Sunday, July 27, 2025

Kebodohan dalam Dunia

Hikmat dari Atas
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Juli 2025

Amsal 9:17-18 (TB) "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya." Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di sana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati.

"Enak ya orang itu. Tidak bekerja dengan baik, tetapi gajinya tinggi. Dia pakai dukun mana? Aku juga mau menggunakan jasa dukunnya." Beginilah candaan beberapa orang ketika melihat para pemalas cepat menuai hasil dengan mengobral perkataan manis semata.

Amsal 18:9 (TB) Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

Kata orang dunia, "Itulah kerja cerdas. Tidak perlu susah payah bekerja, tinggal suruh orang lain bekerja lalu mereka klaim hasil kerja orang lain sebagai hasil kerjanya. Seketika mereka dipuji-puji oleh para stupid bos sehingga posisi atau gajinya cepat naik." Namun, mereka tidak tahu efek samping dari kemudahan ini.

Ketika segalanya terlihat mudah, kebanyakan manusia akan merasa kurang puas sehingga pasti mencari tantangan lain. Maka, ada yang mulai berselingkuh, mabuk-mabukan, atau menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tak berguna. Lalu bercerai dari istri dan menikah lagi.

Bahkan, ada yang menggelapkan uang perusahaan atau uang teman agar bisa memperoleh lebih banyak uang. Pada akhirnya, kebodohan mereka tersingkap oleh bos yang berhikmat. Orang seperti ini akan dipecat dan kehilangan nama baik. Banyak perusahaan menolak dia karena reputasi buruknya.

Namun, orang seperti ini tidak mudah jera karena air curian selalu manis rasanya. Karena dia ingin tetap banyak uang dengan cara malas, dia pun menuntut pesangon. Padahal, seharusnya uang pesangon digunakan untuk mengembalikan uang curiannya.

Amsal 12:27 (TB) Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.

Bahkan, sekalipun beroleh banyak uang, hidupnya tidak tenang dan dia tetap berkekurangan. Bank telah memasukkannya ke dalam daftar hitam. Tak sampai di sini, dia harus menghindari kejaran pinjol dan teman-teman lamanya karena tidak bisa membayar hutang kepada mereka. Lantas dia harus mencari stupid bos baru dan teman-teman baru agar bisa tetap memiliki banyak uang. Jika tidak bertobat, lambat laun kebusukannya akan terbongkar lagi dan dipecat lagi lalu menuntut pesangon lagi. Ah, ini hanya menyusahkan dirinya sendiri.

1 Timotius 6:10 (TB) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Sekalipun dia rajin sholat lima waktu dan ditambah sholat sunnah, jika kemalasan dan kebohongannya tidak ditinggalkan, bagaimana mungkin Tuhan akan memberkatinya? Justru Tuhan sendiri yang akan menentangnya.

Pengkhotbah 10:18 (TB) Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah.

Seharusnya kerja cerdas adalah bekerja sambil belajar dan berusaha dengan jujur. Jika mau belajar, keahlian kita bisa meningkat. Jika keahlian meningkat, uang tidak perlu dicari dan justru bisa mengejar kita. Bahkan, ada kalanya orang yang rajin belajar bisa menyamai atau mengalahkan orang pandai. Namun, jika tidak mau belajar untuk meningkatkan keahlian dan terus menerus mencuri hasil kerja orang lain, lambat laun pemalas akan menghancurkan hidupnya sendiri di masa depan.

Amsal 21:25 (TB) Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.

JANGAN MALAS-MALAS ~ Uncle Djink
Intro: Jangan malas-malas untuk bekerja. Jangan malas-malas untuk berkarya. Kalau kamu ingin cepat kaya, mengkhayal saja. Ya, Man.
Verse: Bangun pagi-pagi, langsung bergegas mandi. Walau petani, kuharus tetap trendy. Pagi yang indah, seindah Nafa Urbach. Semangat hidupku s′makin tak terbantah.
Pre-chorus: Jangan ragu, jangan bimbang. Berusaha biar kaya.
Chorus: Jangan malas-malas untuk bekerja. Jangan malas-malas untuk berkarya. Bila kamu ingin raih mimpimu, jangan tidur dulu. Jangan malas-malas untuk bekerja. Jangan malas-malas untuk berkarya. Kalau kamu ingin cepat kaya, mengkhayal saja.
Verse: Sudah terasa usia bertambah tua tapi jiwaku semakin muda saja. Hanya bersyukur dan nikmati takdir-Nya. Yang penting kerja, jangan lupa berdoa.
Pre-chorus: Jangan ragu, jangan bimbang. Berusaha biar kaya. Ugh!
Outro: Jangan malas-malas untuk bekerja. Jangan malas-malas untuk berkarya. Kalau kamu ingin cepat kaya, mengkhayal saja.

Hikmat dari Atas - Ps. Jonny Herjawan

Life Wisdom from Above
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Juli 2025

1 Raja-raja 10:1 (TB) Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki.

Jika di masa kini, mungkin ada orang yang datang untuk berkonsultasi atau bertukar pikiran dengan orang yang terkenal berhikmat. Itulah maksud menguji dengan teka-teki.

1 Raja-raja 10:4-5 (TB) Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercenganglah ratu itu.

Hikmat akan terlihat dalam tindakan. Ketika asisten rumah tangga menyambut tamu, dia berkata, "Bos sedang pergi. Bapak mau menunggu atau kembali lagi nanti?" Jika mau menunggu, dia akan berkata, "Silahkan menunggu di sini. Mau minum apa?" Ketika melihat sikap dan cara duduk para pegawai Salomo, ratu Syeba pun tercengang dan memuji-mujinya.

1 Raja-raja 10:6-7 (TB) Dan ia berkata kepada raja: "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.

Jadi, hikmat bukanlah sekadar perkataan, melainkan tindakan nyata yang dapat dilihat dan dinikmati oleh orang-orang sekitar.

Kisah Para Rasul 17:11 (TB) Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.

Ketika mendengar ajaran Paulus, orang Berea mempelajari Kitab Suci untuk menguji kebenaran perkataan Paulus. Paulus merupakan rasul yang menulis banyak surat di Perjanjian Baru. Nah, jika kita sadar bahwa hikmat harus dipelajari, kita pun harus mempelajari Alkitab, seperti orang Berea.

Yakobus 3:16-17 (TB) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.

Orang yang berhikmat akan rendah hati dan tidak mementingkan diri sendiri. Jika masih ada iri hati, egois, dan segala perbuatan jahat, berarti orang itu tidak berhikmat.

HANYA di DALAM NAMA-NYA
Firman terangi jalanku. P'risai iman di s’tiap waktu. Lindungiku dari s’gala... Tak pernah kuragu kar’na Dia bersamaku, setia menjaga dengan kuasa mulia.
Hanya di dalam nama-Nya. Yesus, Dia sumber pengharapan di s’panjang hidupku. Hanya di dalam kuasa-Nya pasti tersedia kemenangan bagiku s’lama-lamanya.
Kebenaran yang bebaskan s’lalu b’rikanku kekuatan hadapi s’gala tantangan.
Dalam nama-Nya ada pengharapan. Dalam kuasa-Nya kem’nangan.

Kebodohan dalam Dunia

Life Wisdom from Above - Ps. Jonny Herjawan

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Juli 2025

Banyak orang suka mendengar Tuhan membuat mujizat kepada orang-orang yang rumahnya roboh karena dibangun di atas pasir. Namun, banyak orang kurang suka mendengar orang-orang berhikmat yang membangun rumahnya di atas batu. Padahal, orang berhikmat tidak akan roboh sekalipun diterpa oleh berbagai persoalan yang silih berganti. Ini karena dia telah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum terjadi masalah.

Mazmur 111:10 (TB) Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.

Untuk memiliki hikmat, kita harus memiliki rasa takut akan Tuhan terlebih dahulu.

Amsal 2:6 (TB) Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.

Kita semua merupakan orang-orang yang tidak berpengalaman karena kita tidak bisa mengetahui hal-hal yang akan terjadi besok atau sepuluh menit ke depan. Maka, hikmat mengundang kita untuk mempelajarinya. Hikmat bukanlah subjek yang perlu diajarkan, melainkan subjek yang perlu dipelajari.

Amsal 9:4-6 (TB) "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi katanya: "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur; buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."

Hikmat seringkali dianggap bodoh karena membangun rumah di atas pasir jauh lebih cepat daripada membangun rumah di atas batu. Inilah kebodohan. Jadi, bukan hanya hikmat yang mengundang orang tak berpengalaman. Kebodohan pun melakukan hal yang sama.

Amsal 9:14-17 (TB) Ia duduk di depan pintu rumahnya di atas kursi di tempat-tempat yang tinggi di kota, dan orang-orang yang berlalu di jalan, yang lurus jalannya diundangnya dengan kata-kata: "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya: "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya."

Hikmat ada dimana-mana. Kita bisa mempelajarinya lewat berbagai hal.

Amsal 1:20-21 (TB) Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

Ketika Salomo merasa masih muda dan tak berpengalaman untuk menjadi raja, dia memilih untuk meminta hikmat dari Tuhan. Dia menyadari bahwa dia menduduki posisi raja karena pemberian Tuhan. Jadi, dia ingin Tuhan memberinya hikmat agar bisa memimpin rakyat yang tak terhitung jumlahnya.

1 Raja-raja 3:9 (TB) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

Orang berhikmat akan memiliki pikiran yang memahami dan hati yang mau mendengar.

1 Raja-raja 3:16 (TB) Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.

Di sini hikmat digunakan untuk memutuskan perselisihan antara dua pelacur. Hal ini menunjukkan bahwa hikmat yang diberikan oleh Tuhan bukanlah untuk kalangan tertentu, melainkan untuk semua orang, tanpa terkecuali. Kedua wanita itu memperebutkan seorang anak. Ada pelapor, ada terlapor, ada bukti, tetapi tidak ada saksi.

Ketika menyelesaikan masalah ini, Salomo tidak berkata, "Saya tanyakan kepada Tuhan dulu". Lalu keluar dan berkata, "Kata Tuhan, ..." Hikmat tidak seperti itu. Dengan hikmat, Salomo berpikir untuk memahami dan mendengarkan keterangan kedua pihak. Lalu dia mengulangi perkataan keduanya untuk konfirmasi ulang. Setelah itu dia baru memutuskan.

1 Raja-raja 3:25 (TB) Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."

Ketika mendengar keputusan raja, ibu kandung anak itu merelakan anaknya diambil oleh wanita lain. Namun, wanita yang bukan ibu kandungnya justru setuju dengan keputusan raja untuk membagi anak itu menjadi dua sehingga adil.

1 Raja-raja 3:27 (TB) Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."

Bagaimana Salomo membuat keputusan seperti itu? Ini karena dia memiliki hikmat bahwa seorang ibu kandung akan mengasihi anaknya. Kasih rela berkorban. Karena kasih, ibu kandung rela tidak memiliki anaknya asalkan anaknya tetap hidup.

Hikmat dari Atas

Sunday, July 13, 2025

Emang Lain dari yang Lain

Lain dari yang Lain
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Juli 2025

Mazmur 145:14 (TB) TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Karena peduli dengan orang kecil, kami terpaksa menentang atasan tetangga jika mereka membuat aturan-aturan yang tidak adil atau tidak benar. Kami juga tidak khawatir kehilangan pekerjaan karena kami lebih khawatir kehilangan hati nurani.

Beberapa minggu lalu trigger finger mulai menunjukkan batang hidungnya lagi. Pada 2009 dan 2011 aku harus berhenti bekerja secara total dan berseru-seru kesakitan, seperti Yesus yang disalib ketika trigger finger kutahan-tahan sekian waktu lamanya.

Markus 15:34 (TB) Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Kini, aku harus mencoba cara lain. Karena atasanku lain dari yang lain, aku pun memberanikan diri meminta pengurangan pekerjaan agar jam kerjaku berkurang. Namun, dengan dinginnya dia berkata, "Aku tidak peduli jam kerja."

冷眼之下,谁还微笑?Jika dia tidak peduli dengan jam kerja, berarti dia tidak peduli dengan rasa nyeriku. Mungkin juga dia tak akan peduli jika aku mati kelelahan. Jadi, aku juga tak akan peduli jika pekerjaan tidak selesai. "Pokoknya aku tidak mau bekerja lebih dari 12 jam sehari. Silahkan cari orang lain." Dasar frozen man tak punya hati. Masa yang dipikirkan cuma biaya?

Dia bertanya, "Jika aku harus menambah biaya, apa keuntungan yang akan kamu berikan kepada saya? Apa hasil yang akan saya dapatkan? Jika saya berada di posisimu dan kamu ada di posisi saya, bagaimana?" Jawabku, "Lain. Kamu hanya menilai orang dari hasilnya. Kita ini tidak sama. Jika aku ada di posisimu, aku tidak hanya melihat hasil. Aku juga akan melihat usaha."

Usaha tidak akan mengkhianati hasil, tetapi hasil bisa mengkhianati usaha. Di dunia kerja beberapa orang malas suka mencuri hasil kerja orang lain. Mereka sering mengakui hasil kerja orang lain sebagai hasil kerja mereka. Jadi, kalau ada pimpinan yang suka menilai orang dari hasil semata, tidaklah mengherankan jika akhirnya mereka dikelabui oleh orang-orang malas. Niatnya ingin efisiensi, eh malah melakukan pemborosan.

Pada akhirnya, orang-orang rajin akan tersisih dan saat itulah akan diketahui bahwa mereka mempercayai orang yang salah. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Jadi, suka tidak suka, nikmatilah bubur itu dengan cakue... hehehe... Frozen man itu tampak enggan berdebat lagi karena ketidakcocokan nilai sehingga dia pun menyetujui permintaanku, "Okelah, tidak apa-apa. Aku menyetujui permintaanmu."

Hehehe… katanya tadi dia tak peduli dengan jam kerja, tetapi akhirnya mau mengurangi pekerjaanku. Emang lain dari yang lain. Maka, aku harus gercep (gerak cepat) menemukan pengganti sebagian pekerjaanku sebelum dia berubah pikiran dan sebelum trigger finger kambuh lagi... xixixi... Lantas dia berkata, "Jika ada pertanyaan lain, tolong disampaikan juga supaya tidak ada uneg-uneg di hati."

Ah, aku malas berbicara dengan orang yang tidak memiliki kepedulian sosial. Lebih baik kusimpan di hati daripada aku menggigil kedinginan dan kesakitan. Lantas kutuliskan saja di sini biar hati ini pulih sendiri... xixixi...

Lain dari yang Lain

Kamu yang Harus Beri Makan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Juli 2025

🎵"Cukup sudah kau sakiti aku lagi. Serpihan perih ini akan kubawa mati."🎵 Begitulah senandung D'Masiv dalam lagu 'Sudahi Perih Ini'. Enak aja. Aku tidak mau mati konyol seperti mantan atasanku yang workaholic kelas kakap. Ah, daripada bernyanyi seperti itu, lebih baik kita ubah sedikit lirik lagunya.

🎵 Apa yang harus kulakukan lagi bila kau tak peduli? Karena kami hanya sekumpulan orang yang tak kau anggap.
🎵 Aku t'lah coba untuk memahamimu tapi kau tak peduli. Cukup sudah kau sakiti aku lagi karena nyeri ini relakan aku pergi.
🎵 Aku mencoba mengerjakan segala yang telah aku bisa. Namun, semuanya hanya sia-sia. Percuma.
🎵 Aku t'lah coba untuk memahamimu tapi kau tak peduli. Cukup sudah kau sakiti aku lagi karena nyeri ini relakan aku pergi.
🎵 Oh cukup sudah kau sakiti aku lagi. Karena nyeri ini relakan aku pergi oh. Sampai kapan bisa membuatmu mengerti, membuat kami bermakna di hatimu, di matamu Leader?

Hehehe... seringkali setelah dua tahun bekerja, atasanku selalu saja menambah-nambah pekerjaanku. Sekalipun aku bisa mengerjakan pekerjaan 2-3 orang sekaligus dan tidak pernah menolak pekerjaan, ya bukan berarti semua pekerjaan harus diserahkan kepadaku. Bagaimanapun juga aku masih manusia yang memiliki batasan kapasitas energi dan kekuatan.

Jadi, sejak awal aku sudah memberitahu atasanku bahwa untuk meraih sukses, dibutuhkan super team karena kita bukan superman. Namun, entah mengapa dia tetap saja memilih paket hemat. Ah, kalau banyak hal dibebankan kepadaku, tidak heran nyeri syarafku kambuh tiap dua tahunan. Ini seperti duri dalam daging yang seharusnya Tuhan angkat.

2 Korintus 12:9 (TB) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Ya, tampaknya trigger finger merupakan salah satu kelemahan yang sering menggangguku untuk melampaui batasanku. Namun, jika kupikirkan kembali, ini merupakan kekuatanku pula karena dengan adanya kelemahan ini, para bos tidak bisa memperbudak diriku... xixixixi...

Ketika nyeri mulai kurasa, seketika aku memiliki kekuatan untuk menolak pekerjaan. "Cukup sudah kau sakiti aku lagi karena nyeri ini relakan aku pergi." Nah, biasanya para atasanku langsung mengizinkan aku resign dengan alasan tidak cocok, baik dengan jam kerja, aturan kerja, ataupun budaya kerja.

Namun, kali ini atasanku lain dari yang lain. Jadi, susah buatku untuk mengajukan resign dengan alasan ketidakcocokan, kecuali menempuh jalur hukum. Meskipun demikian, aku tidak mau ribut-ribut secara legal. Lebih baik ribut-ribut secara kemanusiaan... wkwwkww...

Beberapa pemimpin egois yang di departemen lain menyebut aku dan temanku sebagai ibu-ibu pembangkang atau pemberontak, yang suka ikut campur urusan orang lain, dan suka cari masalah. Padahal, kami hanya memperjuangkan nilai-nilai yang kami yakini.

Lantas, temanku menjawabnya, "Setidaknya kami lebih memiliki kepedulian daripada orang lain." Ya, ini salah satu kelemahan kami, yaitu memiliki kepedulian tingkat dewa. Namun, kelemahan ini juga merupakan kekuatan kami.

Emang Lain dari yang Lain

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.