Sunday, July 12, 2015

Finished Well: Tak Pernah Sendiri

Finished Well: Pelihara Kasih
Catatan ibadah ke-4 Minggu, 12 Juli 2015

⁂⁂ Bener 'kan... apa kubilang... pasti diminta ikut CG lagi. Hehehe... iya pak... kita perlu ikut CG tetapi sepertinya waktuku belum tiba. Tentu saja kita membutuhkan teman yang bisa menguatkan kita. Namun, ada kalanya teman malah menjauhkan kita dari Tuhan. Dulu aku nyaris salah jalan karena ingin mengikuti arahan seorang teman Kristen. Namun, karena arahannya tidak sesuai Alkitab, aku pun dilanda kebingungan lalu Tuhan beri jawaban.

⁂⁂Teman atau kerabat kita pun bisa tiba-tiba raib dan menjauhi kita ketika kita dilanda masalah besar atau masalah bertubi-tubi yang tak kunjung usai. Bahkan, mereka pun bisa dengan tega menghina dan menghakimi kita seperti yang dialami Ayub. Pada situasi seperti inilah, aku baru sadar bahwa Kristus cukup bagiku. Hanya Dia yang kuperlu. Ketika tak ada lagi teman atau kerabat yang bisa kuandalkan, hanya Dia satu-satunya andalanku.

SATU-SATUNYA
Engkau Tuhan yang setia. Waktu-Mu s’lalu yang terbaik. Engkau Tuhan sandaranku dan ku hanya ‘kan Berharap pada-Mu.
Reff: Satu-satunya yang kuandalkan. Satu-satunya yang kupercaya. Engkau sumber kekuatan, Sumber pengharapan, sumber kedamaian. Satu-satunya yang kuandalkan. Satu-satunya yang kupercaya. Engkau Tuhan memberkati, Tuhan penyembuhku, Tuhan pemulihku.

⁂⁂ Kita pun perlu belajar untuk tetap setia mengikuti Tuhan meskipun tak ada teman. Namun, ini salah satu proses pembelajaran yang cukup sulit bagiku. Dulu aku mau dibaptis bila Tuhan kasih teman minimal satu dan permintaanku dikabulkan. Ketika Tuhan langsung menjawab YA, wow... rasanya senang sekali.

⁂⁂ Lantas Tuhan memintaku mengikuti PUSH 5 di tempat yang masih asing bagiku. Aku mencoba ajak teman-temanku tetapi belum ada yang langsung mengiyakan. Aku pun meminta Tuhan membantuku agar ada minimal satu teman yang telah kukenal untuk menemaniku ke sana. Namun, temanku tetap berkata: “Tunggu”. Oleh karena itu, aku pun belajar untuk tetap berjalan bersama-Nya meskipun tidak ada teman. Eh, ketika aku sudah mendaftar sendiri, tiba-tiba Tuhan memberikan teman lebih dari satu untuk menemaniku ke sana... hahaha... Ketika Tuhan menjawab TUNGGU, wew... harap-harap cemas dech. Namun, di dalam Tuhan pasti happy ending. Kalau belum happy, berarti belum ending.

⁂⁂ Ketika dikirim ke gurun, kuajukan permintaan yang sama, tetapi kali ini Tuhan menjawab TIDAK sehingga membuatku bertanya-tanya.
Tuhan, di gurun ini berilah aku teman minimal satu. Kau 'kan mengetahui bahwa di sini ada banyak binatang buas. Bagaimana aku menghadapi mereka seorang diri? Bukankah Kau mengutus murid-Mu pergi berdua-dua dan kata-Mu berdua lebih baik daripada sendiri.
Lukas 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 
Pengkhotbah 4:12 Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Itu benar dan kamu tidak sendiri. Aku selalu hadir di sampingmu. Aku selalu menyertaimu.

Tapi... aku 'kan tidak melihat-Mu. Tolonglah berikan teman yang terlihat, yang bisa menopangku ketika aku lemah.

Tidak sekarang, nak. Belajarlah untuk melihatku dengan iman. Belajarlah untuk lebih mengandalkanku daripada temanmu. Belajarlah untuk berani melangkah di jalan yang benar meskipun sendiri. Jangan terlalu bersandar kepada manusia karena AKU sendiri yang akan menopangmu.
2 Korintus 4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Oh... aku tahu sekarang. Tuhan tidak ingin aku berakhir seperti Horacio yang meninggalkan-Nya hanya karena tidak ada teman. Iya... ya... terkadang teman bisa menjadi berhala atau batu sandungan yang bisa menjauhkanku dari-Nya.

⁂⁂  Jadi, setiap kali aku merasa sendiri, aku belajar melihat Yesus. Di dalam kesendirian dan kelemahan-Nya sebagai manusia, Yesus tetap mempercayai kuasa-Nya sebagai Tuhan dengan berfokus kepada tujuan-Nya.
Markus 15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

TAK PERNAH SENDIRI oleh Ux Band
(http://youtu.be/-_G5DTou3Mk)
Saat kau jatuh dan terluka, Hidup hampa kau rasa. Jangan pernah takut dan menyerah Kar’na Aku pernah merasakannya.

Chorus: Buluh yang patah terkulai tak 'kan pernah dipatahkan. Sumbu yang pudar nyalanya tak 'kan pernah dipadamkan. Sadarilah bahwa kau tak 'kan pernah sendiri. Ada Yesus yang s’lalu peduli.

Saat kau sendiri menanti Harapan yang tak pasti. Janganlah kau bimbang menjalani Kar’na semua pernah Aku lalui.

Bridge : Tuhan tak pernah tinggalkan. Dia s’lalu perhatikan

Chorus: Buluh yang patah terkulai tak 'kan pernah dipatahkan. Sumbu yang pudar nyalanya tak 'kan pernah dipadamkan. Sadarilah bahwa kau tak 'kan pernah sendiri. Buluh yang patah terkulai tak 'kan pernah dipatahkan. Dan sumbu yang pudar nyalanya tak 'kan pernah dipadamkan. Sadarilah bahwa kau tak 'kan pernah sendiri (3x). Ada Yesus yang s’lalu peduli (3x).

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.