Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Februari 2018
Beberapa bulan lalu itik buruk rupa telah meninggalkan peternakan dan menyadari bahwa dia berbeda. Sebenarnya dia bukan itik, melainkan angsa. Dia pikir dia tak perlu lagi membantu pangeran kambing. Dia pikir dia sudah bebas dari nubuatan 'Manis Kau Dengar' di ibadah Oldiest Worship Night. Namun, Tuhan berfirman.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.Ah, masa sich janji itu tidak otomatis batal bila kedua belah pihak yang terkait sudah sama-sama kompak menolaknya? Eh, angsa malah mendengar lewat film yang dia tonton bahwa dia harus belajar cinta. Aneh ah. Bukankah gelap tak bisa bersatu dengan terang? Nggak ah... angsa pasti salah dengar. Seharusnya lupakan yang telah lalu dan mengarah kepada tujuan yang ada di depan.
Eh, di peternakan baru angsa mendapat loker nomer 11. Penomerannya menggunakan kalender Jawa yang digunting sehingga di bawah angka 11 tertulis '23 Legi 23'. Ouch... Tuhan mengetahui bahwa dulunya di asrama angsa diberi nomer 23. Ketika suster asrama sudah pikun karena usia, dia tidak bisa mengingat namanya. Ketika angsa menyebutkan namanya, suster tidak mengenalinya tetapi ketika angsa menyebutkan nomer asramanya, suster langsung tertawa sambil berkata: "23... ya... ya... saya ingat." Hahaha... seperti napi aja ya dikenali berdasarkan angka.
Jadi, saat membaca '23 Legi 23' di lokernya, angsa seperti mendengar Tuhan berkata: "Angsa manis Angsa". Aduh, sewaktu ibadah Oldiest Worship Night, angsa tuh minta sama Tuhan agar dinyanyikan lagu 'Manis Kau Dengar' di ibadah itu karena angsa tahu Pdt. Welyar Kauntu pasti hadir di sana. Sebenarnya angsa hanya ingin mendengar lagunya karena dia pikir cerita pak Welyar tentang lagu itu akan sama dengan ceritanya saat ibadah PUSH 5. Eh, ternyata cerita pak Welyar benar-benar di luar dugaannya. Karena melihat fakta yang ada saat itu, angsa pun tertawa. Kok bisa sich pak Welyar memberikan cerita seperti itu? Apa angsa salah meminta lagu?
Amos 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?Bagaimana jika angsa dan pangeran kambing sama-sama kompak menolak nubuatan itu? Seharusnya nubuatan itu bisa batal dengan sendirinya. Coba ah. Jadi, angsa sengaja melaporkan adanya masalah tanpa solusi untuk mengetahui sikap pangeran kambing.
Jika dia marah dan mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan angsa, seharusnya nubuatan itu batal dengan sendirinya. Jika tidak, angsa sudah menyiapkan hadiah CD 'Oldiest Worship Night' untuknya tetapi ternyata pangeran kambing memang tak berhak menerima hadiah CD itu.
Bagus dech... seharusnya nubuatan itu sudah batal sejak pangeran kambing mengusir angsa. Eng.. ing... eng... tiba-tiba Pdt. Welyar Kauntu nongol lagi di gereja untuk mengingatkan angsa pada mimpi-mimpi lama itu. Uwaaahhh... begitu melihat wajahnya, angsa langsung teringat CD ‘Oldiest Worship Night’ yang batal diberikan kepada pangeran kambing karena dia mudah tersulut emosi. Apa pak Welyar tidak tahu jika hati angsa hanya ada satu? Emang sich hati angsa bukan buatan Cina tetapi tetap saja hati ini bisa serapuh produk made in China. Iya kan?
Selain itu, bagaimana mungkin hal itu terjadi? Dulu aja terasa sangat sulit. Bukankah sekarang semakin bertambah sulit? Ouw... Tentu saja jawabannya adalah semua mungkin bagi Tuhan dan tak ada yang mustahil bagi Dia. Namun, bukan jawaban itu yang ingin didengarnya. Angsa ingin mengetahui jalan ceritanya secara menyeluruh. Meskipun demikan, akhirnya angsa pun menyadari bahwa Tuhan hanya memberinya panduan setahap demi setahap. Jika firman yang satu belum dilakukan, Tuhan tidak akan memberikan firman baru.
Angsa: "Tuhan, terkadang Kamu ini lucu dalam merekrut orang. Apa Engkau tidak salah memilihku? Aku ini belum pernah menjadi direktur dan posisiku lemah di mata dunia, kok malah diminta membantu direktur itu sich? Berapa kalikah dia harus mengusirku agar aku tak perlu membantunya lagi? Dia itu membutuhkan orang yang pintar menghasilkan uang dan orang itu bukan aku. Aku ini hanya bisa menguji kesabarannya."
Tuhan: "Dulu berapa kali kamu mengusir-Ku?"
Angsa: "Oh Tuhan, Kau ini Maha Pengampun, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia. Tak Kau balas aku setimpal dengan dosaku. (seperti kata pemazmur)"
Mazmur 103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal
dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan
kita,
Tuhan: "Jika demikian, ampunilah dia sebagaimana kau telah diampuni."
Efesus 4:32
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang
terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah
di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Angsa: "i... i... iy... iya dech."
Alhasil, angsa pun belajar mengampuni pangeran kambing walaupun sakit. Ternyata mengampuni tak cukup hanya melupakan semua yang berkaitan dengan pangeran kambing. Ternyata mengampuni itu amat sangat dalaaaaaaaaaam sekali karena juga harus tetap membantu alias berbagi berkat kepada orang yang telah menyakiti kita. Susah sekali nich sehingga tentu saja tidak bisa langsung mesra lho... wkwwk...
Meskipun demikian, karena iman, angsa pun tetap menulis email kepadanya yang berisikan saran-saran, firman Tuhan, dan beberapa kesaksian pribadinya. Pada awalnya angsa menulis dengan kemarahan dan kekecewaan tetapi lama kelamaan kadar kemarahan dan kekecewaannya berkurang dan semakin berkurang hingga akhirnya hatinya pulih. Hahaha...
"Memaafkan melepaskan kita dari ikatan kemarahan dan penjara kekecewaan. Mendoakan dan memberkati mereka yang melukai hati kita memberi rasa lega yang luar biasa." ~ Julianto Simanjuntak
Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.Hahaha... meskipun pangeran kambing masih seperti negeri tirai bambu di zaman dulu, setidaknya angsa sudah mengakui semua isi hatinya dan mendoakan dia sehingga angsa bisa cepat sembuh. ^_^
INDAH RENCANA-MU TUHAN
Indah rencana-Mu Tuhan di dalam hidupku. Walau ku tak
tahu dan ku tak mengerti semua jalan-Mu. Dulu ku tak tahu Tuhan, berat
kurasakan. Hati menderita dan ku tak berdaya menghadapi semua.
Kini kumengerti s'karang Kau tolong padaku. Kini
kumelihat dan kumerasakan indah rencana-Mu. Kini kumengerti s'karang Kau tolong
padaku. Kini kumelihat dan kumerasakan indah rencana-Mu.
0 komentar:
Post a Comment