Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20
November 2016
Matius 6:31-32 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Manfaat memiliki prioritas:
1. Mengutamakan yang utama
sehingga kita fokus kepada yang terpenting di dalam hidup. Orang yang fokus
akan selalu berusaha mengembangkan diri dan berhasil meraih tujuan hidupnya.
Orang yang punya tujuan hidup tentulah tidak ingin cepat-cepat pulang ke rumah
Bapa dan Tuhan juga bisa melimpahkan umur panjang kepadanya untuk menjadi
berkat bagi orang lain.
Filipi 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
2. Menunda sesuatu. Penundaan
ini baik karena untuk mendapatkan yang terbaik, kita harus mau melepaskan yang
baik.
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
4. Tidak perlu mengalami tekanan
dalam hidup. Banyak orang Kristen yang menyelesaikan masalah seperti orang
non Kristen karena kurang mengandalkan Tuhan. Pernahkah kamu tidak tahu apa
yang harus dilakukan dan hanya ingin menangis? Bayangkan dirimu sebagai Ahok,
apa yang bisa kamu lakukan? Sebaiknya berdoa saja karena ada hal-hal tertentu
yang hanya bisa diselesaikan dengan doa.
YANG
TERUTAMA. Yang terutama di dalam hidup ini meninggikan nama
Yesus. Yang terutama di dalam hidup ini memuliakan nama-Nya. Reff: Haleluya, haleluya, saya mau cinta
Yesus. Haleluya, haleluya, saya mau cinta Yesus.
Prioritas yang diperlukan dalam
keluarga:
1. Dahulukan Tuhan dan seluruh
kebenarannya.
Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Banyak orang yang terus menerus mencari Tuhan ketika susah. Namun, ketika
diberkati, dia tidak mau lagi berdoa karena sibuk menemui klien atau mengurus
usahanya. Padahal, kita harus semakin mencari Tuhan agar tidak jatuh ke dalam
dosa. Carilah Tuhan setiap hari dan bukan hanya hari Minggu karena Tuhan tidak
hanya di gereja saja.
Ulangan 6:6-7 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Ada seorang wanita yang awalnya mengalami kesulitan finansial sehingga tak
bisa membayar biaya sewa rumah. Namun, setelah ke gereja dan melahap serta mempraktekkan
firman Tuhan, dia pun beroleh damai sejahtera. Lantas ada yang mengajaknya
menjadi agen properti dan dia pun berhasil menjual beberapa unit rumah hingga
akhirnya dia mampu membeli rumah sendiri yang dulunya seharga Rp1,5M dan
sekarang harga rumah itu sekitar Rp3M. Maka, wanita itu berpesan agar kita
tidak melupakan Tuhan ketika sudah diberkati. Justru setelah diberkati kita
harus semakin mencari Tuhan.
Ulangan 6:10-12 Maka apabila TUHAN,
Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan
sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk
memberikannya kepadamu — kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan; rumah-rumah,
penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang
tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami
— dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah
membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
2. Ikatan kasih antar sesama anggota
keluarga. Jangan menikah supaya bahagia tetapi menikahlah setelah kamu bahagia.
Ada seorang anak yang takut pulang ke rumah karena papanya mau dia mendapat
nilai 10 tetapi ujiannya hanya mendapatkan nilai 8. Sementara itu anak pak Leo
bisa pulang ke rumah dengan tenang sekalipun nilainya hanya 4 karena dia
mengetahui bahwa pak Leo tidak akan memarahinya. Pak Leo hanya berkata: "Meskipun papa tidak marah, ya jangan
terus menerus seperti ini." Dengan tersenyum anaknya berkata: "iya juga sich."
Setiap anggota keluarga bisa melakukan kesalahan, bahkan kesalahan yang
sangat fatal. Namun, tak ada kesalahan yang tak dapat diperbaiki. Di dalam
keluarga kita harus mau saling memaafkan dan saling membantu.
Markus 3:24-25 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
3. Arahkanlah setiap anggota
keluarga kepada panggilannya di dalam Tuhan. Mendidik anak merupakan
tanggung jawab keluarga dan bukan gereja.
Mazmur 127:3-5 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
NAMA-MU
TUHAN (True Worshippers)
Verse 1: Kami berkumpul dan
bersatu. Kami sorakkan kes'lamatan Dan naikan panji Tuhan. Dia berikan
kemenangan Bagi orang yang diurapi-Nya. Dia menjawab dari surga-Nya.
Verse 2: Dunia bermegah atas harta Dan menyanjungkan tahta m'reka. Namun kita memegahkan Tuhan. Tiada satu pun di dunia Yang 'kan kekal 'tuk selamanya. Hanya
Tuhan sumber pengharapan. Dialah Tuhan.
Pre
Chorus: Musuh kita rebah menyerah namun kita bangkit dan tegak. S'bab Dia berikan
kemenangan serentak `kan kami bersorak.
Chorus:
Nama-Mu Tuhan, Nama-Mu Tuhan Yang b'rikan kemenangan.
0 komentar:
Post a Comment