Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 April 2025
Ketika dibaptis, kita telah menerima Yesus
sebagai Juru Selamat. Namun, belum tentu kita menerima Yesus sebagai Tuhan.
Tidak banyak orang mau menjadikan Yesus sebagai Tuhan karena ini berarti
membiarkan kehendak Tuhan yang terjadi.
Kisah Para Rasul
20:22 (TB) Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan
aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
Paulus menjadikan Yesus sebagai Tuhan
sehingga dia pergi ke Yerusalem sekalipun tidak nyaman baginya. Dia memandang
dirinya sebagai tawanan Roh sehingga bukan kehendaknya yang harus terjadi,
melainkan kehendak Tuhan. Sekalipun tidak mengetahui secara detail tentang apa
yang akan terjadi pada dirinya, Paulus taat.
Apakah kita tetap mau mengikut Yesus ketika
doa tidak dijawab? Apakah kita tetap mau mengikut Yesus jika menderita? Film Last
Supper yang tayang baru-baru ini mengulas kehidupan dua murid Yesus, yaitu
Petrus dan Yudas. Keduanya sama-sama melakukan kesalahan, tetapi yang satu
kandas.
Ketika menjadikan Yudas sebagai murid-Nya,
Yesus tentu sudah mengetahui bahwa dia memiliki masalah dengan uang. Namun,
Yesus tetap meminta dia menjadi murid-Nya. Sebagai orang Kristen, kita pun
diminta memuridkan orang lain dimanapun kita berada. Kita adalah hamba Tuhan di
dalam pekerjaan, rumah tangga, dan apapun yang kita kerjakan.
Kita tidak perlu mencari hal-hal yang dicari oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan, seperti uang dan kenyamanan. Ketika kita mulai berfokus pada hal tersebut, kita akan menjadikan berkat sebagai kutuk. Contoh: Kita beribadah hanya karena ingin diberkati. Padahal, setiap kita dipanggil oleh Tuhan untuk membawa gereja ke luar. Kita memberi perpuluhan karena takut kehilangan berkat padahal Tuhan bukan preman.
Kesuksesan gereja dilihat dari dampaknya di
luar gereja, bukan diukur dari banyaknya orang yang ada di dalam gereja. Maka,
jangan berpikir hanya untuk melayani di gereja secara penuh waktu. Jika
memaksakan diri menjadi full timer gereja padahal bukan panggilan kita,
justru nantinya bisa mati. Nah, jika tidak mengetahui panggilanmu, tanyakan
kepada Tuhan, bukan pendeta.
Jika memahami panggilan kita, tidak perlu
membandingkan diri dengan orang lain karena setiap panggilan disertai urapan.
Urapan inilah yang akan senantiasa menyertai kita. Jika mengikuti panggilan
orang lain, tidak ada urapan di dalamnya.
Lukas 22:31-32 (TB) Simon,
Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi
Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau
engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Petrus telah tiga kali menyangkal Yesus,
tetapi Yesus mendoakan Dia. Pada akhirnya Petrus tidak takut mati dan tidak
takut ketidaknyamanan karena telah didoakan oleh Tuhan sendiri. Kita pun harus
yakin bahwa Tuhan senantiasa mendoakan kita.
SETIA SAMPAI AKHIR
Verse: Kubersyukur Kau
memilihku menjadi hamba-Mu, melayani-Mu. S′genap hidupku kuserahkan untuk
kemuliaan-Mu.
Chorus: Kumau setia sampai akhir melayani seumur hidupku, sampai kudapatkan
mahkota kehidupan di dalam kerajaan-Mu.
Outro: Sampai kudapatkan mahkota kehidupan di dalam kerajaan-Mu.
0 komentar:
Post a Comment