Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Okt 2024
Filipi 1:21 (TB) Karena
bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan
berita bunuh diri yang terjadi di Surabaya dan kota-kota lain. Salah satu
korbannya adalah anak hamba Tuhan. Kita tidak perlu menghakimi mereka. Namun,
bunuh diri bukanlah solusi untuk keluar dari masalah.
1. Beres Spiritual: makin dekat dengan Tuhan dan makin cerai dari dunia. Belajarlah mendengar suara Tuhan. Ketika mendengar kesaksian seseorang bersama Tuhan, jangan pelajari caranya karena cara Tuhan berbicara kepada setiap orang bisa berbeda. Tuhan itu kreatif. Lebih baik kenali pribadi-Nya.
2. Beres Relasional: berdamai dengan semua orang sebelum meninggal dan ajar orang lain untuk berhenti bertikai pula.
3. Beres Psikis: selesaikan masalah psikologi.
Kematian bisa datang tiba-tiba. Ini sebabnya kita harus selalu siap. Jangan menunggu bertobat menjelang akhir kehidupan karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini.
Apa yang ingin orang lain tuliskan di batu nisan kalian?

* Kata-kata terakhir Bob Marley - musisi adalah "Uang tidak bisa membeli kehidupan."
* Kata-kata terakhir Lady Diana ketika mengalami kecelakaan tragis adalah "Ya Tuhan, apa yang terjadi?"
Kata-kata di batu nisan tidak terlalu penting. Hal yang terpenting adalah mempersiapkan diri setiap saat agar siap menghadapi hari kematian.
Ada yang takut naik pesawat karena takut jatuh. Nama Yesus paling sering disebut di gereja dan pesawat. Ketika pesawat mengalami turbulensi, para penumpang Kristen berteriak, "Darah Yesus." Jadi, darah Yesus disemprot dimana-mana.
Ada yang takut naik mobil karena takut kecelakaan. Padahal, saat tidur pun bisa meninggal. Seperti kata Pengkhotbah, "Hidup ini hanya seperti hembusan napas." Namun, jika belum waktunya meninggal, tentu tidak akan meninggal.
DALAM SESAK KUPERCAYA
Tingginya langit dari bumi,
demikian tingginya jalan-Mu. Biar kehendak-Mu dan rencana-Mu terjadilah di
hidupku.
Kau yang menuntun s'tiap langkahku. Hanya Engkau pertolonganku. Pada-Mu Yesus
aku berseru. Kau harapan terang hidupku.
Meski malamku panjang, gelap dan tak berbintang, kutahu Tuhan, Kau memelukku.
Aku tak'kan menyerah. Dalam sesak kupercaya. Tuhan, Kau dekatku.
Meski kuberurai air mata, kutahu Kau setia. Dengan seg'nap hatiku percaya Kau
setia, selamanya.
0 komentar:
Post a Comment