Sunday, March 10, 2024

God Wants You to be Succesful ~ Ps. Juan Mogi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Maret 2024

Ada beberapa macam kesuksesan, yaitu sukses secara rohani, sehat, banyak uang, punya posisi terhormat, dan sukses dalam hubungan. Jika memiliki banyak uang, tetapi pernikahan tidak bahagia, apa ini sukses? Bukan. Apa sukses itu bisa mengadakan pesta pranikah seperti yang sedang heboh di India? Bukan.

Jika memiliki banyak uang, tetapi sakit-sakitan, apa ini sukses? Pilih kaya tetapi tidak sehat atau pilih miskin tetapi sehat? Pasti maunya pilih kaya dan sehat. Jika memiliki banyak uang, hubungan bahagia, posisi terhormat, dan bertubuh sehat, tetapi tidak masuk surga, apa ini sukses? Tentu tidak.

Ini sebabnya kita juga harus memperhatikan kesuksesan rohani. Bagaimana kita mengukur kesetiaan Tuhan? Apakah Tuhan tidak setia jika doa-doa kita tidak dijawab? Apakah Tuhan tidak setia jika kita tetap jomblo? Seringkali kita mengukur kesetiaan Tuhan dari berkat yang kita terima. Padahal, Tuhan tetap setia kepada kita sekalipun jumlah uang di tabungan kita tidak bertambah.

Hari ini kita akan belajar kesuksesan menurut Tuhan. Jalan Tuhan memang jauh dari jalan kita, sejauh langit dan bumi. Di mata Tuhan kita disebut sukses jika:

  1. Melakukan kehendak Tuhan
  2. Melakukan perbuatan baik yang Tuhan persiapkan
  3. Setia dalam perkara kecil
  4. Suka memberi
  5. Ajarkan kehendak Tuhan secara berulang-ulang.

Melakukan Kehendak Tuhan.

Matius 6:9-10 (TB) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Jika kita melakukan kehendak Tuhan, kita sukses di mata-Nya. Orang yang menyanyi sampai mengangkat tangan tinggi-tinggi belum tentu penyembah sejati. Namun, seorang penyembah sejati pasti memuji Tuhan dalam kesehariannya.

Matius 7:21 (TB) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Ada seorang anak pebisnis yang selalu bertemu para pebisnis dalam berbagai kesempatan. Teman-temannya juga pebisnis sehingga dia pun bercita-cita menjadi pebisnis. Dia pun belajar bisnis dan berpikir bahwa sebagai pebisnis dia akan memperkenalkan Yesus kepada para pebisnis yang belum mengenal Tuhan.

Namun, ketika memasuki marketplace, dia mendengar Tuhan memanggilnya untuk menjadi pendeta. Lalu dia meninggalkan impian bisnisnya dan hingga kini (lebih dari 30 tahun) dia masih menjadi pendeta. Ini sukses di mata Tuhan.

Melakukan Perbuatan Baik yang Tuhan Persiapkan.

Efesus 2:10 (TB) Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Pak Juan Mogi adalah seniman dan istrinya pedagang. Anaknya mewarisi jiwa seninya. Jika mengadakan mezbah keluarga, suara istrinya bisa terpecah sendiri sehingga dia dan anaknya perlu mengulang lagu dari awal.

Suatu hari istrinya mengatakan bahwa dia telah membuat 14 lagu. Pak Juan tidak yakin dengan lagunya karena sebagai seniman dia tidak pernah menciptakan lagu. Bagaimana mungkin istrinya yang bukan seniman malah menciptakan lagu?

Namun, sebagai suami dia ingin mengembangkan istrinya sehingga dia menawarkan lagu tersebut ke produser. Setahun berlalu dan tidak ada kabar dari produser tersebut. Lalu ketika naik pesawat, dia bertemu dengan seseorang yang sedang mencari lagu. Pak Juan teringat kepada lagu buatan istrinya. Lantas dia ambil lagu dari produser sebelumnya dan menunjukkan kepada orang itu.

Orang itu tertarik dan mulai menerbitkan salah satu lagu istrinya yang berjudul 'ANUGERAH-MU MEMPESONA':

Tuhan Kau sungguh besar. Karya-Mu sungguh ajaib. Tiada hentinya kumengagumi, Sungguh Kau ajaib.
Kumau s'lalu bersyukur kepada-Mu Tuhan. Anug'rah-Mu mempesonaku. Selalu dan selalu Kau angkat hatiku. Kau membuatku berharga di mata-Mu.
Kuberharga di mata-Mu Tuhan. Anugerah-Mu cukup bagiku. Kuberharga di mata-Mu Tuhan. Anugerah-Mu cukup bagiku.

Lagu kedua baru terbit beberapa bulan lalu dengan judul 'Penerobos Hidupku'. Istrinya juga membuat lagu rap untuk remaja. Anaknya tidak yakin untuk mendengarnya, tetapi lagunya bagus. Pak Juan juga belum mendengar lagunya. Cerita ini bukan soal lagunya. Ini soal melakukan perbuatan baik yang telah Tuhan persiapkan.

Sukses di Mata Tuhan

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.