Monday, April 4, 2016

Ayah yang Berkomitmen ~ Ps.Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-3 Minggu 3 April 2016 (youtu.be/eSZjAWlX8-c)

Sejak muda (18 tahun) ko Philip telah berkomitmen untuk hidup berbeda dari cara dunia dalam hal memilih pasangan hidup. Karena ingin menjadi prianya Tuhan dan ayah yang baik, dia pun memutuskan hanya sekali berpacaran lalu menikah. Dia tidak mau bergonta-ganti pacar seperti kebanyakan orang seusianya. Maka, anak-anaknya tidak akan berkata: "itu mantan pacar papa" karena ko Philip tidak punya mantan pacar. Isterinya juga tidak punya mantan pacar.

Namun, bila kalian sudah 7 kali pacaran, belum terlambat untuk menjadi prianya Tuhan. Pastikan pacar ke-8 merupakan pacar terakhirmu. Jangan bergonta-ganti pacar karena pasti akan ada hati yang tersakiti. Jika berpacaran, pastikan sudah siap menjadi ayah yang berkomitmen bagi keluarga. Pastikan setiap anak mendapatkan kasih sayang yang sama besar dari ayahnya.

Namun, banyak generasi muda kehilangan figur seorang ayah karena banyak 'ayah kebetulan' yang hanya sekedar menjadi 'ayah sperma' atau 'ayah biologis' tetapi tidak punya komitmen sebagai ayah. Hal ini tidak terkecuali pendeta karena ada beberapa pendeta yang mengorbankan anak-anaknya di atas mezbah pelayanan. Mereka bagus dalam melayani di gereja tetapi anak-anaknya tidak diperhatikan padahal lebih baik kehilangan karir daripada kehilangan anak. Jadilah prianya Tuhan dengan menjadi ayah yang bertanggung jawab seperti Ayub.
Ayub 1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Ayub merupakan seorang ayah yang membangun kehidupan rohaninya dengan baik. Masalah terbesar dalam rumah tangga pada dasarnya disebabkan oleh kehidupan rohani seorang ayah. Seorang ayah harus bertanggung jawab atas kerohanian keluarganya. Jangan beralasan tidak bisa berkhotbah karena bisa menggunakan bahasa rumah untuk menjelaskan nilai-nilai kebenaran kepada setiap anggota keluarga.
Ayub 1:2-3 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
Mendapat berkaitan dengan kasih karunia yang ada pada kita, sedangkan memiliki berkaitan dengan harta benda yang bisa hilang. Berbahagialah dengan apa yang kamu dapat. Jangan terlalu fokus mengejar kepemilikan harta hingga mengabaikan semua yang telah kamu dapat.
Yohanes 10:10  Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Ayat tersebut berkaitan dengan hubungan, bukan harta. Harta hilang masih bisa dicari tetapi kehilangan hubungan dapat menimbulkan penyesalan. Jangan salah menetapkan prioritas.
Matius 16:26  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Ayub 1:4 Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
Ayub merupakan orang yang kaya raya dan memiliki banyak pegawai. Dia pasti sangat sibuk dengan bisnisnya tetapi dia tetap meluangkan waktu untuk 10 anaknya sehingga mereka pun sukses hingga sering mengadakan pesta. Ini bukan pesta yang tidak benar karena saudara perempuan juga diundang. Kalau anak lelaki mau pesta yang tidak benar, biasanya tidak mengundang saudara perempuan agar tidak diadukan kepada orang tua. Jadi, Ayub merupakan seorang ayah yang berhasil.
Ayub 1:5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.
Keluarga Kristen Bahagia
MEMANGGIL. Seorang ayah harus menyediakan waktu yang berkualitas bagi setiap anaknya. Masing-masing anak harus dipanggil secara pribadi seperti dokter memanggil pasiennya satu per satu karena masing-masing anak berhak mendapatkan perhatian yang sama besar dari ayahnya. Seorang anak yang hanya diberi materi tanpa perhatian, akan cenderung menjadi anak yang nakal atau bermasalah.

MENGUDUSKAN. Seorang ayah harus menanamkan nilai-nilai kebenaran kepada anak-anaknya. Jika jarang berkomunikasi dengan anak-anak, tentulah sulit menanamkan nilai karena bisa langsung ditolak. Namun, jika seorang ayah selalu menyediakan waktu bagi anak-anaknya, tentu mudah menanamkan nilai kepada mereka. Selain menyediakan waktu bagi keluarga, pria juga harus mengisi dirinya dengan firman Allah agar tidak salah menanamkan nilai.

MEMPERSEMBAHKAN. Doakan anak-anak satu per satu seperti Ayub menguduskan masing-masing anaknya (secara retail / bukan grosir). Doakan mereka agar terhindar dari segala yang jahat, takut akan Tuhan, memperoleh hikmat, menghasilkan buah yang baik, selalu diteguhkan oleh kuasa Tuhan, memiliki kesabaran dan ketekunan yang besar, sehat dan penuh sukacita, serta senantiasa mengucap syukur.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.