Sunday, April 13, 2025

Berakar dan Berdasar dalam Kasih ~ Ps. Alvi Radjagukguk

Catatan Ibadah ke-1 Mingu 13 April 2025

1 Raja-raja 8:23 (TB) lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;

Sejak kita menjadi Kristen, sejak masih muda kita harus memahami prinsip ini, yaitu pengabdian kita kepada Tuhan hanya bisa sekuat keyakinan kita akan kasih Tuhan. Kasih-Nya kepada kita tanpa syarat, tetapi seringkali kita mau mengabdi kepada-Nya dengan syarat atau bersifat transaksional. Maka, pengabdian kita kepada Tuhan hanya sekuat keyakinan kita akan berkat-Nya.

Jika sibuk mengejar berkat-Nya dan bukan Pemberi Berkat, pada akhirnya kita justru akan kehilangan berkat. Jika merasa kasih Tuhan tidak cukup bagi kita, tentu tidak akan ada yang bisa membuat kita merasa cukup. Hanya keyakinan akan kasih Tuhan yang sanggup memampukan kita untuk tetap mengabdi kepada-Nya. Ketenaran, kesuksesan, kekayaan, dan kehebatan kita tidak akan mampu membuat kita mengabdi kepada-Nya.

Efesus 3:18-19 (TB) Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Kita harus berakar dan berdasar dalam kasih agar bisa tetap hidup dalam perjanjian Tuhan. Berakar berkaitan dengan agriculture, yaitu kedalaman. Berdasar berkaitan dengan arsitek bangunan, yaitu kokoh. Akar kita justru makin kuat ketika berada dalam momen padang gurun. Kita dapat makin mengenal Tuhan lewat goncangan yang kita alami. Akar yang kuat tidak akan kehabisan nutrisi. Pondasi yang kuat juga tidak mudah hancur ketika dilanda air banjir atau angin taufan.

Agar bisa berakar dan berdasar dalam kasih, kita harus mengenal dan mengalami sendiri kasih Tuhan. Ada tiga hal penting yang harus kita lakukan, yaitu:

1. Ingat Kasih Tuhan. Jangan mau diperdaya oleh iblis yang mengatakan bahwa Tuhan tidak mengasihi kita dan senantiasa mengingatkan kita akan kesalahan kita. Tuhan justru sudah menebus kesalahan kita karena Dia menerima kita sebagai human-being, bukan human-doing. Tuhan mengasihi kita bukan berdasarkan perbuatan kita, tetapi Dia mengasihi kita sebagai manusia.

2. Terimalah Kasih Tuhan. Tidak salah jika selama ini kita berdoa agar bisa mengasihi, tetapi kita juga harus mengizinkan Tuhan mengasihi kita. Terimalah kasih-Nya. Rick Warren dalam buku Purpose Driven Life berkata, "Tidak ada hal yang lebih baik selain mengizinkan Tuhan mengasihi kita."

3. Kasih atau bagikan Kasih Tuhan kepada orang lain agar mereka turut merasakan kasih-Nya. Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada kita sehingga kita pun bisa menyatakan kasih-Nya kepada dunia. Kasih Tuhan jangan disimpan sendiri.

Lukas 6:38 (TB) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Kasihi pula mereka yang tidak layak dikasihi. Mama pak Alvi sering mengalami kekerasan dari papanya karena dia tidak mau diceraikan sekalipun telah diselingkuhi dengan tiga wanita berbeda. Pak Alvi dan kedua saudaranya sering melihat mamanya dipukul dan dahinya dibenturkan ke dinding. Dia pun pernah dipukul dengan sapu lidi.

Sekalipun begitu, mamanya tetap mengabdi kepada Tuhan dan berkata kepada ketiga anaknya, "Maafkan papa karena itu bukan papa, melainkan roh jahat yang merasuki papamu." Sekalipun terkena kanker otak, kanker tulang belakang, dan kanker lainnya, mamanya tetap mendoakan pasien lain dan melakukan kunjungan ke penjara maupun di luar penjara.

Sekalipun tidak disembuhkan oleh Tuhan hingga akhir hidupnya, dia tetap mengabdi kepada Tuhan dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Kisahnya dapat dibaca dalam buku "Perkasa Mengawal Asa". Lebih baik tidak memahami jalan Tuhan daripada tidak mempercayai Tuhan.

KAU KUKAGUMI
Belum pernah ada kasih di dunia sanggup menerima diriku apa adanya, selain kasih-Mu, Yesus.
Tak 'kan ada lagi kasih seperti ini, sanggup mengubahkan hidupku menjadi baru, selain kasih-Mu, Yesus.
Kau kukagumi dalam hati, kasih-Mu tiada duanya. Sampai kini kuakui kasih-Mu tiada duanya.

Related Posts:

  • Becoming Stronger Together in Him ~ Ps. Caleb NatanielliemCatatan Ibadah ke-1 Minggu 14 Okt 2024 Yesaya 41:10 (TB) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau denga… Read More
  • Sikap Orang Tua yang DiturunkanItu PilihanCatatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Jan 2024 Pada tahun 1998 krismon melanda berbagai negara, termasuk Indonesia. Kala itu banyak penipu berkeliaran. Salah satunya bernama Koh Tan. Tiba-tiba dia dan seorang putranya yan… Read More
  • Mengenal Allah ~ Pdt. Stefanus SujonoCatatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Jan 2024 Seorang pengusaha sukses sedang duduk santai di teras rumahnya. Dia minum kopi sambil membaca koran. Ketika membaca headline surat kabar tersebut, dia terkejut karena membaca berita kem… Read More
  • Menang karena Tenang ~ Ps. Lukas WibisonoCatatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Januari 2024 Ketenangan sangat penting dalam memperoleh kemenangan, termasuk dalam pertandingan olahraga. Dalam permainan bulu tangkis Lee Chong Wei selalu menang. Viktor Axelsen berusaha mengala… Read More
  • Mengenal Tuhan ~ Pdt. Stefanus SujonoMengenal AllahCatatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Jan 2024Kejadian 12:3 (TB) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat be… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.