Catatan Ibadah ke-1 Minggu
13 Mei 2018
4. Pikiran yang Berfokus
pada Kekekalan.
Kolose 3:1-2 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Salomo
telah menikmati semua hal di dunia ini karena dia amat kaya raya. Isteri dan
gundiknya juga ada 1000an dari berbagai ras. Namun, dia mengatakan bahwa semua
itu hanyalah kesia-siaan. Salomo meminta hikmat kepada Tuhan tetapi akhirnya
dia menganggap bahwa semuanya sia-sia. Sebaliknya, bapaknya hanya meminta diam
di rumah Tuhan seumur hidupnya.
Mazmur 27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
Ketika
pak Rubin bertanya kepada beberapa orang tua, mereka pun mengatakan bahwa tak
ada lagi yang mereka inginkan, mereka tidak ingin tas baru atau baju baru.
Ketika Tuhan mengabulkan semua permintaannya, dia pun menyadari bahwa semuanya
biasa saja, seperti perkataan Paulus.
Filipi 3:7-8 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Jika
kita membeli mobil baru, mungkin awalnya luar biasa tetapi lama kelamaan akan
menjadi biasa. Begitu pula yang kita rasakan saat membeli rumah baru. Oleh
karena itu, yang terpenting adalah pengenalan akan Yesus Kristus.
PENYEMBAH yang BENAR
Kuhampiri
tahta-Mu, kusujud menyembah-Mu. Kubawa s'luruh persembahanku. Terang
kemuliaan-Mu memenuhi hatiku. Allahku, betapa kumengasihi-Mu, inilah hidupku.
Chorus:
Jadikanku penyembah-Mu Tuhan, yang menyembah-Mu dalam Roh dan kebenaran. Bawa
daku 'tuk lebih mengenal-Mu dalam hadirat-Mu Tuhan.
Ada
seorang pendeta dari Hawai yang berkunjung ke sebuah gereja bawah tanah di
Cina. Di sana belasan pemimpinnya pernah dipenjara dan jemaatnya ada sekitar 20
juta dari 1,3 miliar jiwa. Salah satu dari pemimpin mereka pun telah menghafal
pasal-pasal dalam Alkitab selama di penjara. Sekalipun Alkitab diambil, dia
masih bisa menuliskan kembali pasal-pasalnya di atas kertas. Hal ini sungguh
mengagumkan.
Pendeta
dari Hawai mengatakan bahwa jemaatnya akan meninggalkan gereja jika tidak ada
AC dan kursi yang nyaman tetapi jemaat di Cina tetap pergi ke gereja sekalipun
tidak ada AC dan kursinya keras. Maka dari itu, pendeta dari Hawai berdoa agar
semua jemaatnya di Hawai bisa seperti jemaat di Cina. Jadi, jangan hanya menginginkan kenyamanan. Lebih baik menderita karena
kebenaran daripada menderita karena berbuat dosa.
0 komentar:
Post a Comment