Jawab Saja Tidak
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 14 Des 2025
Lucu juga
jika mengingat momen itu. Ketika masih ada sedikit uang di tabungan, justru
khawatir. Namun, ketika semua uang sudah disumbangkan, justru damai sejahtera. Saat itu siapa menguji
siapa? Benarkah
saat itu Tuhan ingin menguji ketaatanku? Tidak mungkin. Tuhan tidak perlu
mengujiku karena Dia pasti sudah mengenalku luar dalam. Jika Dia mau mengujiku,
seharusnya Dia juga sudah tahu hasilnya.
Justru
aku yang belum mengenal-Nya dengan baik. Mungkin saat itu aku sedang diberi
kesempatan untuk menguji kemampuan Tuhan yang belum benar-benar kukenal. Andaikata
saat itu aku sampai mati kelaparan seperti Lazarus (Lukas 16:19-31), di
akhirat aku pasti bertanya, "Tuhan, kata-Mu manusia hidup bukan hanya dari
uang saja. Lha kenapa aku mati karena tak punya uang?"
Namun,
hal ini tidak terjadi... xixixi... Jadi, di surga nanti aku akan bertanya,
"Kenapa Tuhan izinkan Lazarus mati kelaparan di depan rumah orang kaya?
Apakah hanya untuk memberitahu orang kaya bahwa kekayaan mereka bukan tiket
masuk surga?"
Mazmur 118:17-18 (TB) Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan
perbuatan-perbuatan TUHAN. TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia
tidak menyerahkan aku kepada maut.
Firman-Nya terbukti. Manusia hanya membutuhkan firman Tuhan agar bisa tetap hidup. Namun, Tuhan tidak selalu meminta kita memberi dari kekurangan. Justru kita lebih sering diminta memberi dari kelebihan karena Tuhan tidak suka kita berkekurangan.
Yohanes 10:10 (TB) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Jadi,
kalau kita sedang berkekurangan, pasti ada maksud Tuhan di balik momen ini.
Inilah saat yang tepat untuk mencari Tuhan dan menerapkan firman-Nya. Dengan
cara ini kita bisa makin mengenal Tuhan secara pribadi, bukan hanya dari kata
orang.
Ayub 42:5 (TB) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Untung
saat itu yang mengingatkanku pada firman, bukan manusia, tetapi suara hati.
Andaikata manusia yang mengingatkanku, mungkin aku akan bergantung kepada
manusia. Memberi ikan itu baik, tetapi kita terbatas dan tidak mungkin bisa
memberikan ikan setiap saat. Maka, jauh lebih baik jika kita bisa memberikan kail agar orang lain bisa memancing
seumur hidupnya. Silahkan cari firman Tuhan di Alkitab sendiri ya...
Seorang
rekan wanita berkata, "Pria itu terlihat sangat tertekan." Jawabku,
"Itu karena dia sering menekan orang lain. Semua yang dia berikan, pasti
kembali kepada dirinya. Andaikata dia menabur senyuman, dia pasti menuai
senyuman pula." 😄 Hukum tabur tuai itu nyata. Alam semesta suka melipatgandakan
pemberian kita. Jadi, perhatikanlah hal-hal yang kita bagikan.
MENGENAL-MU
Bila kubuka mataku dan lihat wajah-Mu, kuterkagum. Bila kulihat hidupku dan
karya tangan-Mu, kutersanjung. Karena semua yang baik dalam hidupku, itulah
karya-Mu. Kau beri kesempatan yang baru.
Dan kuingin mengenal-Mu Tuhan lebih dalam dari semua yang kukenal. Tiada kasih
yang melebihi-Mu. Kuada untuk menjadi penyembah-Mu.











