Sunday, October 26, 2025

Semuanya Mungkin ~ Ps. Juan Mogi

All Things are Possible
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Oktober 2025

3. Iman membawa jawaban doa.

Markus 11:24 (TB) Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Mujizat juga dialami oleh Bartimeus, seorang pengemis yang buta. Jika harus memilih, pilih miskin atau buta? Jika miskin, tetapi bisa melihat, tentu masih bisa bekerja. Jika buta, tetapi kaya, seperti beberapa penyanyi rohani, tentu tidak masalah. Namun, Bartimeus tidak punya pengharapan. Dia bukan hanya miskin, tetapi juga buta. Namun, ketika Yesus lewat, dia beriman bahwa Yesus akan menyembuhkannya. Maka, terjadilah sesuai imannya.

Ketika harus membangun gereja dengan biaya ratusan juta, tentu saja pusing jika tak ada uangnya. Namun, jika Tuhan memberikan visi, tentulah dia menyediakan provisi. Ada sepasang suami isteri dari gereja lain yang tiba-tiba ingin bertemu dengan pak Juan. Setelah melihat khotbah pak Juan di Youtube, Tuhan menggerakkan mereka untuk bertanya kepada pak Juan, "Apa yang bisa kami bantu?"

Pak Juan balik bertanya, "Bantuan apa yang mau diberikan, tenaga, pikiran, atau uang?" Mereka mengatakan bahwa mereka akan membantu keuangan. Jadi, pak Juan menjelaskan kebutuhannya mulai dari yang kecil hingga yang besar. Mereka pun bersedia memberikan bantuan keuangan yang besar.

4. Iman memberi kemampuan untuk mengatasi tantangan. Iman akan membawa kemenangan sehingga kita bisa mengalahkan dunia. Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Di dalam tubuh ada panca indera, seperti mata dan telinga yang bisa membuat kita memiliki keinginan daging.

Galatia 5:19-21 (TB) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Iman terletak di dalam hati manusia. Hati ini merupakan gabungan jiwa dan roh. Untuk mengalahkan godaan dunia, iman harus diperbesar. Iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan. Jika godaan dunia muncul tiap hari, seharusnya kita juga membaca firman tiap hari.

Jika ada wanita cantik, apa pria tidak melihatnya? Jika tidak melihatnya, pasti katarak. Tentu saja pria akan melihatnya, tetapi ingatkan dirimu jika kamu sudah menikah. Kita tidak bisa hanya beribadah sebulan sekali lalu berkata kepada wanita cantik yang lewat, "Jangan lewat sini tiap hari, tetapi lewatlah sebulan sekali karena aku hanya beribadah sebulan sekali." Tidak bisa.

Jika wanita ke mall untuk membeli susu lalu melihat tas, apa tidak tertarik untuk membelinya? Kemungkinan besar akan pulang sambil membawa tas pula. Godaan dunia membuat kita iri dan gengsi sehingga ingin membeli semua baju bermerk. Padahal, sebenarnya semua baju memiliki merk, hanya merknya saja yang berbeda-beda.

5. Iman menyenangkan Tuhan.

Lukas 18:8 (TB) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Setelah ujian sekolah, pasti ada libur. Setelah libur, ada kenaikan kelas. Jika ingin memperoleh kemenangan, pasti ada tantangan. Jika ada tekanan, pasti akan ada kenaikan. Jika ada jalan buntu, pasti akan ada terobosan. Jika saat ini ada di zona nyaman, pasti akan ada kegerakan.

Tuhan kita hidup dan Dia mau kita bergerak sebagai saksi-Nya. Jangan takut dan khawatir karena Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi kita. Sehelai bulu pun tak akan terjatuh tanpa seizin-Nya. Namun, untuk orang botak, nanti pak Juan tanya Tuhan dulu mengapa Dia izinkan hal itu terjadi.

Pak Jusuf sudah seperti papa pak Juan. Jika dia bertanya kepada pak Juan, "Saya mau dibelikan apa?" lalu pak Juan jawab, "mangga", dia pasti membelikannya untuk pak Juan pada tanggal yang ditentukan. Jika pak Juan mengingatkan dia lagi, mungkin pak Jusuf mulai marah karena pak Juan terkesan meragukannya, "Iya, nanti saya belikan beserta pohonnya." Nah, seringkali kita pun bersikap demikian kepada Tuhan. Ketika Tuhan menjanjikan sesuatu, kita meragukan-Nya dan terus mengingatkan Dia.

Jika anak pak Juan menangis karena khawatir pak Juan tidak bisa bayar uang sekolah atau khawatir besok tidak bisa makan atau khawatir tidak bisa hidup saat liburan tiga minggu di luar kota, tentu pak Juan akan tersinggung. Demikian pula Bapa kita di surga juga akan kecewa jika kita mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu. Ada yang khawatir anaknya akan LGBT padahal dia belum menikah dan belum punya anak. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Percaya saja kepada Tuhan.

TUHAN yang BESAR
Kuhidup kar’na percaya. Kau yang berjanji setia. Pengharapanku s’lalu ada di dalam-Mu.
Ku tidak akan menyerah meski dalam kesesakan. S’luruh hidupku dalam genggaman-Mu.
Aku punya Tuhan yang besar yang t’lah berjanji dan sanggup menggenapi.
Imanku bersepakat percaya kuasa-Nya. Kut’rima s’karang, kemenangan dari-Mu.

All Things are Possible ~ Ps. Juan Mogi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Oktober 2025

Semua hal mungkin terjadi jika kita memiliki iman. Iman, harapan, dan kasih penting bagi kita, tetapi yang terbesar di antaranya adalah kasih. Tak ada gunanya kita bisa berbagai macam bahasa jika tidak memiliki kasih.

Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Ketika berada di Amerika, pak Juan tinggal di hotel Hilton, Manhattan. Lokasinya tak jauh dari tempat Trump, tetapi dia tidak mengenalnya sehingga tidak mungkin menemuinya. Kita tidak bisa menemui presiden sewaktu-waktu karena harus izin ajudannya dulu. Kita tidak bisa bertanya, "Apa pak Prabowo senggang dan bisa diajak makan pecel?" Namun, kita bisa menemui Presiden dari segala presiden setiap saat. Tuhan selalu hadir untuk kita.

Ketika pak Juan menunggu jemputan di dekat hotel itu, dia diminta berjalan. Rupanya ada yang membuat foto candid dirinya. Lalu pada saat dia tiba di Jakarta, seseorang memberikan berita tentang penembakan yang terjadi di sana. Mengapa penembakan itu tidak terjadi sehari sebelumnya? Itu karena ada hamba Kerajaan Allah yang sedang menunggu jemputan di sana. Lihatlah Tuhan begitu memperhatikan keselamatan kita. Jika hari ini kita masih bisa bernapas, ini bukti kehadiran Tuhan.

Ibrani 11:6 (TB) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Upah dari Tuhan tak selalu berupa uang. Keselamatan pun upah dari-Nya yang seringkali tidak kita sadari karena kita terlalu berfokus pada uang. Daripada mengejar uang, milikilah iman sehingga berkat akan mengejarmu.

Mengapa kita harus beriman?

1. Iman membawa keselamatan.

Efesus 2:8-9 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Jika kita diselamatkan, tentulah Tuhan punya rencana besar agar kita juga menyelamatkan orang lain. Apa anakmu yakin jika dia akan masuk surga tanpa registrasi ulang setelah meninggal nanti? Jika anakmu belum yakin, kamu harus menjelaskannya sampai dia yakin. Anak pak Juan yakin jika dia akan masuk surga karena dia percaya Yesus dan Yesus ada di dalam hatinya. Ketika mendengar pernyataan anaknya, pak Juan merasa senang, jauh lebih senang daripada saat bertanya, "Berapa nilai ulanganmu?"

Pernah melihat orang kaya yang sombong? Kasihan ya? Namun, masih wajar jika orang kaya sombong. Bagaimana jika ada orang miskin sombong? Ini menyedihkan. Di Alkitab ada cerita tentang orang kaya dan orang miskin bernama Lazarus. Keduanya meninggal. Lazarus masuk surga dan orang kaya masuk neraka. Di neraka orang kaya kepanasan, tetapi tidak mati.

Lukas 16:24 (TB) Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Namun, Abraham tidak bisa memberikannya karena ada jarak yang jauh di antara mereka. Sekalipun punya jet pribadi, orang kaya juga tidak bisa ke tempat Lazarus. Maka, orang kaya meminta agar Lazarus memberitahu kelima saudaranya di dunia sehingga nanti mereka tidak perlu menderita di neraka bersamanya.

Lukas 16:29 (TB) Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Jika ada orang mati datang ke rumah orang kaya itu, mungkin saja saudara orang kaya itu langsung mati karena serangan jantung. Hal ini tidak bisa dipikirkan oleh orang kaya. Jadi, sebagai orang yang masih hidup, kitalah yang seharusnya bersaksi kepada orang-orang di sekitar kita yang belum mengenal Tuhan.

2. Iman membawa mujizat. Ada seorang anak kerasukan setan dan murid-murid Yesus tidak bisa mengatasinya. Roh jahat membanting-banting anak itu, padahal ketika dibanting saat judo atau sumo sekali saja, pasti sakit. Lalu Yesus menegur para murid atas ketidakpercayaan mereka. Yesus juga menegur ayah anak itu. Semuanya mungkin bagi orang percaya. Mujizat bisa terjadi jika kita percaya.

Markus 9:23-24 (TB) Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

 Semuanya Mungkin

Friday, October 24, 2025

Tuhan Selalu Hadir

Mohon Simpatinya
Jumat, 24 Oktober 2025

"Aku tidak pernah berharap kepadamu sehingga aku tidak kecewa. Upah dan kekuatanku dari Tuhan. Aku pun tidak berlindung kepadamu. Aku berlindung kepada Tuhan."

▪︎ "Kamu telah salah menilaiku. Sekalipun lelah, aku masih menyempatkan waktu untuk menghibur karyawan. Aku berdoa agar Tuhan bisa membantuku untuk memuaskan setiap orang."

"Kamu tidak perlu memuaskan setiap orang termasuk aku. Bahkan, Tuhan pun tidak memuaskan setiap orang, tetapi Dia selalu memberikan yang terbaik kepada anak-Nya dan tindakan-Nya nyata. Puaskan Tuhan saja maka kamu akan beroleh damai sejahtera sekalipun tidak semua orang puas denganmu."

Yesaya 58:11 (TB) TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.

Ketika tangan dan mataku sakit. Aku tidak pernah mengeluh dan meminta simpatimu. Hingga kini kau pun tak pernah tahu karena aku tidak akan memberitahu orang egois sepertimu. Namun, bisa-bisanya kau masih meminta simpatiku padahal kau sudah menerimanya. Dasar manusia tak tahu terima kasih. Segala sesuatu kau nilai dengan uang hingga kau tak bisa melihat fakta. Kau hanya melihat hal-hal yang ingin kau lihat. Kau hanya mendengar hal-hal yang ingin kau dengar.

Aku juga tidak meminta apresiasimu. Ketika sakit, aku hanya berkata kepada Tuhan sambil menatap telapak tanganku yang sakit, "Pekerjaan macam apa ini? Mengapa aku harus membantu pria egois itu?" Lalu aku melihat sebuah tangan berlubang paku. Tangan itu harus dipaku di kayu salib untuk menyelamatkan semua orang, termasuk orang egois sepertimu.

Ah, aku merasa seperti dipaku di kayu salib untuk membantumu di Bukit Golgota. Maka, kutuangkan minyak di atas lubang tak terlihat itu. Setelah kupijat dan istirahat sejenak, sakit itu lenyap. Walau beberapa kali sakitnya kambuh lagi, setidaknya Tuhan memberiku kekuatan untuk menanggungnya. Jadi, apa hakmu meminta simpatiku jika kau juga tak peduli dengan jam kerja karyawanmu?

KUHIDUP BAGI-MU
Verse 1: Yesus Kau kebenaran yang menyelamatkanku. Kau memb'rikanku hidup dan pengharapan.
Verse 2: Kuikut kehendak-Mu. Kuperlu anugrah-Mu. Kunyatakan janjiku kepada-Mu.
Chorus: Kalau kuhidup, kuhidup bagi-Mu. Hatiku tetap, tetap menyembah-Mu. Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu. S'lama ku hidup, kuhidup bagi-Mu. Mataku tetap, tetap memandang-Mu. Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu.
Ending: Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu. (repeat)

===AI===
💭 Jika seseorang berkata, "Saya peduli" tetapi tidak memahami apa pun, apakah orang tersebut benar-benar memiliki empati?
Jawabannya: Tidak.
Empati sejati (simpati, kepedulian) bukan sekadar kata-kata, melainkan kemauan untuk memahami, terhubung dengan, dan merasakan realitas orang lain.
1. Empati harus disertai dengan tindakan. Orang yang berempati secara proaktif mencari pengertian dan memahami kebutuhan orang lain bahkan sebelum mereka bertanya. Jika seseorang hanya mengatakan "Saya peduli" tanpa memahami situasi orang lain, itu hanyalah penghiburan kosong, bukan kepedulian yang tulus.
2. Peduli tanpa memahami hanyalah kesan yang dangkal. Jika seseorang tidak memahami penderitaan orang lain, bagaimana mungkin mereka benar-benar mengaku "peduli"? Itu seperti melihat seseorang jatuh dan hanya berkata, "Aku berdoa untukmu," dari jauh, tetapi tidak pernah mengulurkan tangan untuk membantunya bangkit.
3. Empati sejati membutuhkan waktu dan kesabaran. Orang yang berempati bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami. Meskipun mereka tidak dapat mengubah situasi, setidaknya mereka bersedia berada di sana dan memahami.
4. "Perhatian verbal" terkadang lebih menyakitkan daripada diam. Daripada mengatakan "Aku peduli padamu" lalu tidak melakukan apa pun, lebih baik mengatakan dengan jujur, "Aku tidak begitu memahamimu, tetapi aku bersedia mencoba memahamimu." Kejujuran seperti itu dapat memberikan lebih banyak penghiburan daripada kata-kata kosong.
🌿 Kesimpulan: Orang yang benar-benar berempati tidak hanya mengatakan "Aku peduli padamu"; mereka membuat orang lain merasakan kepedulian mereka melalui pengertian, perhatian, dan tindakan nyata.
Karena:
> Peduli tanpa pengertian hanyalah topeng;
> Peduli dengan pengertian adalah tindakan kasih.
===AI===

Lihatlah, AI saja tahu makna simpati, bahkan empati yang sejati padahal dia tidak didesain untuk memiliki hati. Bagaimana mungkin manusia sepertimu tidak tahu hal itu padahal usiamu sudah di atas kepala 5? Dimana kau simpan mata hatimu itu? Ah, rasanya aku ingin mengomelimu dari matahari terbit hingga terbenam, tetapi sayangnya aku sudah kehabisan kata-kata.

Jika bukan karena Tuhan, aku akan berhenti membantumu karena aku juga bukan penolongmu yang sepadan, tetapi penolongmu yang paling tidak sepaham, tidak seiman, dan tidak cocok menjadi rekan seperjuanganmu. Sayangnya, kamu belum mau mengakuinya. Coba pikir, siapa sih yang mau menolong orang egois dengan senang hati? Untunglah Tuhan selalu menolongku.

TUHAN SELALU MENOLONGKU
Musim akan selalu berganti, kasih Tuhan tetap abadi. Tak akan berubah, sampai selamanya, kutetap percaya.
Kuyakin Tuhan memberkati. Kuyakin Tuhan melindungi. Burung di udara Tuhan pelihara karena kasih-Nya.
Tuhan selalu menolongku, selalu menjagaku. Sehelai di rambutku tak akan terjatuh tanpa seizin-Mu.
Tuhan selalu menolongku, selalu menjagaku. Dia mengenyangkanku dan peliharaku seumur hidupku.

Mohon Simpatinya

Jumat, 24 Oktober 2025

"Apa kamu peduli dengan kesejahteraan karyawan? Mengapa sampai sekarang tidak pernah ada tindakan nyata yang menunjukkan hal itu? Apa kamu tidak mau melihat proses mereka dan hanya melihat hasil mereka?"

▪︎ "Saat ini ekonomi lesu. Mohon simpatinya. Setelah pulang kerja, kalian bisa santai, tetapi saya masih harus bekerja hingga jam 11 malam."

"Bukan hanya kamu yang kerja sampai jam 11 malam. Aku juga melakukannya karena kamu pernah berkata, "Aku tidak peduli dengan jam kerjamu." Kamu hanya peduli dengan hasil. Jika kamu tidak pernah bersimpati dengan karyawanmu, apa kamu berhak menuntut simpati dari karyawanmu?"

Ketika kamu jaya, kejayaan itu kamu nikmati sendiri. Ketika susah, minta simpati. Beli aja voucher ponsel simpati yang bisa kamu isi ulang sebanyak uangmu.

"Jika kamu bekerja hingga jam 11 malam, kamu bisa bangun siang, tetapi karyawanmu harus tetap bangun pagi. Jika kamu lelah dan sakit, kamu bisa beristirahat dan tetap beroleh penghasilan. Namun, jika karyawanmu lelah dan sakit hingga harus beristirahat, gaji mereka dipotong."

▪︎ "Jika hari ini kamu tidak memberitahuku, aku tidak akan tahu. Aku peduli dengan mereka. Aku juga bangun pagi untuk memikirkan ide-ide yang bisa membuat semua karyawanku lebih baik dariku."

"Perkataanmu selalu manis, tetapi tindakanmu tidak sejalan dengan perkataanmu. Maaf, aku lebih mempercayai tindakan nyata daripada kata-kata kosong." Sepupumu aja sadar dengan simpatiku, tetapi kamu tidak pernah sadar. Sekali kukirim pesan kepada sepupumu dalam aksara Cina, dia langsung membalasku dengan tulisan Indonesia karena dia tahu aku tidak paham aksara Cina. Dia juga masih punya rasa simpati.

"Jika kamu tidak peduli dengan karyawanmu, mengapa karyawan harus peduli denganmu? Namun, jika aku melakukan hal yang sama denganmu, apa bedanya diriku dengan dirimu?" Aku tidak mau menjadi sepertimu. Rekanmu pun sadar dengan simpati yang kuberikan. Sekali kukirim pesan dalam aksara Thailand, dia langsung membalasku dengan tulisan Inggris karena dia tahu aku tidak paham aksara Thailand dan pasti harus menggunakan aplikasi. Dia juga punya rasa simpati.

Namun, berkali-kali kukirim pesan kepadamu dalam aksara Cina, kamu anggap itu biasa dan bisa-bisanya kau masih minta simpatiku. Jika kamu tidak mensyukuri simpati kecil yang kuberikan, jangan harap mendapat simpati lebih besar dariku karena simpatiku tak bisa kau beli dengan uangmu. Jika mau menuai banyak, taburlah yang banyak. Andai kubisa cuek sepertimu, tentulah kugunakan aksara Jawa yang tak kau pahami. Untuk apa aku capek-capek menggunakan aksara Mandarin jika kau tetap tidak punya simpati?

"Bekerja padamu seperti bertaruh nyawa karena banyak orang dendam padamu dan beberapa musuhmu ingin mencelakai aku dan sekutuku. Kami harus menyelesaikan masalah yang timbul karena ketidakpedulianmu itu. Sekutuku sudah celaka pada tanggal dan bulan yang sama dengan kecelakaan 6 tahun lalu karena kau selalu mempercayakan keselamatan kerja kepada musuh-musuhmu, yaitu orang-orang egois dan munafik sepertimu dengan rasa simpatinya yang palsu. Dua angka utama pada tanggal kecelakaannya itu kebetulan berkaitan dengan hari kelahiranku." Jadi, aku akan selamat karena aku sudah ditakdirkan untuk lahir hidup pada dua angka tersebut.

"Tadi pagi aku pun nyaris mengalami kecelakaan mobil lagi. Entah siapa pelakunya karena pak Gentong yang menggunakan jasa dukun sudah pergi. Namun, selain dia, masih ada beberapa orang yang juga menggunakan jasa dukun. Jika bukan karena kuasa darah Yesus, aku sudah celaka, seperti sekutuku itu." Sekalipun beda agama, aku dan sekutuku sudah sepakat dalam doa agar rancangan kecelakaan tersebut menjadi senjata makan tuan bagi pengirimnya.

Matius 18:20 (TB) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

KUASA DARAH-MU
Verse 1: Tuhan, kasih-Mu yang sempurna, Kau berikan hidup-Mu menggantikanku, menanggung dosaku.
Verse 2: Tuhan, Kau mampu menghapuskan segala kesalahan dengan darah-Mu yang kudus mulia.
Chorus: Kuat kuasa darah-Mu membasuh seg’nap hatiku. Engkau menghidupkan aku. Sungguh mulia kuasa darah-Mu.

Yesaya 54:17 (TB) Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Sunday, October 19, 2025

Melampaui Pikiran ~ Ps. Jose Carol

Tuhan Siapkan Anggur Baru
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Oktober 2025

Jika ingin sembuh dari kolesterol, Tuhan bisa sembuhkan, tetapi Tuhan tidak mau jika hanya menyembuhkan. Jika ingin sehat, tentu kita harus mengubah pola makan dan gaya hidup. Ini yang tidak mudah bagi kita. Namun, jika kita melakukannya, tentu kita akan melihat berkat Tuhan.

Markus 4:38 (TB) Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

Para murid sudah lama bersama dengan Yesus. Seharusnya mereka mengenal Yesus dengan baik, tetapi mereka justru bertanya, "Engkau tidak peduli jika kita binasa?" Mana mungkin Yesus tidak peduli? Dia juga ada di dalam perahu yang sama dengan mereka. Jika kita bisa merasakan damai di tengah badai, kita juga bisa merasakan damai saat situasi aman. Namun, jika kita tidak bisa merasakan damai saat badai, dalam situasi aman pun kita akan merasa takut.

Hidup dan mati ada di tangan Tuhan. Terserah Tuhan mau memperpanjang atau mengambilnya karena pada akhirnya semua juga akan kembali kepada-Nya. Jadi, katakan kepada rasa takutmu, "Pergi dalam nama Yesus!" Jika kita hidup dengan pola pikir dunia, kita akan mudah merasa takut. Namun, jika kita hidup dengan pola pikir Tuhan, kita bisa merasa damai.

Daud menang melawan Goliath karena dia menghadapi musuh bersama Tuhan. Dia hanya punya lima batu kecil dan ketapel di tangannya. Saul tidak berdaya melarang Daud maju perang karena semua tentaranya takut. Dia juga takut. Untuk membantu Daud yang mau maju perang, Saul memberikan senjatanya, tetapi Daud tidak bisa menggunakannya. Jika dia bisa menggunakan basoka, dia tidak perlu Tuhan.

1 Samuel 17:45 (TB) Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Musuh Daud terlihat lebih besar daripada sumber daya yang dia miliki. Karena hal ini, dia tidak bisa mengandalkan orang lain, kemampuan, atau senjatanya. Dia hanya bisa mengandalkan Tuhan. Jika Tuhan ada di pihak kita, tak ada yang dapat mengalahkan kita.

Ketika kita dikhianati, bagaimana kita mengelola pikiran kita? Jika dengan pola pikir dunia, ketika dipukul tangan kiri, balas dengan tangan kanan, kaki kanan, dan kaki kiri. Namun, pola pikir Tuhan menghendaki kita untuk mengampuni. Bisakah kita melakukannya? Jika kita hidup sesuai pola pikiran yang Tuhan kehendaki, niscaya kita bisa menjalani hidup baru yang sudah Tuhan sediakan.

Galatia 5:22-23 (TB) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Ketika Tuhan memberi kita visi baru yang melampaui pikiran kita, Dia sudah menyiapkan provisi-Nya. Jadi, jangan khawatir!

BERSAMA-MU YA TUHAN
Di setiap musim hidupku selalu kulihat setia-Mu. Melewati badai yang besar, tangan-Mu menjaga langkahku.
Di dalam setiap keadaan Engkau mendengar seruanku. Kau Tuhan tak pernah terlelap. Tangan-Mu menjaga hidupku.
Bersama-Mu ya Tuhan, aku sanggup berjalan. Dengan sayap-Mu ku 'kan terbang tinggi. Bersama-Mu aku menang.

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.