Catatan Ibadah ke-1 Minggu 14 Des 2025
Kita
merayakan Natal pada bulan Desember karena mengikuti kalendar Gregorian, tetapi
Gereja Ortodoks yang mengikuti kalender Julian akan merayakan Natal pada 6-7
Januari. Jadi, Desember-Januari merupakan bulan makan-makan internasional. Makan-makan
tidak salah karena ini Alkitabiah. Namun, jika kita makan-makan tanpa
mengetahui apa kata Alkitab, mungkin bulan Januari banyak laboratorium akan
kebanjiran pesanan.
Bangsa
Yahudi akan makan-makan setiap ada acara khitanan (sunatan), saat anak lelaki
memasuki umur 13 tahun, saat menguasai kitab Talmud, saat pernikahan (bisa 3
hari 3 malam), saat hari Purim, dan hari pengucapan syukur. Yesus juga suka
makan-makan. Ketika Dia bangkit, dia menembus pintu dan masuk ke ruangan tempat
para murid berkumpul. Lantas Yesus meminta makanan agar para murid percaya
bahwa Dia benar-benar Yesus yang bangkit dari maut (sebelum Tomas diminta
mencucukkan jarinya ke dalam bekas paku).
Lukas 24:42-43 (TB) Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia
mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Rupanya
Yesus suka makan ikan. Secara rohani, Yesus tidak perlu makan. Namun, secara
jasmani, Yesus bisa makan. Hantu tidak bisa makan ikan, kecuali makan kemenyan.
Makna
Makan-makan menurut Alkitab:
1.
Tanda Rekonsiliasi. (Yohanes 21:1-14 Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di
pantai danau Tiberias)
Yohanes 21:12 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak
ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah
Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
Petrus yang lebih dulu mengkhianati Yesus sebanyak 3 kali. Petrus juga yang mengajak murid-murid lain kembali ke danau Tiberias untuk menjala ikan. Namun, Yesus yang berinisiatif melakukan rekonsiliasi dulu. Yesus membakar roti dan ikan untuk Petrus dan murid-murid lain yang berada di sana. Dia pun bertanya 3 kali kepada Petrus, "Apakah kamu mengasihi-Ku?"
Lalu
Yesus memulihkan posisi Petrus dan berdamai dengannya. Tanpa momen ini Petrus
tidak bisa menjadi penjala manusia. Kita pun bisa makan-makan untuk menjalin
kembali hubungan keluarga yang sudah kering. Jika diundang makan, jangan hanya
berfokus pada makanannya. Sebaiknya berfokus pada orang yang mengundang.
Gunakan momen makan-makan sebagai kesempatan untuk berbicara dari hati ke hati.
2.
Tanda Persekutuan.
Matius 26:20 (TB) Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua
belas murid itu.
Setiap
budaya memiliki cara makan dan jenis makanan yang berbeda. Namun, makan-makan
juga menjadi tanda persekutuan dengan anggota komunitas.
3.
Pengendalan Diri.
Amsal 23:1-2 (TB) Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah
baik-baik apa yang ada di depanmu. Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila
besar nafsumu!
Kadang
kala pembesar mengundang makan hanya untuk menguji kita. Seringkali bisnis
gagal karena pada saat diundang makan, seseorang hanya fokus pada makanannya
dan makan sebanyak-banyaknya. Maka, pembesar berpikir bahwa kemampuan orang itu
hanya segitu saja.
Dulu di rumah duka hanya diberi kacang, tetapi sekarang juga disajikan berbagai makanan hingga beberapa ronde. Perhatikan jangan sampai tertawa berlebihan di sana karena namanya tetap rumah duka. Biasakan untuk lebih memperhatikan orang daripada makanan.
Di dalam
berkat yang kita terima ada bagian orang lain. Biasakan untuk berbagi makanan,
parsel, atau hal-hal lain. Jika semuanya kita makan sendiri, tentu saja bisa
menambah penyakit. Pada saat kekurangan, seringkali kita ingin menggenggam
erat-erat semua yang kita terima. Namun, Alkitab mengajar kita untuk berbagi
karena lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Memang
kita harus memiliki manajemen keuangan yang baik. Namun, sebelum bisa mengatur
keuangan, kita harus belajar mengatur hati. Hemat adalah pangkal pelit dan orang pelit sulit dapat jodoh. Boas
(jomblo berkualitas) bisa menikah dengan Rut karena dia murah hati. Boas
meminta pegawainya tidak memotong gandum sampai bersih agar Rut bisa memungut
banyak gandum.
Namun,
jika ada yang bertanya, "Apa kamu tidak memberkatiku di bulan Natal
ini?" Kalian tidak perlu berbasa-basi dan langsung saja jawab,
"Tidak" karena berkat tidak bisa diatur-atur dengan cara seperti ini.
Gunakan hikmat dari Roh Kudus dalam menyalurkan berkat.
KUB'RIKAN
Telah
kudapati kasih yang sejati, yang mampu mengubahkan hatiku. Kasih yang Kau beri
jauh melebihi segalanya di dalam hidupku.
Reff:
Kub'rikan semua yang berharga, Semua yang mulia, Semua yang terbaik dari
hidupku. Hanyalah bagi-Mu, Hanyalah untuk-Mu, Hanyalah bagi kemuliaan-Mu.








0 komentar:
Post a Comment