Sunday, March 17, 2024

Tabur Tuai ~ Ps. Frederick Abel

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 17 Maret 2024

Jika baru menjadi orang Kristen, mungkin belum mengenal istilah tabur tuai. Orang dunia mengenal hukum karma, tetapi ini berbeda dengan kekristenan. Setelah menjadi Kristen, kita akan dibebaskan dan ditebus oleh Yesus dari segala kutuk dan maut. Agar bisa menuai, kita harus menabur benih yang ada di tangan kita. Inilah hukum Kerajaan Allah. Jadi, tidak bisa menuai tanpa menabur.

Matius 13:32 (TB) Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Jika kita menabur biji mangga, nantinya akan menjadi pohon mangga. Jika menanam biji mangga, tidak mungkin menjadi pohon durian, sekalipun Anda menyukai durian. Namun, besar kecilnya benih tidak menentukan besar kecilnya pohon.

Sekalipun biji sesawi itu kecil, dia bisa bertumbuh besar. Jika tidak besar, burung-burung tidak mungkin bisa bersarang padanya. Kerajaan Allah seperti biji sesawi. Besar kecilnya taburan kita tidak menentukan besar kecilnya tuaian kita. Ini hanya berkaitan dengan kerelaan hati dalam memberi.

Ada dua macam taburan, yaitu:

1. Taburan Roh, seperti menabur doa, penyembahan, memberi persembahan dan perpuluhan, ibadah, pelayanan. Setiap orang yang menabur dalam Roh akan menuai keselamatan. Orang yang menabur dalam Roh akan menuai kuasa doa, jawaban Tuhan, mujizat, damai, sukacita, dan masih banyak lagi.

2. Taburan daging, seperti licik, gosip, jahat, serakah, fitnah, bersungut-sungut, dan lain-lain. Gosip adalah menceritakan fakta kepada orang-orang yang tidak berkepentingan. Setiap orang yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan.

Jadi, silahkan memilih: mau menabur dalam Roh atau daging.

2 Korintus 8:14 (TB) Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

Jika gereja membuat program retreat dan jemaat harus membayar, ini bukan untuk mencari keuntungan. Hal ini untuk mencukupkan kekurangan. Gereja pun telah mendapat banyak bantuan dari jemaat-jemaat berhati emas. Ada yang memberikan pegangan tangga. Ada yang memperbaiki saluran air. Ada yang membuat pipa-pipa untuk pencahayaan. Ada banyak hal yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Lukas 6:38 (TB) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Jika kita merasa kurang, mungkin kapasitas kita yang belum siap. Agar bisa menerima tuaian besar, kita harus memperluas kapasitas kita. Jika tempat penampungannya kecil, sekalipun Tuhan mencurahkan banyak berkat, tetap saja akan tumpah.

Di Alkitab dikisahkan tentang janda yang memberi 2 peser. Jika zaman sekarang, mungkin pemberiannya hanya Rp200,-. Namun, Tuhan justru mengatakan bahwa janda itu memberi lebih banyak daripada orang lain karena dia memberi dari kekurangannya. Orang dunia mengatakan bahwa hemat adalah pangkal kaya. Jadi, jika hemat, akan kaya. Namun, Kerajaan Allah justru berkebalikan dengan hal ini.

Amsal 11:24 (TB) Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

Kaya atau miskin tidak menentukan kemampuan orang dalam memberi. Ini hanyalah masalah hati. Sekalipun miskin atau kekurangan seperti janda tadi, seseorang tetap bisa memberi. Sekalipun kaya, seseorang juga belum tentu bisa memberi. Pemberian kita dilihat dari tingkat kerelaan kita dalam memberi.

2 Korintus 9:10 (TB) Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

Benih yang perlu ditabur sudah disediakan oleh Tuhan di tangan kita. Jika benih ini tetap di tangan Anda, tentulah tidak akan bertumbuh. Agar bisa tumbuh besar, tentu harus ditaburkan sekalipun ditabur itu tidak enak. Ketika ditabur, tentu merasa gelap, berat, dan tidak nyaman.

2 Korintus 9:8 (TB) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Orang Kristen jangan bermental gratisan. Tuhan Yesus telah menebus kita dengan membayar lunas. Jika kita menabur, Allah sanggup mencukupkan dan membuat kita berkelebihan dalam kebajikan. Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak sorai. Masa tuaian sudah tiba.

KUB'RIKAN
Telah kudapati kasih yang sejati, yang mampu mengubahkan hatiku. Kasih yang Kau beri jauh melebihi segalanya di dalam hidupku.
Reff : Kub'rikan semua yang berharga, Semua yang mulia, Semua yang terbaik dari hidupku. Hanyalah bagi-Mu, Hanyalah untuk-Mu, Hanyalah bagi kemuliaan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.