Sunday, September 25, 2022

Menambah Nilai ~ Ps. Sam Hartanto

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Sept 2022

2 Samuel 5:6-10 Daud merebut Yerusalem dan menetap di sana.

Mengapa Daud mau merebut Yerusalem padahal orang-orang sebelumnya tidak tertarik? Ketika Yosua merebut tanah Kanaan, dia merebut banyak wilayah, tetapi dia melewatkan Yerusalem seakan-akan kota itu tidak penting.

400 tahun sebelum Yesus lahir ada Alexander Agung yang merebut berbagai wilayah untuk memperluas kekuasaannya dan ada kota yang diberi namanya, yaitu Alexandria. Namun, dia juga tidak tertarik dengan Yerusalem dan mau menghancurkannya. Lalu datanglah beberapa orang Yahudi menyuapnya agar Yerusalem tidak dihancurkan. Maka, Alexander Agung membiarkan kota itu apa adanya.

Kemudian 50 tahun sebelum kedatangan Yesus juga ada Julius Caesar. Dia pun tidak tertarik untuk merebut Yerusalem karena dia lihat itu hanya berupa puing-puing bebatuan. Yerusalem dihancurkan setelah bangsa Yahudi dibuang ke Babilonia dan Persia. Tak ada yang tertarik dengan Yerusalem hingga ada Ezra dan Nehemia yang kembali dari pembuangan.

2 Samuel 5:6 Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.

Mengapa Daud tertarik untuk merebut Yerusalem? Apa yang dia lihat dan tidak dilihat oleh orang lain? Setelah lulus kuliah anak pak Sam langsung mendapat pekerjaan di Amerika. Namun, beberapa waktu kemudian dia ingin mendapatkan pekerjaan baru sehingga mengikuti job fair. Di sana ada beberapa perekrut dari perusahaan besar yang menjelaskan cara membuat CV yang baik.

Setelah presentasi selesai tiba-tiba anak pak Sam dipanggil oleh seseorang dan diminta mengoreksi CV-nya. Dia pun diajari cara menjawab saat wawancara. Lantas dia bertanya: "Mengapa dari ribuan pelamar yang hadir hanya dia yang diajari untuk memperbaiki CV?"

Ternyata orang itu sempat hadir di sebuah gereja yang sebagian besar jemaatnya orang Indonesia. Di sana dia melihat anak pak Sam memimpin pujian dan penyembahan. Karena mengenalinya, dia pun dipanggil dan diajari cara membuat CV.

Lamarannya pun diterima lalu dilanjutkan wawancara pertama. Dia minta didoakan karena itu tempat kerja impiannya. Dia pun berhasil ke wawancara kedua. Di sini dia menceritakan bahwa dia melayani secara sukarela sebagai marketing gereja sambil menjelaskan rincian kegiatan marketingnya itu.

Lalu dia diminta wawancara ketiga dan kemudian diterima karena pekerjaan sukarelanya di gereja sesuai dengan yang mereka butuhkan. Maka, anak pak Sam berkata kepada pak Sam: "Melayani Tuhan itu baik. Tuhan tidak pernah berhutang. Aku akan ajak teman-temanku untuk melayani Tuhan juga."

Pak Sam hanya bertanya: "Masa? Saya belum pernah dengar ada hal semacam itu. Siapa yang bilang bahwa Tuhan tidak pernah berhutang?" Padahal, pak Sam sudah seringkali mengatakannya. Namun, anaknya baru paham setelah mengalami Tuhan sendiri.

Beda Lensa

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.