Aku Tidak Memerlukannya
Catatan Ibadah ke-1
Minggu 23 Jan 2022
Hehehe... dulu di kantor lama aku juga pernah menyusahkan diri dengan berusaha menahan ‘panggilan alam’ demi menjaga jarak atau menghindari para sales. Amsyong tuh toilet malah ditempatkan di dekat ruangan sales. Jadi, kalau mau ke toilet, aku harus menghadapi celotehan usil para sales itu. Duh, ada aja yang mereka bicarakan hingga aku heran karena mereka tak pernah kehabisan kata-kata.
Mereka tuh pintar basa-basi hingga terasa basi. Ada yang bilang kepalaku seperti petak-petak sawah yang siap ditanami padi. Dulu aku tidak berani membalas ocehan mereka dan biasanya temanku yang membantuku dengan berkata kepadanya, "Masih lebih baik daripada perutmu itu seperti gentong." Namun, aku tak mungkin selalu meminta temanku menemaniku ke toilet. Malu donk… wkwwkw…
Selain itu, aku lebih suka berbicara seperlunya saja. Nah, agar terbebas dari keusilan mereka, aku menahan diri untuk tidak banyak minum agar bisa menahan ‘panggilan alam’ sehingga tak perlu melewati ruangan mereka. Namun, kupikir-pikir aku bisa sakit jika begitu terus. Lalu ada kutipan bijak yang berkata, "Rasa takut harus dihadapi dan bukan dihindari."Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan
menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan.
Nah, beberapa saat kemudian ada juga yang mau kupinjami flashdisk tetapi malah berkata, "Komputerku ini banyak virusnya. Lebih baik tidak usah dipinjami, kecuali kamu mau tak perawani." Hmm... cowok Suroboyo bahasanya selalu bikin ilfil. Untunglah saat itu aku sudah memegang pedang roh. Jadi, kuhadapi dia dengan cara Tuhan. Oh, belum tahu dia siapa yang digodain.
Efesus 6:16-17 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai
iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari
si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman
Allah,
Wkwwkw... Ada kalanya memang seperti itu. Kita dipertemukan dengan hal-hal yang membatasi kita dan kita pikir kita tidak memerlukan orang-orang usil semacam itu. Kita berusaha menghindari mereka, tetapi Tuhan terus saja mempertemukan kita dengan orang-orang itu. Nah, siapa sangka justru orang-orang itulah yang bisa membantu kita bertumbuh. Ketika bertumbuh, kita baru mengerti bahwa kita membutuhkan mereka. Hehehe... benar-benar kebutuhan yang aneh dan di luar pikiran ya...
???
Kau tetapkan s'tiap langkahku, Kasih-Mu sempurna. Kau berikan masa depan yang penuh dengan harapan. Hidupku milik-Mu.
Kubersuka karena-Mu.
Reff: Dan kubersorak, Haleluya. Kutinggikan
Raja segala raja. Dan kumenari memuji-Mu. Engkau Allah kekuatanku.
** Dalam segala perkara Engkau turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi yang
mengasihi-Mu.
(Itu lagu pembuka ibadah The Unseen yang dari tahun lalu sudah kucari judulnya, tetapi tidak diketahui oleh om Google. Entah itu lagu yang lahir sebelum ada Google atau lagu baru yang belum dikenalnya. Nah, hari ini tiba-tiba ingat sepenggal kalimat lagu itu.)
0 komentar:
Post a Comment