Catatan Ibadah Online Minggu 21 Februari 2021
Kita harus mempunyai kekuatan seperti batu karang yang tidak tergoncangkan. Ketika Yesus mau membangun jemaat-Nya, Dia tidak mau membangun di atas sembarangan pondasi. Dia membangun jemaat-Nya di atas batu karang sehingga kuasa neraka tidak bisa menghentikannya.
Matius 16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut
tidak akan menguasainya.
Bahkan, gereja yang dibangun di atas pondasi ini bisa mendesak kekuatan lawan. Kita tahu bahwa sifat batu karang adalah kokoh.
Matius 7:24-25 "Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan
dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak
rubuh sebab didirikan di atas batu.
Saat ini kita semua mengalami hal yang sama karena pandemi. Namun, ada orang mendengar dan melakukan perkataan Yesus seperti membangun di atas batu. Sebaliknya, ada orang yang mendengar dan tidak melakukan perkataan Yesus seperti orang yang membangun di atas pasir. Hasilnya tentu saja berbeda: yang satu tetap kokoh dan yang satu lagi hancur pada akhirnya.
Matius 7:26-27 Tetapi
setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama
dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga
rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Ada sebuah pohon mangga di depan rumah pak Leo yang telah ditanam dan dirawat sejak kecil. Tiba-tiba pohon itu roboh padahal tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada apa-apa. Jatuh begitu saja. Ketika diamati, ternyata akarnya pendek dan kecil sehingga tidak bisa menopang buah yang besar-besar dan berat. Rupanya akar inilah yang menyebabkan pohon itu tidak bisa berdiri tegak.
Banyak orang Kristen mengatakan bahwa pohon yang tidak berbuah akan ditebang Tuhan, itu betul. Namun, kalau berbuah tetapi landasannya tidak kuat, tumbang saudara. Nah, banyak orang Kristen, termasuk hamba-hamba Tuhan, termasuk pendeta yang memperhatikan buah-buah pelayanannya. Ini tidak salah. Meskipun begitu, gereja tidak boleh hanya sekedar memperhatikan buah-buah pelayanan yang bagus karena pondasi orang-orangnya juga penting. Pondasi kekristenan bukan cuma sekedar pelayanan di gereja, tetapi justru dalam kehidupan kita sehari-hari, di marketplace, di tempat kerja. Maka, kehidupan sehari-hari kita harus dibangun dengan kuat.Sewaktu pak Leo masih bekerja di bank dan memberikan kredit, faktor utama yang dilihat bukan jaminan atau bisnisnya karena faktor utama yang dilihat adalah karakternya. Ketika semuanya terlihat baik, tetapi karakternya dengan orang-orang tidak benar, kredit ditolak. Karakter adalah sesuatu yang ada di dalam diri seseorang dan dibangun di dalam dirinya. Hal ini bisa menjadi pondasinya ketika berada di marketplace.
Warren Buffet seorang CEO of Berkshire Hathaway yang kaya raya dan investor yang luar biasa di dunia berkata: "Saya melihat 3 hal dalam merekrut orang. Pertama adalah integritas pribadi, kedua kecerdasan, dan ketiga adalah semangat yang tinggi. Tetapi, kalau tidak ada yang pertama, maka yang dua lainnya akan membunuh Anda." Dengan kata lain, pondasi yang penting bagi Warren Buffet adalah karakter, integritas pribadi. Sebagai orang percaya, basis karakter atau integritas adalah firman Tuhan, tidak ada yang lain.
Yosua 1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu
dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang
telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab
Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian
perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Banyak orang mau berhasil, banyak orang mau beruntung, tetapi lupa menjalani hidup yang berpondasi kuat.
0 komentar:
Post a Comment