Saturday, February 18, 2017

Cara Memiliki Pernikahan Bahagia ~ Pdt.Leonardo Sjiamsuri (Jakarta)

Salam 2 Jari dan Pernikahan Bahagia
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Februari 2017

Cara Memiliki Pernikahan yang Bahagia:
1. Libatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan rumah tanggamu. Ada isteri yang tidak mengetahui setiap keputusan suaminya sehingga dia berpikir bahwa dia tidak berarti atau tidak penting bagi suaminya. Jika kita berpikir bahwa Tuhan penting bagi kita, tentu kita akan melibatkan-Nya dalam setiap pengambilan keputusan karena kita tidak mungkin melibatkan seseorang yang kita anggap tidak penting.
Yohanes 3:27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
Jangan jadikan Tuhan sekedar alternatif saja. Contoh: Ketika pak Leo punya masalah, dia akan meminta saran kepada kedua temannya lalu diberi saran A dan B. Kemudian dia juga meminta saran kepada Tuhan dan disarankan C. Jangan sampai saran A dan B dianggap sama dengan C. Jika kalian punya masalah, berdoalah. Jadikan Tuhan sebagai yang utama dalam pengambilan keputusan.

Namun, ada orang Kristen yang hanya melibatkan Tuhan di gereja lalu keluar dari gereja Yesus ditinggalkan di gereja sehingga hadirat Tuhan hanya ada di gereja. Ini ada ayatnya Luk 2:41-52. Yesus ditinggalkan di bait Allah oleh orang tuanya. Mereka berpikir bahwa Yesus telah pulang bersama kumpulan orang banyak tetapi setiba di rumah mereka tidak menemukan Yesus. Ternyata Yesus tertinggal di bait Allah.

Jika pebisnis punya masalah, biasanya langsung meminta saran kepada konsultan, praktisi bisnis, atau orang-orang ahli di bidangnya. Namun, akan lebih baik jika meminta saran kepada Tuhan. Kalian pasti punya banyak teman yang tahu tentang Tuhan tetapi mereka belum tentu mengalami Tuhan. Meskipun demikian, pasti ada temanmu yang telah mengalami Tuhan. Mintalah sarannya dan jika dia memberikan firman Tuhan, jangan jadikan ini sekedar alternatif.

2. Belajar saling mengampuni. Keluarga tanpa pengampunan tidak akan menjadi keluarga yang bahagia. Yesus telah mati untuk mengampuni. Maka, jangan dibalik seperti ini: "Saya tidak mau mengampuni sampai mati." Apa jadinya jika Yesus berkata: "Masa saya harus mengampuni orang seperti dia?" Untunglah, Yesus tidak demikian.
Matius 18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Ada sebuah rumah sakit di luar negeri yang menangani para pasien kanker. Di sana setiap pasien mendapatkan pertanyaan pertama sebagai berikut: "Apa Anda telah mengampuni orang-orang yang telah menyakiti Anda?" Pasien pun bertanya: "Apa hubungan penyakit saya dengan pengampunan?" Dokter pun mengatakan bahwa keduanya saling berkaitan karena kebanyakan pasien kanker menyimpan kepahitan, kebencian, atau dendam. Jika tidak mau mengampuni, kemoterapi dan segala macam pengobatan akan berkurang efeknya. Metode pengampunan ini pun terbukti mampu menyembuhkan lebih dari 50% pasien kanker stadium 4. Namun, tidak semua rumah sakit menerapkan metode ini.

3. Jangan egois. Untuk pria, pernahkah kalian makan di restoran lalu melihat suami makan dengan lahap sembari memperhatikan isteri menyuapi anaknya dan dia nambah lagi ketika makanannya habis? Mengapa suami membiarkan isterinya tidak makan demi menyuapi anak? Mengapa suami tidak mau gantian menyuapi anak agar isterinya bisa makan? Ya, kebanyakan pria itu egois tetapi isteri juga bisa lebih egois daripada suami. Jika isteri egois, biasanya dia tidak mau tahu apapun juga dan suaminya akan diminta cari makan sendiri.

Pria juga seringkali menyepelekan pekerjaan rumah karena dia mampu menangani proyek Milyaran Rupiah. Coba sekali-kali suami yang menangani pekerjaan rumah, seperti mengurus anak, barulah dia akan mengetahui bahwa hal tersebut amat melelahkan.

Semangat dalam Kasih
4. Tetaplah bersukacita di tengah-tengah persoalan hidupmu. Dulu ada seseorang yang menasihati pak Leo dengan pesan: "Biar susah asal senang" karena hidup ini banyak susahnya. Namun, jika kita mengandalkan Tuhan, kita akan bersukacita dalam pengharapan. Orang yang bersukacita dalam Tuhan akan memperoleh kekuatan dan ide-ide baru untuk mengatasi segala permasalahannya. Amin...^_^

Ibadah selanjutnya bertema Valentine: Cinta dan Pengorbanan. Ini bisa dibuat film... wkwwkw...

KARYA TERBESAR
Kasih yang terindah, Hati yang mulia Hanya kutemukan di dalam-Mu, Yesusku. Pujian dari hatiku selalu di setiap waktuku. Tiada pernah berubah kasihku kepada-Mu.
Chorus: Karya terbesar dalam hidupku: Pengorbanan-Mu yang s'lamatkanku. Engkaulah harta yang tak ternilai, yang kumiliki dan kuhargai. Yesus Engkau kukagumi.
Ending: Kematian-Mu menghidupkanku. Pengorbanan-Mu tak akan pernah sia-sia.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.