Catatan Ibadah ke-1 Minggu 17 Maret 2024
Jika baru menjadi orang Kristen, mungkin
belum mengenal istilah tabur tuai. Orang dunia mengenal hukum karma, tetapi ini
berbeda dengan kekristenan. Setelah menjadi Kristen, kita akan dibebaskan dan
ditebus oleh Yesus dari segala kutuk dan maut. Agar bisa menuai, kita harus
menabur benih yang ada di tangan kita. Inilah hukum Kerajaan Allah. Jadi, tidak
bisa menuai tanpa menabur.
Matius 13:32 (TB) Memang biji itu yang paling kecil dari
segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari
pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara
datang bersarang pada cabang-cabangnya."
Jika kita menabur biji mangga, nantinya
akan menjadi pohon mangga. Jika menanam biji mangga, tidak mungkin menjadi
pohon durian, sekalipun Anda menyukai durian. Namun, besar kecilnya benih tidak
menentukan besar kecilnya pohon.
Sekalipun biji sesawi itu kecil, dia bisa
bertumbuh besar. Jika tidak besar, burung-burung tidak mungkin bisa bersarang
padanya. Kerajaan Allah seperti biji sesawi. Besar kecilnya taburan kita tidak
menentukan besar kecilnya tuaian kita. Ini hanya berkaitan dengan kerelaan hati
dalam memberi.
Ada
dua macam taburan, yaitu:
1. Taburan Roh, seperti menabur doa, penyembahan, memberi persembahan dan perpuluhan, ibadah, pelayanan. Setiap orang yang menabur dalam Roh akan menuai keselamatan. Orang yang menabur dalam Roh akan menuai kuasa doa, jawaban Tuhan, mujizat, damai, sukacita, dan masih banyak lagi.
2. Taburan
daging, seperti licik, gosip, jahat, serakah, fitnah, bersungut-sungut, dan
lain-lain. Gosip adalah menceritakan fakta kepada orang-orang yang tidak
berkepentingan. Setiap orang yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan.
Jadi, silahkan memilih: mau menabur dalam
Roh atau daging.
2 Korintus 8:14 (TB)
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan
kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan
kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Jika gereja membuat program retreat dan
jemaat harus membayar, ini bukan untuk mencari keuntungan. Hal ini untuk
mencukupkan kekurangan. Gereja pun telah mendapat banyak bantuan dari
jemaat-jemaat berhati emas. Ada yang memberikan pegangan tangga. Ada yang
memperbaiki saluran air. Ada yang membuat pipa-pipa untuk pencahayaan. Ada
banyak hal yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Lukas 6:38 (TB) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran
yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan
dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu."
Jika kita merasa kurang, mungkin kapasitas
kita yang belum siap. Agar bisa menerima tuaian besar, kita harus memperluas
kapasitas kita. Jika tempat penampungannya kecil, sekalipun Tuhan mencurahkan
banyak berkat, tetap saja akan tumpah.
Di Alkitab dikisahkan tentang janda yang memberi 2 peser. Jika zaman sekarang, mungkin pemberiannya hanya Rp200,-. Namun, Tuhan justru mengatakan bahwa janda itu memberi lebih banyak daripada orang lain karena dia memberi dari kekurangannya. Orang dunia mengatakan bahwa hemat adalah pangkal kaya. Jadi, jika hemat, akan kaya. Namun, Kerajaan Allah justru berkebalikan dengan hal ini.
Amsal 11:24 (TB) Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah
kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
Kaya atau miskin tidak menentukan kemampuan
orang dalam memberi. Ini hanyalah masalah hati. Sekalipun miskin atau
kekurangan seperti janda tadi, seseorang tetap bisa memberi. Sekalipun kaya,
seseorang juga belum tentu bisa memberi. Pemberian kita dilihat dari tingkat
kerelaan kita dalam memberi.
2 Korintus 9:10 (TB)
Ia yang menyediakan benih bagi penabur,
dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan
melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Benih yang perlu ditabur sudah disediakan
oleh Tuhan di tangan kita. Jika benih ini tetap di tangan Anda, tentulah tidak
akan bertumbuh. Agar bisa tumbuh besar, tentu harus ditaburkan sekalipun
ditabur itu tidak enak. Ketika ditabur, tentu merasa gelap, berat, dan tidak
nyaman.
2 Korintus 9:8 (TB) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih
karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala
sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Orang Kristen jangan bermental gratisan. Tuhan Yesus telah menebus kita dengan membayar lunas. Jika kita menabur, Allah sanggup
mencukupkan dan membuat kita berkelebihan dalam kebajikan. Orang yang menabur
dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak sorai. Masa tuaian
sudah tiba.
KUB'RIKAN
Telah kudapati kasih yang
sejati, yang mampu mengubahkan hatiku. Kasih yang Kau beri jauh melebihi
segalanya di dalam hidupku.
Reff : Kub'rikan semua yang berharga,
Semua yang mulia, Semua yang terbaik dari hidupku. Hanyalah bagi-Mu, Hanyalah
untuk-Mu, Hanyalah bagi kemuliaan-Mu.
0 komentar:
Post a Comment