Sunday, November 20, 2016

Pentingnya Prioritas dalam Berkeluarga ~ Pdt.Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 November 2016
Matius 6:31-32 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Manfaat memiliki prioritas:
1. Mengutamakan yang utama sehingga kita fokus kepada yang terpenting di dalam hidup. Orang yang fokus akan selalu berusaha mengembangkan diri dan berhasil meraih tujuan hidupnya. Orang yang punya tujuan hidup tentulah tidak ingin cepat-cepat pulang ke rumah Bapa dan Tuhan juga bisa melimpahkan umur panjang kepadanya untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Filipi 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

2. Menunda sesuatu. Penundaan ini baik karena untuk mendapatkan yang terbaik, kita harus mau melepaskan yang baik.
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Yang Terutama3. Anda belajar mencapai sesuatu secara bertahap.

4. Tidak perlu mengalami tekanan dalam hidup. Banyak orang Kristen yang menyelesaikan masalah seperti orang non Kristen karena kurang mengandalkan Tuhan. Pernahkah kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan dan hanya ingin menangis? Bayangkan dirimu sebagai Ahok, apa yang bisa kamu lakukan? Sebaiknya berdoa saja karena ada hal-hal tertentu yang hanya bisa diselesaikan dengan doa.

YANG TERUTAMA. Yang terutama di dalam hidup ini meninggikan nama Yesus. Yang terutama di dalam hidup ini memuliakan nama-Nya. Reff: Haleluya, haleluya, saya mau cinta Yesus. Haleluya, haleluya, saya mau cinta Yesus.

Prioritas yang diperlukan dalam keluarga:
1. Dahulukan Tuhan dan seluruh kebenarannya.
Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Banyak orang yang terus menerus mencari Tuhan ketika susah. Namun, ketika diberkati, dia tidak mau lagi berdoa karena sibuk menemui klien atau mengurus usahanya. Padahal, kita harus semakin mencari Tuhan agar tidak jatuh ke dalam dosa. Carilah Tuhan setiap hari dan bukan hanya hari Minggu karena Tuhan tidak hanya di gereja saja.
Ulangan 6:6-7 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Percaya kepada Tuhan
Ada seorang wanita yang awalnya mengalami kesulitan finansial sehingga tak bisa membayar biaya sewa rumah. Namun, setelah ke gereja dan melahap serta mempraktekkan firman Tuhan, dia pun beroleh damai sejahtera. Lantas ada yang mengajaknya menjadi agen properti dan dia pun berhasil menjual beberapa unit rumah hingga akhirnya dia mampu membeli rumah sendiri yang dulunya seharga Rp1,5M dan sekarang harga rumah itu sekitar Rp3M. Maka, wanita itu berpesan agar kita tidak melupakan Tuhan ketika sudah diberkati. Justru setelah diberkati kita harus semakin mencari Tuhan.

Ulangan 6:10-12 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu — kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan; rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami — dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

2. Ikatan kasih antar sesama anggota keluarga. Jangan menikah supaya bahagia tetapi menikahlah setelah kamu bahagia. 

Ada seorang anak yang takut pulang ke rumah karena papanya mau dia mendapat nilai 10 tetapi ujiannya hanya mendapatkan nilai 8. Sementara itu anak pak Leo bisa pulang ke rumah dengan tenang sekalipun nilainya hanya 4 karena dia mengetahui bahwa pak Leo tidak akan memarahinya. Pak Leo hanya berkata: "Meskipun papa tidak marah, ya jangan terus menerus seperti ini." Dengan tersenyum anaknya berkata: "iya juga sich."

Setiap anggota keluarga bisa melakukan kesalahan, bahkan kesalahan yang sangat fatal. Namun, tak ada kesalahan yang tak dapat diperbaiki. Di dalam keluarga kita harus mau saling memaafkan dan saling membantu.
Markus 3:24-25 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.

3. Arahkanlah setiap anggota keluarga kepada panggilannya di dalam Tuhan. Mendidik anak merupakan tanggung jawab keluarga dan bukan gereja.
Mazmur 127:3-5 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

NAMA-MU TUHAN (True Worshippers)
Verse 1: Kami berkumpul dan bersatu. Kami sorakkan kes'lamatan Dan naikan panji Tuhan. Dia berikan kemenangan Bagi orang yang diurapi-Nya. Dia menjawab dari surga-Nya.
Verse 2: Dunia bermegah atas harta Dan menyanjungkan tahta m'reka. Namun kita memegahkan Tuhan. Tiada satu pun di dunia Yang 'kan kekal 'tuk selamanya. Hanya Tuhan sumber pengharapan. Dialah Tuhan.
Pre Chorus: Musuh kita rebah menyerah namun kita bangkit dan tegak. S'bab Dia berikan kemenangan serentak `kan kami bersorak.
Chorus: Nama-Mu Tuhan, Nama-Mu Tuhan Yang b'rikan kemenangan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.