Sunday, December 7, 2025

Kemuliaan Pribadi di Atas Perlombaan

Kemuliaan Tuhan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Des 2025

Di teluk Jumbo, setiap bulan diadakan lomba Kapal Paling Irit. Hal ini merupakan perlombaan paling bergengsi sekaligus penuh intrik antara dua nakhodanya. Kapal yang paling efisien akan memenangkan perlombaan. Perlombaan ini diikuti oleh dua kapal, yaitu:
* Loki — kapal karet dinakhodai oleh Kael yang terkenal ramah, lihai, dan curang.
* Varo — kapal besi dinakhodai oleh Rabies yang terkenal dingin, kasar, dan sangat curang.

Saat perlombaan dimulai, Loki dan Varo langsung melesat di depan. Kael diam-diam memasang layar tambahan tipis yang tidak diizinkan panitia. Karena hal itu, Rabies dari Varo juga memasang sirip kemudi khusus yang membuat kapalnya lebih stabil saat melawan angin. Keduanya melanggar aturan, tetapi banyak orang tahu, kecuali panitia lomba.

Saat memasuki perairan sempit, Loki memanfaatkan arus samping untuk memotong jalur. Kael pura-pura tidak sengaja “tersenggol angin” sehingga jalur kapal sedikit masuk daerah yang seharusnya tidak boleh dilalui. Penonton gemuruh, tetapi tak ada yang bisa membuktikan. Namun, Rabies tak mau kalah. Ia memerintahkan krunya melepaskan umpan minyak ikan ke laut secara diam-diam. Bukan untuk merusak, tetapi untuk memancing burung laut agar mengganggu kapal Loki.

Nah, ketika mencapai garis akhir, Loki tiba-tiba mengejar, memanfaatkan celah angin yang sempurna. Kael yakin ia akan menang—meskipun dia juga sadar kemenangan itu hasil trik. Varo tertinggal beberapa meter. Perlombaan pun berakhir dan Kael diumumkan sebagai pemenang. Kerumunan bersorak, sebagian mencibir. Semua orang tahu ada yang tidak beres, tetapi bukti tidak pernah ditemukan.

Lantas panitia memarahi Rabies karena penggunaan dana yang berlebihan. Jawab Rabies, "Ini karena upah Merpati, Kasuari, dan Merak yang tinggi." Padahal, upah mereka tidak meningkat, bahkan menurun jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Rabies sengaja mengatakan hal itu karena dia tidak suka dengan ketiga oposisinya yang selalu menentang cara bicara Rabies yang kasar dan arogan. Namun, ketua panitia lomba hanya diam saja. Dia tampak tidak terima dengan jawaban Rabies. Maka, Rabies pergi dan mengatur strategi lanjutan. Diam-diam dia telah mengundang semua penghuni kapal Varo untuk makan-makan di rumahnya, kecuali para oposisinya.

Wah, lebih keren jika Rabies melakukannya secara terang-terangan agar Merpati juga dibela secara terang-terangan, seperti dulu. Namun, jika Rabies suka main petak umpet (menyembunyikan kejahatan di belakang dan menampilkan kebaikan di depan), dia juga tetap akan disentil oleh Sang Maha Tahu yang belum dikenalnya.

Mazmur 34:16-18 (TB) Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.

KIRI KANANKU ADA TUHAN
Ku selalu memandang Tuhan. Ku selalu memuji Dia. Kupercaya kepada Tuhan. Kuberpasrah kepada-Nya.
Siang malam kuingat Tuhan kar'na Tuhan pelindungku. Dengan Dia ku takkan gentar menghadapi semua musuh.
Chorus: Kiri kananku ada Tuhan, sek'lilingku ada Tuhan. Dalam hidupku ada Tuhan, Yesus s'lalu bersamaku.

Pembenci Integritas

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.