Janji Pemulihan
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 26 Jan 2025
B: "Punyamu nanti saja ya,
Bu."
I: "Punyaku yang mana?"
B: "Fee buatmu."
I: "Tidak perlu. Aku tidak
minta komisi."
B: "Tidak apa. Nanti kukasih
karena sudah membantuku."
I: "Tidak perlu. Aku sudah
menandatangani pakta integritas."
B: "Masa tidak mau?"
I: "Iya. Kamu kasih diskon
saja sebagai gantinya."
B: "Wow. Hebat ya orang
GMS."
I: "Oh, hati-hati terhadap
orang GMS ... hehehe..."
Bagaimana mungkin ada orang yang bisa mengingat nama gereja kita dan mengaitkan tindakan kita dengan gereja? Padahal, aku sering lupa nama-nama gereja temanku. Bahkan, aku pun sudah lupa nama gerejanya. Syukur-syukur aku masih ingat dia Kristen, tetapi Kristen yang kena kuman alias kurang iman. Hobinya mencari-cari pendeta yang khotbahnya enak didengar.
Ah, seharusnya tindakan kita tidak disangkutpautkan dengan nama gereja. Di setiap gereja yang baik akan tetap ada orang-orang yang kelakuannya juga mboten-mboten alias tidak pantas disebut Kristen. Kalau ditelisik secara mendalam, ada yang suka tidur di gereja, ada yang suka usil (body shaming), ada yang berusaha menyesatkan orang lain, ada yang suka berhutang dan berselingkuh di gereja, ada yang ingin menahan hak sesama saudara seimannya, ada yang suka pamer keanggotaan gereja, dan lain-lain.
Selain itu, jarang sekali ada orang yang setiap hari ke gereja, kecuali mereka pekerja gereja penuh waktu. Jadi, jika ada warga gereja yang berkelakuan baik atau tidak baik, seharusnya tidak dikaitkan dengan gereja. Gereja hanya menyampaikan kabar baik dan mengajarkan kebenaran. Namun, setiap orang tetap memiliki kehendak bebas untuk mengikuti kebenaran atau tidak.
Tanpa
bantuan Roh Kudus tak seorang pun bisa hidup dalam kebenaran. Karena kita hidup
di dunia, secara alami hal-hal duniawi tampak begitu memikat. Alhasil,
seringkali demi kenikmatan sesaat, banyak orang harus kehilangan upah yang
kekal.
Mazmur 119:9 (TB) Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Jika kita
rutin membaca firman Tuhan sekalipun tidak langsung paham, firman ini akan
muncul dengan sendirinya ketika kita menghadapi masalah. Tiba-tiba kita juga
bisa langsung ingat firman ketika hendak mengambil jalan yang salah. Begitulah
cara firman itu menjaga dan menguatkan kita.
Kalau
tidak pernah membaca firman, susah sekali memperbarui hati dan pikiran. Karena
firman Tuhan, ada si kecil yang sangat kuat, penakut pun bisa berubah menjadi
pemberani.
BUKTI KEBESARAN-MU
Tuhan
Kau sempurna dalam rencana-Mu dan karya-Mu. Kuserahkan hidupku, murnikan dengan
roh-Mu.
Hidupku
menggenapi firman-Mu. Tanda mujizat sertai tiap langkahku. Kau bersamaku, di
dalamku. Jadi bukti kebesaran-Mu.
0 komentar:
Post a Comment