Sunday, June 17, 2018

Mengapa? (2) ~ Pdt. Fuji Harsono

Mengapa? (1)

2. Mungkin hati Anda telah menjadi keras.

Matius 13:14-15 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan Anda apatis hingga berhati keras, misalnya:
* Anda berdoa tetapi tidak mendapatkan apa yang didoakan.
* Tuhan membuat Anda keluar dari perahu untuk berjalan di atas air lalu segalanya jadi berantakan sehingga Anda merasa bahwa jalan Tuhan tidak berhasil.
* Anda pernah dilawat Tuhan hingga mengagumi pemimpin tetapi pemimpin yang Anda kagumi justru melukai Anda sehingga Anda kecewa.

3. Mungkin Anda belum taat: ada sesuatu yang harus dilakukan tetapi belum dilakukan.

Yohanes 14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Mengetuk Pintu HatiSekitar 4 atau 5 atau 6 tahun lalu keuangan ko Fuji mepet dengan sejumlah tabungan untuk uang sekolah sekitar 10 juta. Namun, dalam perjalanan pulang dia merasa digerakkan oleh Tuhan untuk menyerahkan uang tabungan itu kepada seseorang. Ketika dia tiba di rumah dan menyampaikan keinginan tersebut, isterinya terkejut karena ternyata dia juga memikirkan hal yang sama. Maka, mereka pun taat menabur. Ketika taat, ko Fuji pun merasakan hadirat Tuhan karena ketika Dia memimpin, kita pasti bisa merasakan hadirat-Nya.

Lalu beberapa saat kemudian uang untuk kelahiran anaknya juga diminta oleh Tuhan untuk diberikan kepada orang lain. Mereka pun taat. Namun, sekitar tahun lalu dia dan istrinya merasa bahwa Tuhan tidak lagi mendorong mereka untuk menabur. Iya, ternyata mereka tidak taat sehingga melewatkan keintiman dalam hadirat Tuhan. Oleh karena itu, coba cek hati Anda.

Dulu ko Fuji pernah marah-marah kepada security yang menutup palang pintu parkir selagi dia mau keluar dari hotel. Dengan tampang kesal, security pun membukakan palangnya karena ko Fuji mengklakson keras-keras. Lantas isterinya memberitahu dia bahwa sebenarnya mereka yang salah karena sudah memasuki area parkir valet. Karena peristiwa ini, ko Fuji tidak merasakan damai sejahtera sehingga dia berinisiatif meminta maaf kepada security itu.

Lantas dia memberitahu isterinya bahwa dia mau ke toko buku padahal tujuan utamanya adalah kembali ke hotel. Agar tidak berbohong, dia pun benar-benar ke toko buku terlebih dahulu. Sesudahnya dia baru kembali ke hotel untuk mencari security tersebut. Ketika menemuinya, dia pun meminta maaf sambil memberinya sebuah kaos sebagai tanda permintaan maaf. Maka, dia pun kembali beroleh damai sejahtera.

Selain itu, jangan biasakan berbohong. Bohong putih, bohong hitam, bohong merah, atau bohong hijau, tidak ada yang benar. Semua kebohongan itu dosa.

TETAP SETIA
Selidiki aku, lihat hatiku. Apakah ku sungguh mengasihi-Mu Yesus. Kau yang maha tahu dan menilai hidupku. Tak ada yang tersembunyi bagi-Mu.
Chorus: T'lah kulihat kebaikan-Mu yang tak pernah habis di hidupku. Kuberjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia.

4. Mungkin Anda telah membangun tembok dosa.

Yesaya 59:1-2 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Kekeringan Rohani
Pemisah atau tembok antara kita dengan Tuhan adalah tidak mengakui dosa. Contoh: Anak Anda yang sudah 17 tahun menaruh kakinya di kepala Anda. Jika usianya baru setahun atau dua tahun mungkin ulah mereka masih lucu tetapi jika sudah 17 tahun, tentu saja bisa merusak hubungan. Statusnya memang masih tetap anak tetapi hubungan dengannya akan rusak jika anak tersebut tidak mau mengakui dan meminta maaf. Hubungan kita dengan Tuhan juga seperti ini.

MUJIZAT dalam BERSYUKUR. Tangan Tuhan tak kurang panjang untuk s’lalu menolong hidupku. Telinga-Nya tak kurang tajam untuk mendengar seruan hatiku. Ada mujizat dalam bersyukur, Engkau tempat perlindunganku, Tuhan. Imanku tetap teguh dalam-Mu, ‘ku menang, ‘ku menang bersama-Mu. Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah. Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah.

5. Mungkin Anda tidak terhubung.

Yohanes 14:16-17 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Jika lahir baru, kita sudah disertai oleh Roh Kudus untuk selama-lamanya. Dunia tidak bisa mengalami dimensi hadirat Tuhan karena dunia tidak menerima-Nya. Agar koneksi dengan Roh Kudus tidak terputus, kita harus menjalin komunikasi dengan-Nya. Ini seperti hubungan suami isteri. Jika komunikasi suami hanya sebatas pamit pergi dan minta dibuatkan makanan atau minuman, sedangkan komunikasi isteri hanya sebatas laporan kerusakan atap atau kebutuhan uang belanja, ya jangan heran jika suatu hari tiba-tiba suami atau isteri tidak mengenali pasangannya sendiri. Kok dia begini ya? Tentu saja ini karena kurang komunikasi. Jadi, jika kita jarang berkomunikasi dengan Roh Kudus, kita pun bisa kesulitan dalam mengenali-Nya.

KAU AJAIB di TEMPAT INI
Saat ku datang bersujud dalam hadirat-Mu, masuk tempat yang kudus dan memandang wajah-Mu, anugrah-Mu yang melimpah Kau perlihatkan padaku. Kuhanya dapat menyembah dan berseru.
Reff : Kau ajaib di tempat ini, ya Allah. Kau ajaib di tempat ini, Abba Bapa. Kau layak t'rima pujian, hidupku bagi-Mu. Kau ajaib di tempat ini, ya Allah.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.