Sunday, February 24, 2019

Ketidakcocokan

Memilih Pasangan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 24 Feb 2019
Efesus 1:9-10 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
Jika Kristus menjadi kepala keluarga, niscaya keluarga bisa tetap harmonis sekalipun banyak ketidakcocokannya. Namun, tentu saja salah satu atau kedua belah pihak harus memiliki semangat rela berkorban dan tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya.
Filipi 2:4-7 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Kasih Sejati
Sesungguhnya manusia dan Tuhan cenderung memiliki banyak ketidakcocokan karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan Tuhan tetap kudus. Meskipun begitu, Tuhan tetap rindu menjalin hubungan baik dengan manusia sehingga Dia rela berkorban dengan merendahkan diri-Nya di kayu salib. Pengorbanan cinta-Nya benar-benar sungguh luar biasa ya...
TERLALU BESAR
Telah kulihat bukti kasih-Mu. Kau menderita, gantikanku. Dengan darah-Mu, Kau s'lamatkanku. Kini kuhidup menyenangkan-Mu.
Reff : Terlalu besar Kasih-Mu Bapa. Pengorbanan yang Kau b'rikan bagiku. Terlalu mahal darah-Mu Yesus, tercurah untuk menebus hidupku.

Sementara itu, bagi yang belum menikah sebaiknya berhati-hati dalam memilih pasangan. Sebaiknya mencari yang banyak cocoknya daripada banyak cekcoknya karena tidak cocok, kecuali memang sudah sangat siap dan mampu untuk berkorban, termasuk korban perasaan.

Hati-hati pula karena kadang kala pria itu manis saat masa promosi sehingga beberapa wanita merasa tertipu. Bahasa gaulnya bilang: 'pilah-pilih oleh bongkeng.' Selagi pacaran mereka tidak mempermasalahkan pasangannya yang tidak bisa memasak. Namun, saat menikah mereka malah membuang masakan isterinya yang tidak enak itu di depan mata isterinya sendiri seolah-olah isterinya adalah koki yang telah digaji olehnya.

Selagi pacaran, pasangan dilarang belajar menyetir karena akan senantiasa diantar jemput olehnya. Eh, setelah menikah malah disuruh-suruh pergi sendiri karena dia tidak mau seperti sopir. Selagi pacaran, selalu terkesan bersih dan rapi, tetapi setelah menikah tidak mau menjaga kebersihan karena pikirnya isteri bisa menjadi pembantu. Selagi pacaran, mengatakan hal-hal positif. Namun, setelah menikah mengeluh terus karena pikirnya isteri bisa menjadi tong sampah.

Jesus Forever
Hal-hal seperti itulah yang akhirnya membuat beberapa keluarga hancur dengan alasan tidak cocok. Yaaa... mana bisa cocok jika dari awal tidak jujur? Oleh karena itu, waspadalah-waspadalah. Daripada menikahi pasangan yang salah seperti sepasang anting tadi, lebih baik single forever seperti Yesus...^.^

KUMAU SEPERTI-MU YESUS
* Bagaikan bejana siap dibentuk, demikian hidupku di tangan-Mu. Dengan segala urapan kuasa roh-Mu ku dibaharui selalu.
** Jadikan ku alat dalam rumah-Mu. Inilah hidupku di tangan-Mu. Bentuklah s’turut kehendak-Mu. Pakailah sesuai rencana-Mu.
Reff: Kumau s’perti-Mu Yesus disempurnakan selalu. Dalam s’genap jalanku memuliakan nama-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.