Sunday, June 19, 2022

Panggilan Bermultiplikasi ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Dipanggil untuk Bermultiplikasi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Juni 2022

Gembala akan melahirkan gembala atau pemimpin. Gembala tidak melahirkan domba. Domba yang melahirkan domba. Jemaat yang mengajak jemaat. Inilah the power of ngajak. Kalian hanya perlu mengajak orang ke gereja. Ketika dia mendengarkan khotbah, Roh Kudus bekerja dan perubahan bisa terjadi.

Semasa SMA pak Leo masih merokok. Sebagai ketua kelas IPA dia berteman baik dengan ketua kelas IPS. Ruang kelas mereka hanya terpisah rolling door sehingga sekat itu bisa dibuka saat istirahat. Lalu mereka merokok bersama tanpa ketahuan karena ada di atas.

Namun, pak Leo juga punya teman yang bertampang pendeta. Temannya ini selalu baik kepadanya, mendoakan dia, dan memberinya traktat atau brosur. Karena tidak suka, pak Leo menerimanya lalu membuangnya setiba di rumah.

Ketika perpisahan tiba, pak Leo diundang ke rumahnya. Di sana ada persekutuan doa. Pak Leo tidak mau langsung masuk karena dia mau menghabiskan rokoknya dulu. Setelah itu barulah dia masuk. Ketika masuk, dia mendengarkan khotbah yang dibawakan anak berumur sekitar 16-17 tahun.

Khotbahnya pun tidak ideal, tetapi tiba-tiba pak Leo menangis karena jamahan Tuhan. Ketika ditanya: "Siapa yang mau didoakan?", pak Leo pun mengangkat tangannya. Sejak saat itulah dia dipakai oleh Tuhan. Ini karena temannya dan tim doanya selalu mentarget dia sekalipun tidak mengetahui bahwa pak Leo akan menjadi pendeta di Mawar Sharon.

Oleh karena itu, jika ada yang mau dijangkau, doakan dan ajak dia ke gereja atau persekutuan doa. Biasanya orang yang punya masalah jarang menolak untuk didoakan. Jalinlah hubungan dengannya supaya dia juga mau mendengarkan perkataanmu. Siapa tahu dia akan menjadi pendeta terkenal. Ini bukan soal terkenalnya, tetapi akan ada sukacita di Sorga ketika satu orang bertobat.

Ketika awal berkhotbah, pak Leo juga belum menguasai banyak ayat Alkitab. Dia hanya mengandalkan 2 ayat, yaitu:
*. Kisah Para Rasul 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
*. Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Namun, ada bapak temannya yang dijamah Tuhan ketika dia berkhotbah.

Hambatan dalam memberitakan Injil karena:
1. Terjebak zona nyaman. Ada yang sudah nyaman dengan tempat duduk di gerejanya atau suasananya. Namun, seharusnya kita lebih mengutamakan hadirat Tuhan daripada suasana.
2. Fokus kepada diri sendiri. Banyak orang tidak mau membantu orang lain yang punya masalah karena dirinya sendiri sedang punya masalah. Namun, kita dipanggil untuk menjadi berkat. Jika kita mendoakan orang sakit sekalipun sedang sakit, jangan heran kalau penyakit kita ikut sembuh.
3. Kekhawatiran yang berlebihan akan respon orang lain. Karena khawatir ditolak, akhirnya tidak mau memberitakan Injil. Kalau soal teologi atau keyakinan, memang bisa menimbulkan perdebatan. Namun, kalau hanya berbagi kesaksian hidup, hal ini tidak bisa diperdebatkan.

MELAYANI, MENGASIHI
Berjuta jiwa tak tahu kemana 'kan pergi. Berjuta tangan terulur menantikan kasih.
Ooo.....Tuhan jadikanlah hidupku alat kasih-Mu dan memuliakan-Mu seumur hidupku.
Reff : Melayani, mengasihi, kuingin lebih lagi. Melayani, mengasihi kuingin lebih lagi. Melayani, mengasihi kuingin lebih lagi.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.