Catatan ibadah ke-1 Minggu, 21 Juni 2015
Lalu di kantor tiba-tiba
ada teman (asli Solo) yang berkata: "Ce,
sekarang aku ikut CG GMS lho tapi gerejaku tetap di Nginden (bukan GMS). Aku ikut CG GMS
karena ada yang mau antar jemput aku. Cece tidak ikut CG GMS juga ta? 'Kan ada antar
jemputnya."
Kukatakan padanya: "Hei... tidak semua CG GMS menyediakan
antar jemput... itu bergantung CG yang bersangkutan. Kalau aku tinggal di
daerahmu, mungkin masih ada yang mau mengantar jemputku. Namun, kamu 'kan tahu
rumahku jauh... siapa yang mau antar jemput? Itu benar-benar membutuhkan
pengorbanan waktu, tenaga, dan uang bensin... hehehe..."
Lantas aku kembali
berkata kepada Tuhan:
♥: "Bapa, tolong jangan paksa aku ikut
CG lagi donk. Kau 'kan mengetahui kendalaku. Tidak ada yang mengantar jemput
aku. Aku juga tidak mungkin naik kendaraan umum malam-malam sendirian.
Selain itu, kalau menyeimbangkan neraca (balance
sheet), aku masih bisa tapi aku 'kan tidak bisa menyeimbangkan kendaraan roda
dua. Lihatlah truk-truk besar di luar sana. Aku 'kan maunya belajar kendaraan
roda 4 tetapi belum bisa membelinya.
Jadi, biarkan aku tidak ikut CG dan meskipun tidak
ikut CG, aku tidak akan pindah gereja kok."
♡: "Dasar anak manja".
♥: "Ah Bapa... Bapa 'kan baik. Bapa 'kan sudah berjanji bahwa Bapa sendiri yang akan membimbingku. (memohon belas
kasihan sambil tersenyum lebar)"
Tak lama berselang
tiba-tiba ada teman Facebook yang
memasukkan aku di grup rohani lalu ada yang menyarankanku untuk like halaman
rohani dan pendeta-pendeta. Kebanyakan dari mereka tidak satu gereja. Kemudian
tiba-tiba ada pula teman kerja baru dari GMS yang menyarankanku untuk berteman
dengan pendeta GMS favoritnya di Facebook.
Alhasil aku pun bertumbuh
di dunia maya karena tidak perlu antar jemput untuk tiba di dunia maya 'kan. Hahaha...
beberapa pendeta itu pun mulai tergerak untuk membagikan gambar-gambar rohani, artikel-artikel
rohani, dan video-video rohani. Akhirnya aku turut menikmati jajanan rohani
tersebut. Namun, selain jajan dari pendeta-pendeta gereja lain, aku tetap
mendapat asupan rohani dari pendeta-pendeta GMS kok. Jadi, masih boleh jajan ‘kan?
KAU UBAH HIDUPKU ~ Redo Daeng Badji
Kemurahan-Mu tiada terukur. Dalamnya
kasih-Mu menjamah hatiku. Kau t'lah angkat hidupku dan tebus dosaku. Betapa
berharga diriku di hati-Mu. Tak terbayang Kau mati ganti dosaku. Kau t'lah
angkat hidupku dan tebus dosaku.
Reff: Kau t'lah ubah hidupku jadi baru. Tiada
kata terlukiskan 'tuk ungkapkan syukurku. Kau t'lah ubah hidupku jadi indah. Kini
ku hidup hanya untuk menyenangkan-Mu.
T'lah kutemukan kasih, Kasih setia
di dalam-MU, TUHAN. Kau t'lah ubahkan seluruh hidupku. Kini kumau b'rikan yang
terbaik bagi-MU.
Wkwwkwk... sebelumnya
memeku selalu mendorongku untuk ikut CG supaya bertumbuh di gereja lokal.
Namun, akhirnya dia berkata: "Iya...
ya... seseorang tetap bisa bertumbuh meskipun tidak ikut CG asalkan selalu
memiliki kehausan dan kelaparan akan firman Tuhan."
Setuju?
Ah, kelihatannya para
pendeta GMS tidak setuju nich karena hampir tiap minggu mereka selalu mendorong
jemaat untuk ikut CG. Namun, tetap saja masih ada jemaat yang enggan ikut CG
dengan beragam alasan, termasuk aku. Kalau aku, beralasan transportasi. Sementara
itu ada temanku yang beralasan bahwa CG yang ada di dekat rumahnya
cerewet-cerewet dan kepo (selalu mau tahu urusan orang lain). Ada pula yang
baru mau ikut CG setelah mau menikah karena salah satu syaratnya adalah
mengikuti CG sekian kali.
Hmm... kalau bulan CG
tiba lagi, bisa-bisa diminta isi form pendaftaran CG lagi. Tapi... saat itu
tiba seharusnya aku sudah punya alasan untuk tidak mengisinya lagi... hehehe...
0 komentar:
Post a Comment