Sunday, June 15, 2025

Apa Pantas Dihormati?

Menghormati Orang Tua
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Juni 2025

"Ya Tuhan, ini hanya surat resign, Tuhan, surat resign, resign, surat resign, bukan surat cerai. Mengapa belum Kau setujui? Mengapa zaman sekarang lebih sulit mengurus surat resign daripada surat cerai? Apa sih rencana-Mu?" Begitulah jeritan hati seseorang.

"Jika dia bisa menceraikan istrinya, kenapa tidak bisa melepaskan karyawannya? Bukankah istri adalah belahan jiwa dan separuh nafasnya? Jika dia bisa melepaskan istri, seharusnya lebih mudah baginya dalam melepaskan karyawannya." Lanjutnya berkeluh kesah.

Beberapa saat sebelumnya dia ribut secara terbuka. "Kamu itu tidak sopan dan paranoid. Bla… bla… bla… Namun, hal yang membuatmu dibenci adalah hal yang membuatmu disukai." Ujar si pria.

Jawab si wanita, "Siapa yang tidak akan marah jika terus menerus dibohongi? Aku tahu kamu memiliki kemampuan memanipulasi orang lain lewat perkataanmu. Perkataanmu tidak konsisten dengan perbuatanmu. Kemarin berkata A, hari ini B, besok mungkin C. Mana yang benar? Jika ya, katakan saja ya. Jika tidak, katakan saja tidak. Lalu ujungnya kamu akan berkata, "Kamu salah paham.”

“Ini sengaja atau karena lupa atau karena kesalahan penerjemahan? Apa kamu tidak capek disalahpahami terus? Mengapa tidak mencari orang yang lebih mudah memahamimu? Kontrak kerjasama kita hanya sementara, bukan seumur hidup." Keluh si wanita tanpa peduli jika pria itu lebih tua, lebih kaya, dan posisinya juga lebih tinggi darinya. Baginya, lebih baik menghormati pembantu yang berintegritas daripada menghormati orang seperti itu.

Matius 23:27 (TB) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

Aku pun teringat ayat tersebut. Apakah Yesus juga tidak sopan dan tidak menghormati orang yang lebih tua darinya? Namun, berurusan dengan orang yang munafik atau tidak jujur, tentulah sangat menyebalkan. Aku pun sering bertanya-tanya, “Tuhan, Kau tau aku tidak suka dibohongi. Namun, mengapa Kau malah mempertemukanku dengan para pembohong, termasuk orang munafik? Aku pun tak bisa menghormati orang seperti mereka, tetapi tentu saja perkataanku belum berani setajam perkataan Yesus.”

Lalu teman lain tertawa dan berkata kepada wanita itu, "Aku melihat kalian sering bertengkar seperti versi pasangan. Lucu. Dulu juga seperti suami istri. Istri lagi ngambek, perlu penjelasan gitu. Masa dia berusaha menjaga hatimu? 😄"

Aku pun turut berkomentar, "Ngawur ae. Pasangan seharusnya sering akur, bukan ribut-ribut terus." Aku pun bertanya-tanya, "Mengapa orang yang terpenting bisa dilepaskan olehnya, tetapi oposisinya malah dipertahankan?"

Kuingat teman orang tuaku yang selalu akur dan bepergian berdua. Sekalipun sudah lansia, tanpa malu-malu, mereka tetap bergandengan tangan kemanapun mereka pergi. Ketika istri stroke, suami merawatnya. Namun, suatu hari suami justru meninggal lebih dulu daripada istrinya tanpa ada tanda-tanda sakit. Ah, pasti sedih sekali hati istrinya karena dia juga belum pulih dari stroke.

Sementara itu, orang tuaku sering ribut. Mama berkata, "Di Tiktok ada yang bilang, kalau suami suka marah, lebih baik dibawa ke pegadaian." Aku pun tertawa keras di depan mereka sehingga mereka berhenti ribut. Namun, jika aku harus mengalaminya sendiri, tentu sulit tertawa. Daripada sering ribut karena perbedaan karakter, hobi, prinsip, pendidikan, dan nilai-nilai kehidupan, lebih baik menghindari interaksi dengan mereka. Makin jauh, makin baik biar hidup bagai di surga... hahaha...

Ps. Antoni Moelyono dalam khotbah 'Keluargaku adalah Surgaku' berkata, "Pernikahan bukan untuk mencari kebahagiaan, tetapi memuliakan Tuhan. Pasangan sepadan bukan berarti istri harus tunduk kepada suami dengan cara menuruti semua kemauannya. Pasangan sepadan berarti istri harus menjadi oposisi bagi suami jika dia salah jalan. Jadi, istri harus menegur suami…"

Kalau terlalu banyak perbedaan, tentu akan ribut setiap hari. Ribut dengan rekan kerja aja bisa sangat capek hati sekalipun bukan tiap hari. Nah, kalau dengan pasangan ribut tiap hari, pasti tidak akan betah di rumah. Ini sebabnya perceraian begitu mudah terjadi. Jadi, daripada menjadi oposisi bagi pasangan, lebih baik single seumur hidup atau berdua dengan Tuhan saja supaya sukacita surga makin nyata... hahaha...

KUMILIK-MU
Dalam kesesakanku Kau b'ri kedamaian-Mu, dalam keraguan(ku) kutemukan wajah-Mu.
Kar’na pengorbanan-Mu, Kau jadikanku baru. Sungguh kuterkagum amanku di dalam-Mu Yesus.
Kau membuatku sesuai rencana-Mu. Kau memegang s'tiap musim hidupku. Kuserahkan s'mua kekuatiranku, kumilik-Mu. S'mua kekuranganku Kau pun tahu, tetap Kau pandang indah dalam-Mu. Kuangkat tanganku dan kuberseru, kumilik-Mu.
I am Yours, now forever. In Your grace I surrender. You are mine, now forever. I’m alive in Your wonder.

Menghormati Orang Tua - Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Juni 2025

Pagi ini khotbahnya tentang menghormati orang tua dan nanti sore tentang cara menjadi orang tua yang dihormati.

Keluaran 20:12 (TB) Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

Menghormati orang tua bukan hanya sekadar kepatuhan terhadap sepuluh perintah Allah, tetapi ada upah yang mengikutinya.

Matius 10:41 (TB) Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.

Zaman dulu untuk menghormati nabi, orang-orang memberikan sesuatu kepada nabi. Padahal, bukan demikian. Menghormati nabi berbicara tentang sikap sopan santun terhadap mereka. Jika menghormati nabi, kita akan beroleh upah nabi.

Jika menghormati orang tua, kita juga akan menerima upah, yaitu lanjut umur di tanah yang diberikan Tuhan. Jangan biarkan orang tuamu bergumul sendiri. Jika sudah tidak tinggal serumah dan sangat sibuk, minimal telepon mereka. Jika bisa, sempatkan waktu untuk mengunjungi mereka.

Ketika melihat anak menjitak pembantu, jangan diam saja karena berpikir bahwa dia hanya pembantu. Tegurlah anakmu dan minta dia meminta maaf kepada pembantu itu agar dia belajar menghormati orang yang lebih tua darinya.

Ketika digandeng oleh orang tua, jangan merasa malu. Ketika kita masih kecil, mungkin kita menangis, tetapi orang tua kita tidak merasa malu menggandeng kita. Kita perlu menyadari perhatian mereka ketika kita masih kecil.

Amsal 23:22 (TB) Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.

Bahkan, sekalipun diabaikan oleh orang tua, kita tetap harus menghormati mereka. Tidak ada orang tua yang sempurna. Kalau orang tua teman terlihat baik, cobalah menjadi anaknya, tentu kalian akan melihat kekurangannya.

Mazmur 27:10 (TB) Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.

Meskipun Daud dilupakan atau diabaikan oleh orang tuanya, dia tetap menghormati mereka. Ketika orang tuanya meminta Daud mengantar makanan ke tempat kakak-kakaknya, dia pun melakukannya. Alhasil, kehidupan Daud sangat diberkati oleh Tuhan. Jadi, milikilah sikap yang benar terhadap orang tua, seperti Sem dan Yafet.

Kejadian 9:20-22 (TB) Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.

Karena Nuh merupakan orang pertama yang menanam anggur, dia tidak tahu jika anggur bisa membuatnya mabuk. Ketika mabuk, pakaiannya tersingkap karena pakaian zaman dulu tidak seperti sekarang. Karena tidak menghormati orang tua, keturunan Ham tidak ada yang baik. Niniwe, Babel, Kanaan, Sodom, Gomora berasal dari Ham dan tidak ada yang baik dari tempat ini.

Kejadian 9:23 (TB) Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.

Karena menghormati orang tua, Sem dan Yafet diberkati. Dari Sem lahirlah Abraham, Ishak, dan Yakub, yang merupakan nenek moyang Yesus.

SELALU BERSYUKUR
Dengan apa kumembalas kasih-Mu yang kuterima dari-Mu? Dengan apa kumembalas cinta-Mu, Oh Yesusku?
Kumau s'lalu bersyukur, Selalu bersyukur. Kau Tuhan yang setia, yang selalu menopang.
Kumau selalu bersyukur, Selalu bersyukur. Kau bapaku yang setia.

Apa Pantas Dihormati?

Sunday, June 8, 2025

Anggur Baru

Momen Perkenalan Tak Terlupa
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 8 Juni 2025

ANGGUR BARU
Roh Kudus tercurah di tempat ini. Urapan-Nya yang ajaib memulihkan umat-Nya. Roh Kudus tercurah bagi g'reja-Nya, Membangkitkan umat pilihan-Nya.
Pre-Chorus: Hari inilah harinya Tuhan, saat pembebasan tiba. Belenggu dosa t'lah dipatahkan, Mari bersorak bagi Dia.
Chorus: Anggur baru tercurah penuhi umat-Nya dengan sukacita. Minyak baru tercurah urapi umat-Nya, nyata kuasa-Nya.

Beberapa hari lalu aku dibangunkan pikiranku dengan lagu tersebut, "Roh Kudus tercurah di tempat ini..." dan aku tidak hafal kelanjutannya. Maka, kulupakan. Namun, pada malam hari aku pergi ke suatu tempat yang sangat indah. Sayangnya, tempat itu hanyalah mimpi... xixixi... Kulihat sebuah pantai yang sangat luas dan airnya sangat jernih kebiru-biruan seperti warna langitnya yang juga sangat bebas dari awan gelap.

Hawanya pun sejuk. Oh iya, tadi anggur yang kuminum di gereja juga terasa berbeda dari bulan-bulan lalu. Biasanya aku batuk-batuk kecil setelah minum anggur. Beberapa jemaat kulihat juga mengalami hal yang sama. Namun, tadi berbeda. Setelah meneguk anggur itu, tenggorokanku justru terasa sejuk, seperti habis makan permen mint. Rasa ini pun tak menghilang hingga ibadah selesai... xixixixi...

Nah, kembali ke mimpiku. Di pantai itu kulihat ada jembatan semen yang terbentang di tengah perairan dan ujungnya tak terlihat karena sangat panjang. Lebarnya tak seberapa jika dibandingkan lebar pantai, tetapi sisi kanan bisa dilewati oleh beberapa orang dan sisi kiri bisa ditempati oleh meja dan kursi. Jembatannya juga sangat bersih dan terlihat kokoh. Seharusnya pantai itu bukan di Indonesia karena banyak orang Indonesia sering buang sampah sembarangan di tempat wisata. Ups... kamukah orangnya?

Nah, di atas jembatan semen abu-abu tersebut ada pagar pembatas untuk mencegah wisatawan jatuh ke air. Lalu ada beberapa meja plat besi yang sangat panjang diletakkan di depan pagar tersebut (sisi kiri). Kursi-kursi juga disiapkan di depan meja itu dan banyak orang duduk-duduk di sana menghadap meja sambil menikmati keindahan pantai. Aku pun ikut duduk di kursi tanpa sandaran pada salah satu ujung meja sambil memperhatikan sekitarku.

Semuanya berpakaian sopan, tidak ada yang bugil seperti kebanyakan bule di Bali. Selain itu, semuanya tenang, setenang perairannya. Bahkan, di sana tiada hewan pengganggu. Jangankan burung camar, semut pun tak terlihat titiknya. Beberapa orang tampak berlalu lalang pula, tetapi tidak ada yang berteriak-teriak atau menjerit-jerit. Pedagang asongan pun tak terlihat. Anak-anak juga tampak menikmati suasana alam di sana.

Di ujung dermaga terlihat beberapa orang sedang duduk memancing. Namun, posisiku sangat jauh dari mereka sehingga ikan pun tak terlihat. Semua orang tampak menikmati hari yang indah itu di tempat yang sangat indah bagaikan surga. Wah, rasanya sangat damai dan tak terlukiskan dengan kata-kata.

Karena kesulitan merumuskan prompt AI untuk menghasilkan gambar sesuai mimpi, akhirnya kucari gambar pantai Karimun Jawa... hahaha... Tentu jauh berbeda, tetapi fokus saja pada kesamaannya, yaitu sama-sama pantai... xixixixi...

Yoel 3:18 (TB) Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim.

Nah, mimpi tersebut ditutup dengan lagu yang sama dengan hari sebelumnya "Roh Kudus tercurah di tempat ini..." Alhasil, aku mulai penasaran dan mencari lirik lagunya secara utuh lalu mendengarkannya di Youtube berulang kali. Eh, hari ini lagu pertama ibadah di gereja juga sama. Anggurnya juga terasa berbeda. Cara minum anggurnya pun terpaksa berbeda karena pakai dijilat-jilat seperti makan Oreo... hohoho... Itulah anggur kasih Tuhan.

Efesus 3:18-19 (TB) Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Momen Perkenalan Tak Terlupa

Konversi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 8 Juni 2025

"Eh, kesetrum," seketika dua orang batal bersalaman karena secara tak sengaja mereka saling menyalurkan energi listrik. Hahaha... pernahkah kalian tersetrum orang lain? Aku telah mengalaminya selama beberapa kali dengan beberapa teman wanita. Kami pun terkejut bersama dan tertawa bersama. Untunglah perkara supranatural yang tak bisa kami pahami ini tidak terjadi setiap hari.

Bagaimana kami bisa berteman jika tiba-tiba saling tersetrum terus? Kejutan listrik tuh tidak enak. Namun, karena tidak berbahaya dan hanya sesekali, tentu saja kami tertawa lalu bertanya-tanya, "Kok bisa ya? Kok bisa? Kemarin kena. Sekarang lagi. Kok bisa ya? Kok bisa?"

Ah, tidak semua pertanyaan bisa dijawab dengan cepat dan tepat. Bahkan, hari ini di gereja aku mendapat kejutan lagi. Ketika membuka cup jelly, tiba-tiba anggurnya menyembur dan mengenai pergelangan tangan kiriku. Jika mengalami konversi bahasa, menyembur akan berubah menjadi muncrat... wkwwkw...

Mazmur 123:2 (TB) Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Hah?!? Alih-alih memandang tangan tuan dan nyonya yang tak terlihat, tentu saja kupandangi tangan sendiri sambil bertanya-tanya. Ini anggur atau soda? Kenapa bisa muncrat? Padahal, anggurnya terlihat biasa saja, seperti anggur pada bulan-bulan sebelumnya. Dari dulu tidak pernah muncrat. Kenapa kali ini tiba-tiba muncrat?

Seketika kujilat-jilat tangan kiriku sementara pendeta berdoa. Lalu kujilat pula beberapa jari di tangan kananku. Kemudian pada waktu bersamaan dengan semua jemaat, kuhabiskan sisa anggur dalam cup jelly-ku. Ah, kenapa aku jadi seperti anjing yang suka menjilat-jilat? Dalam perjalanan ke gereja kulihat seorang tante menggendong anjingnya di boncengan motor. Sekalipun tidak suka anjing, aku sih tenang saja karena masih berada dalam jarak aman.

Sewaktu kecil, anjing sepupuku juga suka mengendus dan menjilat kakiku. Aarrgghh... rasanya jantungku mau copot. Namun, ketika membaca ekpsresiku, koko sepupuku segera memanggil anjingnya. Ah, aku sudah lupa nama-nama anjingnya karena aku tak pernah tertarik untuk mengenal mereka. Meskipun demikian, aku tak bisa melupakan dua nama anjing yang benar-benar menyusahkanku, yaitu Markun dan Igor.

Seharusnya Markun dilatih di kantor polisi supaya dia bisa mengenali penjahat dengan baik dan tidak salah tangkap. Sayangnya, dia hidup tertekan karena sering mendengar keributan anak-anak. Sementara itu, setelah beberapa bulan bagai hidup di neraka karena Igor si puddle, akhirnya Tuhan turun tangan. Kala itu ada teman pecinta anjing yang mau mengadopsinya. Untung deh, tetapi kala itu menanti-nantikan perbuatan Tuhan tuh terasa lamaaaaaaaaaaaaaaa...

Pengkhotbah 3:21 (TB) Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi.

Semoga di surga nanti tidak ada binatang, termasuk anjing. Kalau ada, semoga mereka bisa memahami bahasa manusia sehingga aku bisa berkata, "Jangan jilat-jilat! Aku tidak suka dijilat." wkwwkw.... Kalau mau mengenal Tuhan, lebih baik dari sekarang. Namun, kalau berkenalan dengan anjing atau manusia penjilat, tidak usah deh. Cukuplah kulihat mereka dari jarak aman saja yaa...

MENGENAL-MU
Bila kubuka mataku dan lihat wajah-Mu, kuterkagum. Bila kulihat hidupku dan karya tangan-Mu, kutersanjung. Kar'na semua yang baik dalam hidupku, itulah karya-Mu. Kau b'ri k'sempatan yang baru.
Reff: Dan kuingin mengenal-Mu Tuhan lebih dalam dari s'mua yang kukenal. Tiada kasih yang melebihi-Mu. Ku ada untuk menjadi penyembah-Mu.

Konversi~Ps. Lukas Wibisono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 8 Juni 2025

Di dalam kitab Keluaran kita bisa membaca bahwa bangsa Israel telah mengalami banyak perbuatan Tuhan yang spektakuler. Mereka melihat sepuluh tulah yang Tuhan berikan kepada bangsa Mesir yang telah menindas bangsa Israel.

Pada akhirnya semua anak sulung orang Mesir mati sehingga bangsa Israel dibiarkan pergi. Tuhan pun membelah laut agar mereka terluput dari kejaran orang Mesir. Namun, pengalaman spektakuler tersebut tidak bisa membuat terjadinya konversi pengalaman orang Israel ke pengenalan akan Tuhan.

Keluaran 33:13 (TB) Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."

Di Israel Tuhan berbicara melalui Musa karena Dia mau mengenal Tuhan. Musa berdoa agar Tuhan menunjukkan jalan-jalan-Nya atau pribadi Tuhan sendiri. Sebaliknya, orang Israel hanya ingin mengalami Tuhan untuk memenuhi kebutuhannya. Bangsa Israel telah melihat bahwa Tuhan memberikan manna (roti dari surga) setiap hari. Namun, intensitas perbuatan Tuhan pun tidak bisa menimbulkan konversi pengalaman ke pengenalan.

Mazmur 103:7 (TB) Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

Jadi, sekalipun mengalami Tuhan, belum tentu bisa mengenal Tuhan. Agar bisa mengenal Tuhan, kita harus memiliki kerinduan untuk mengetahui jalan-jalan Tuhan seperti Musa.

Para tokoh Perjanjian Lama bisa melakukan mujizat karena disertai oleh Tuhan, tetapi mereka tidak dipenuhi oleh Roh Kudus. Namun, sejak Perjanjian Baru Tuhan Yesus telah menjanjikan kehadiran Roh Kudus untuk tinggal di dalam kita. Roh Kudus akan menghibur dan menolong kita dalam mengenal Tuhan.

Kisah Para Rasul 1:14 (TB) Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Ketika Yesus memberikan janji-Nya, para murid tidak tahu kapan janji itu digenapi. Jadi, mereka hanya menanti-nanti sambil berdoa bersama. John Piper mengatakan bahwa kita tidak akan memiliki kerinduan untuk mengenal Tuhan jika diri kita tertarik dengan berbagai hal duniawi, seperti mobil, rumah, jodoh, bisnis, dan sebagainya. Jadi, satu-satunya cara untuk mengenal Tuhan adalah memiliki kerinduan terhadap pribadi-Nya.

Dulu pada saat retreat teman-teman pak Lukas didoakan, rebah, dan kepenuhan Roh Kudus, tetapi pak Lukas tidak merasakan apapun. Suatu hari dia beribadah pada jam 7 pagi bersama orang tuanya. Mungkin pada hari Pentakosta. Pendeta berdoa agar jemaat mengalami kepenuhan Roh Kudus.

Kala itu pak Lukas merasakan aliran listrik. Dia mengetahui bahwa itu aliran listrik karena dulu dia suka mencoba hal baru. Di rumahnya ada lampu kulkas yang mati. Maka, papanya melepas lampu itu. Karena penasaran dengan lubang lampu itu, pak Lukas memasukkan jarinya ke dalam lubang. Dia pun tersetrum.

Karena kepenuhan Roh Kudus, tubuh pak Lukas juga bergerak-gerak seperti orang tersetrum. Dulu dia gemuk sehingga pemalu dan kurang percaya diri. Biasanya dia tidak mau altar call, tetapi hari itu dia mau maju. Ketika kepenuhan Roh Kudus, Dia tinggal di dalam kita, bukan sekadar menyertai atau mendampingi kita. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Dia mengendalikan lidah kita.

Roh Kudus hanya menginspirasi kita untuk berbicara dalam bahasa Roh. Jangan takut dianggap sesat ketika menggunakan karunia Roh Kudus selama hati kita tetap benar di hadapan Tuhan. Dia masih bekerja sampai sekarang dan tidak ada yang bisa memprediksi cara Tuhan yang kreatif.

Sekalipun kita tidak rindu mengenal-Nya, Roh Kudus tetap bisa bermanifestasi dalam karunia dan buah Roh. Namun, kita jadi memanfaatkan Dia untuk memenuhi kebutuhan kita. Agar hubungan sehat, seharusnya kita berusaha mengenal-Nya. Jangan tunggu ke surga untuk mengenal Yesus karena Dia ingin kita mengenal-Nya sekarang, selagi kita masih hidup.

KERINDUANKU
Diam dalam bait-Mu, itu kerinduanku. Kuingin lebih dekat dalam dekapan-Mu. Kurenungkan firman-Mu, kupegang janji-Mu. Kuingat kasih-Mu dan kebaikan-Mu.
Reff: Kerinduan dalam hatiku, lebih dalam mengasihi-Mu. Kerinduan dalam hidupku, mengerti isi hati-Mu. Kerinduan dalam hatiku, lebih dalam mengasihi-Mu. Kerinduan dalam hidupku, menyenangkan-Mu Yesus.

Momen Perkenalan Tak Terlupa

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.