2. Mungkin hati
Anda telah menjadi keras.
Matius 13:14-15 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Ada beberapa hal yang bisa
menyebabkan Anda apatis hingga berhati keras, misalnya:
*
Anda berdoa tetapi tidak mendapatkan apa yang didoakan.
*
Tuhan membuat Anda keluar dari perahu untuk berjalan di atas air lalu segalanya
jadi berantakan sehingga Anda merasa bahwa jalan Tuhan tidak berhasil.
*
Anda pernah dilawat Tuhan hingga mengagumi pemimpin tetapi pemimpin yang Anda
kagumi justru melukai Anda sehingga Anda kecewa.
3. Mungkin Anda
belum taat: ada sesuatu yang harus dilakukan tetapi belum dilakukan.
Yohanes 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Sekitar
4 atau 5 atau 6 tahun lalu keuangan ko Fuji mepet
dengan sejumlah tabungan untuk uang sekolah sekitar 10 juta. Namun, dalam
perjalanan pulang dia merasa digerakkan oleh Tuhan untuk menyerahkan uang
tabungan itu kepada seseorang. Ketika dia tiba di rumah dan menyampaikan
keinginan tersebut, isterinya terkejut karena ternyata dia juga memikirkan hal
yang sama. Maka, mereka pun taat menabur. Ketika
taat, ko Fuji pun merasakan hadirat Tuhan karena ketika Dia memimpin, kita
pasti bisa merasakan hadirat-Nya.
Lalu
beberapa saat kemudian uang untuk kelahiran anaknya juga diminta oleh Tuhan
untuk diberikan kepada orang lain. Mereka pun taat. Namun, sekitar tahun lalu
dia dan istrinya merasa bahwa Tuhan tidak lagi mendorong mereka untuk menabur.
Iya, ternyata mereka tidak taat sehingga melewatkan keintiman dalam hadirat
Tuhan. Oleh karena itu, coba cek hati Anda.
Dulu
ko Fuji pernah marah-marah kepada security
yang menutup palang pintu parkir selagi dia mau keluar dari hotel. Dengan
tampang kesal, security pun
membukakan palangnya karena ko Fuji mengklakson keras-keras. Lantas isterinya
memberitahu dia bahwa sebenarnya mereka yang salah karena sudah memasuki area
parkir valet. Karena peristiwa ini, ko Fuji tidak merasakan damai sejahtera
sehingga dia berinisiatif meminta maaf kepada security itu.
Lantas
dia memberitahu isterinya bahwa dia mau ke toko buku padahal tujuan utamanya
adalah kembali ke hotel. Agar tidak berbohong, dia pun benar-benar ke toko buku
terlebih dahulu. Sesudahnya dia baru kembali ke hotel untuk mencari security tersebut. Ketika menemuinya,
dia pun meminta maaf sambil memberinya sebuah kaos sebagai tanda permintaan
maaf. Maka, dia pun kembali beroleh damai sejahtera.
Selain
itu, jangan biasakan berbohong.
Bohong putih, bohong hitam, bohong merah, atau bohong hijau, tidak ada yang benar.
Semua kebohongan itu dosa.
TETAP SETIA
Selidiki
aku, lihat hatiku. Apakah ku sungguh mengasihi-Mu Yesus. Kau yang maha tahu dan
menilai hidupku. Tak ada yang tersembunyi bagi-Mu.
Chorus: T'lah kulihat kebaikan-Mu yang tak pernah habis di hidupku.
Kuberjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia.
4. Mungkin Anda
telah membangun tembok dosa.
Yesaya 59:1-2 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Pemisah
atau tembok antara kita dengan Tuhan adalah tidak mengakui dosa. Contoh: Anak
Anda yang sudah 17 tahun menaruh kakinya di kepala Anda. Jika usianya baru
setahun atau dua tahun mungkin ulah mereka masih lucu tetapi jika sudah 17
tahun, tentu saja bisa merusak hubungan. Statusnya memang masih tetap anak
tetapi hubungan dengannya akan rusak jika anak tersebut tidak mau mengakui dan
meminta maaf. Hubungan kita dengan Tuhan juga seperti ini.
MUJIZAT dalam BERSYUKUR. Tangan Tuhan tak kurang panjang untuk s’lalu
menolong hidupku. Telinga-Nya tak kurang tajam untuk mendengar seruan hatiku.
Ada mujizat dalam bersyukur, Engkau tempat perlindunganku, Tuhan. Imanku tetap
teguh dalam-Mu, ‘ku menang, ‘ku menang bersama-Mu. Haleluyah, Haleluyah,
Haleluyah, Haleluyah. Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah.
5. Mungkin Anda
tidak terhubung.
Yohanes 14:16-17 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Jika
lahir baru, kita sudah disertai oleh Roh Kudus untuk selama-lamanya. Dunia
tidak bisa mengalami dimensi hadirat Tuhan karena dunia tidak menerima-Nya. Agar
koneksi dengan Roh Kudus tidak terputus, kita harus menjalin komunikasi
dengan-Nya. Ini seperti hubungan suami isteri. Jika komunikasi suami hanya
sebatas pamit pergi dan minta dibuatkan makanan atau minuman, sedangkan
komunikasi isteri hanya sebatas laporan kerusakan atap atau kebutuhan uang
belanja, ya jangan heran jika suatu hari tiba-tiba suami atau isteri tidak
mengenali pasangannya sendiri. Kok dia begini ya? Tentu saja ini karena kurang
komunikasi. Jadi, jika kita jarang
berkomunikasi dengan Roh Kudus, kita pun bisa kesulitan dalam mengenali-Nya.
KAU AJAIB di TEMPAT INI
Saat ku
datang bersujud dalam hadirat-Mu, masuk tempat yang kudus dan memandang
wajah-Mu, anugrah-Mu yang melimpah Kau perlihatkan padaku. Kuhanya dapat
menyembah dan berseru.
Reff : Kau ajaib di tempat ini, ya Allah. Kau ajaib di tempat ini, Abba
Bapa. Kau layak t'rima pujian, hidupku bagi-Mu. Kau ajaib di tempat ini, ya
Allah.
0 komentar:
Post a Comment