Beberapa Orang Menungguku
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 April 2025
Tak lama berselang sopir mengusik
kenyamananku dengan bertanya-tanya tentang statusku dan ujungnya berkata,
"kawin saja dulu." Nikah dulu lha baru kawin, tetapi lebih baik meminta
pasangan kumpul kebo segera nikah dulu daripada kawin dulu.
Ah, aku ini lagi enak-enakan jalan sendiri,
duduk sendiri, merenung sendiri, eh digangguin. Andaikata dia bukan orang Bali
asli dan Kristen, pasti kujawab, "Oh, aku mau single forever
seperti Yesus yang single dari sejak lahir hingga tiba di surga...
hahaha..." Lagipula aku tidak takut sendirian karena sendiri berarti berdua dengan Yesus.
Kalau dia tanya, "Apa itu kehendak
Tuhan?" Maka, akan kujelaskan bahwa kemungkinan besar begitu karena
kepribadianku diduga sama seperti Yesus ketika menjadi manusia dan pasti sama
dengan Bunda Teresa. Namun, kadar introvert, intuisi, feeling,
dan judgingnya pasti berbeda. Inilah uniknya manusia.
Sekalipun berkepribadian sama, karakter,
gaya hidup, dan selera juga bisa berbeda sehingga Bunda Teresa sanggup memakai baju putih setiap hari, tetapi aku tidak sanggup. Jadi, sekalipun dulu sempat
ada keinginan untuk menjadi suster pendoa yang tugasnya hanya berdoa setiap
hari, tetap saja aku tidak mau masuk seminari. Ini semua hanya karena terhalang
warna putih... ihihihi... emang panggilanku bukan begitu.
Selain itu, aku pun sering dipertemukan dengan orang yang tidak tepat dan juga selalu menjadi orang yang tidak tepat bagi mereka... hahaha... Jadi, pekerjaanku tentu saja mengingatkan mereka untuk berhenti merokok, percaya kepada Yesus, bayar pajak yang benar, baca Alkitab tiap hari, tidak workaholic, berhenti menjadi buaya darat, berhenti munafik, dan semacamnya.
Salah satu dari mereka pun berkata,
"Tidak ada manusia yang sempurna." Oh ya, tentu saja tidak ada
manusia yang sempurna, tetapi kita dipanggil untuk senantiasa menyempurnakan
diri agar seperti Bapa di Surga.
Matius 5:48 (TB) Karena
itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Nah, saat ibadah dua minggu lalu sopir
gojekku mengatakan bahwa dia muslim yang menjadi Kristen karena menikah dengan
wanita Kristen. Dia pun mengatakan bahwa aku mirip dengan isterinya yang demi
iman bisa sampai bela-belain beribadah di tempat yang juauh dari
rumah... hahaha... Padahal ini bukan demi iman, aku hanya tak bisa mengabaikan
suara hati.
Aku pun bercerita kepadanya karena dia
bertanya, “Gerejanya jauh ya?” Oh, rasanya sudah puluhan kali kudengar
pertanyaan ini dan seringkali pertanyaan ini membuatku bersaksi tentang
panggilan Tuhan lewat TV.
Dia pun bersaksi tentang kekristenannya. Karena
tunangannya yang muslim selingkuh, dia pun mendekati wanita Kristen. Namun,
wanita itu tidak mau menikah dengannya jika dia masih muslim. Maka, pria itu melepas
imannya demi wanita itu. Saat pelajaran pranikah, dia mengatakan bahwa dia
masuk Kristen karena cinta kepada isterinya. Seketika dia pun ditegur pendeta,
"Sebenarnya kamu masuk Kristen karena dipanggil oleh Tuhan."
Hehehe... tentu saja pendeta yang benar
karena akhirnya dia mengakui bahwa sebelum masuk Kristen, dia tuh sering
melihat salib ketika belajar ilmu kebatinan dan gurunya tidak bisa menjelaskan
maknanya. Bahkan, dia suka memakai anting-anting salib supaya mirip artis
Amerika. Jadi, sudah jelas jika dia dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi murid
Yesus.
BERAKAR (GMS Living Worship)
Dekat pada-Mu dan berakar
dalam-Mu buatku kuat hadapi badai di depanku.
Penyertaan-Mu di sepanjang hidupku buatku melihat kedahsyatan-Mu di hidupku.
Kau Tuhan perkasa penuh kemuliaan. Kasih-Mu, kuasa-Mu nyata di hidupku.
Kubersorak tinggikan nama-Mu, Yesusku.
Imanku bersandar hanya kepada-Mu s'bab kutahu dalam-Mu ada pengharapan,
perlindungan, dan kemenangan.
Tak ada yg dapat pisahkanku dari-Mu. Kau didalamku, ku di dalam-Mu.
0 komentar:
Post a Comment