Menanti Janji Tuhan
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 12 Jan 2025
Ah,
sekalipun sama-sama digratiskan, mengajak orang ke gereja tak semudah mengajak orang ke restoran padahal di gereja ada makanan
yang tidak dapat binasa dan bertahan sampai kekekalan. Tiap minggu kuajak
ortuku ke gereja, tetapi tiap minggu pula aku ditolak. Namun, kalau kuajak ke
restoran, mereka mau... hehehe... Semua bangsa pasti sama lha.
Lalu aku
bermimpi berdiri di atas sebuah bukit. Di bawah langit malam kulihat sebuah negeri yang
terbentang jauh.
Lantas kuhadiri pesta pernikahan salah satu temanku. Dia menikah dengan raja
Bugis sehingga pesta makan malamnya sangat meriah. Setelah terbangun, beberapa
saat kemudian aku melihat televisi menampilkan pernikahan suku Bugis di
Malaysia. Namun, yang tampak di televisi tentu saja bukan temanku.
Faktanya, temanku itu janda beranak tiga yang bercerai karena suaminya selingkuh. Beberapa bulan lalu dia sudah menikah untuk kedua kalinya dengan seorang pria lajang. Aku sudah menghadiri pesta pernikahannya yang sederhana di sebuah rumah kecil. Jadi, mimpi itu tidak benar.
Meskipun
begitu, ini semacam sinyal untuk mendoakan setiap pernikahan. Baik pernikahan pertama, kedua, atau
kesekian kalinya, baik pernikahan orang miskin maupun raja kaya, baik
pernikahan orang sepuh atau anak muda, semuanya akan menghadapi badai.
Beberapa pernikahan kandas karena hal ini.
Yesaya 33:17 (TB) Engkau akan memandang raja dalam semaraknya, akan melihat negeri
yang terbentang jauh.
Hah!
Kenapa ayat harian di ponselku seperti tercermin dalam mimpi semalam? Raja apa
yang dimaksud? Yesaya pasti menubuatkan Yesus – raja Damai, tetapi aku tidak
ingin ke negeri yang jauh, apalagi jika negerinya terlihat kelam. Semoga hanya
perlu melihatnya di televisi saja ya... hahaha...
Beberapa
waktu lalu aku juga pernah terbangun dari tidur karena mendapat mimpi yang
gelap dan tidak jelas. Ketika bangun, aku hanya ingat kata, 'Alepo'. Karena
kata ini amat asing, kutanya om Google. Dia pun memberitahuku bahwa Aleppo
adalah sebuah kota di Suriah dan di kota ini sedang terjadi perang. Untunglah
aku tidak harus ke sana. Cukuplah mendoakan perdamaian mereka.
Mungkin raja Damai akan ke sana dan aku bisa melihat perdamaian itu di televisi. Semoga saja semua perang segera berakhir karena aku juga bermimpi melihat perang bisnis. Namun, aku hanya lewat di tengah-tengahnya tanpa terimbas oleh perang tersebut... wkwwkw... The king in his beauty.
HOW GREAT is OUR GOD ~
Chris Tomlin
Verse 1: The splendor of the King, clothed in majesty. Let all the
earth rejoice, all the earth rejoice. He wraps Himself in light, and darkness
tries to hide and trembles at His voice, trembles at His voice.
Chorus: How great is our God, sing with me How great is our God, all will
see How great, how great is our God.
Verse 2: Age to age He stands, and time is in His hands. Beginning
and the end, beginning and the end. The Godhead, three in one Father, Spirit,
Son. The Lion and the Lamb, the Lion and the Lamb
Bridge: Name above all names Worthy of all praise. My heart
will sing How great is our God.
BESAR TUHANKU
Kemegahan Raja dalam kemuliaan. Bumi pun bersuka, Bumi pun bersuka. Dia datang
dalam t'rang, Keg'lapan pun sirna. Umat-Nya bersujud Mendengar suara-Nya.
Reff: Besar Allahku. Nyanyikan besar Allahku. S'lamanya besar dan ajaib
Tuhanku.
Bridge: Layak disembah. Kau Raja s'gala Raja. Hatiku bernyanyi Kau
besar.
0 komentar:
Post a Comment