kebutuhan kita. Ada pengusaha Kristen yang mengalami kesulitan keuangan. Dia
pusing dengan tagihan yang masuk sehingga dia pun menagih beberapa kliennya. Ketika
salah satu klien membayarnya, dia langsung berkata, "Tuhan itu baik tepat
pada waktunya." Di sini dia mengenal Tuhan sebagai Bapa yang baik dan
Allah Pemelihara.
Klien itu pun menjawab, "Sekalipun
keadaan tidak baik, Tuhan tuh tetap baik Pak karena karakternya tidak akan
berubah." Kliennya berkata begitu karena dia bukan hanya mengenal Tuhan
sebagai Bapa yang baik dan penuh kasih, tetapi dia juga pernah mengenal
Tuhan yang seperti Raja Tega karena mengizinkannya melewati masa-masa sulit.
Kasih bukan hanya baik dan lembut, tetapi ada kalanya juga mendidik dengan keras agar anak-anak Bapa
menjadi kuat, bukan menjadi anak gampangan yang mudah diombang-ambingkan
oleh budaya dunia. Lantas pengusaha itu segera tersadar dan berkata, "Amiiin kitanya yang
kadang kurang baik ya hehe..."
Ketika berbuat salah dan takut dihakimi,
kita akan melihat Tuhan sebagai Bapa yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun.
Sayangnya, beberapa orang justru kebablasan untuk terus hidup dalam dosa karena
berpikir bahwa Tuhan adalah Bapa yang tidak akan pernah marah dan akan terus
membiarkan mereka hidup dalam dosa. Padahal, Tuhan juga punya sisi lain.
Nahum 1:3 (TB) TUHAN
itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari
hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan
awan adalah debu kaki-Nya.
Setiap orang harus mengenal Tuhan secara utuh karena dimensi kasih Tuhan bukan hanya panjang sabar dan lemah lembut. Jika kita mengenal seseorang dengan baik, kita bukan hanya melihat sisi indahnya, tetapi kita juga bisa melihat sisi seramnya. Hal yang sama juga akan kita alami ketika kita mengenal Tuhan makin dekat. Terhadap orang yang hancur remuk karena dosa, seperti Petrus dan Daud, Tuhan memang hadir sebagai Bapa yang penuh kasih dan pengampunan.
Namun, terhadap orang yang memilih untuk
terus hidup dalam dosa-dosanya, seperti orang Farisi, ahli Taurat, orang-orang
munafik, Tuhan bisa lebih menakutkan daripada preman karena Dia bisa membaca pikiran
dan hati mereka. Dia pun sangat adil dan tidak bisa disuap untuk meringankan
hukuman. Bahkan, dengan keras Tuhan menyebut mereka sebagai kuburan yang
dilabur putih.
Jika kita tidak mau menjadikan Tuhan
sebagai Pembela, siapa yang akan tahan menghadapi dakwaan iblis? Jika kita mengaku dosa dan meninggalkannya, Tuhan pasti mengampuni
dan memulihkan. Namun, jika kita bersikeras untuk hidup dalam dosa, Tuhan akan
membiarkan kita jatuh ke tangan musuh kita, yaitu iblis. Kita tidak akan bisa
melawan dakwaan iblis dengan kekuatan kita sendiri.
Roma 1:28 (TB) Dan
karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan
mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang
tidak pantas:
Beberapa gereja di sono telah mati
karena melegalkan hal-hal yang salah. Sekalipun beberapa orang tidak
melakukannya, menyetujui hal tersebut juga termasuk dosa.
Roma 1:32 (TB) Sebab
walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap
orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja
melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang
melakukannya.
SADARLAH MANUSIA ~ Divamora Sister
Sadar, sadarlah wahai manusia: dunia ini s’makin tua, semuanya akan musnah,
akan sirna.
Jangan, jangan keraskan hatimu! Datanglah kepada Tuhan! Dia yang mengetahui isi
hatimu dan pikiranmu.
Tinggalkan s’gala dosa-dosamu Kawan, yang menghantuimu.
Marilah datang kepada Tuhan. Kau ‘kan dis’lamatkan. Engkau tak merasa bimbang,
Engkau tak merasa gentar bila bersama dengan-Nya, bersama Yesus Tuhanmu. Dialah
jalan dan kebenaran dan kehidupan.
0 komentar:
Post a Comment