Tuesday, March 12, 2013

Antara Terang dan Kegelapan

Menjelang subuh aku merasa tercekik dan sulit bernapas. Aku menjerit tetapi tak ada suara yang keluar. Lalu kurasakan tubuhku melayang perlahan hingga mengambang sekitar satu meter dari atas tempat tidur. Kudengar seseorang berdoa "Bapa Kami" di dekat telingaku. Rasa tercekik mulai agak menghilang tetapi aku masih sesak napas.

Beberapa detik kemudian kutemukan diriku melayang di angkasa. Langit gelap tiada berbintang dan kudengar beberapa orang pria dan wanita sedang berdoa "Bapa Kami" dan beberapa orang lainnya berdoa "Salam Maria". Aku mulai merasakan kehadiran sesosok makhluk di bawahku di dalam kegelapan. Ketika aku menengok ke bawah tampaklah sesosok makhluk kerdil mondar mandir di sana.

Doa "Bapa Kami"
Namun, aku mulai mendengar semakin banyak orang berdoa "Bapa Kami" dan "Salam Maria". Lalu perhatianku segera teralih ke langit karena kurasakan ada sesosok makhluk di atasku dan terasa lebih dekat daripada makhluk yang ada di bawah. Maka, aku segera menengadah ke langit dan kulihat Bunda Maria sedang berdiri di sana. Tangan kirinya diletakkan di dada dalam pose berdoa sementara tangan kanannya terulur kepadaku.
Lalu kusadari di langit ada banyak cahaya remang-remang sehingga aku bisa melihat kehadiran orang-orang yang sedang berdiri melayang tepat di bawah langit. Mereka berjejer secara horisontal seperti semacam pasukan penjaga pintu langit dan mereka semua sedang berdoa. Di antara pasukan tersebut dan Bunda Maria juga terlihat sekelompok orang yang berdiri melayang di langit sambil berdoa tetapi mereka tidak berjejer rapat seperti orang-orang yang berada tepat di bawah langit. Sekelompok orang ini terkesan seperti pasukan pengawal Bunda Maria. Semua orang yang terlihat sedang berdiri melayang di langit tidak bersayap dan tidak bersenjata. Wajahnya juga tak terlihat jelas tetapi suara doa mereka amat nyaring. 

Kemudian aku mulai mendengar banyak suara doa dari dalam bumi. Aku pun melihat ke bumi dan terlihatlah banyak pendar cahaya lampu dari beberapa rumah penduduk. Namun, karena masih penasaran dengan makhluk kerdil tadi, aku pun berusaha melihat ke dalam kegelapan lagi tetapi suara-suara doa "Bapa Kami" dan "Salam Maria" semakin nyaring dilantunkan oleh orang-orang di langit dan di bumi. 

Doa "Salam Maria"
Aku pun segera teringat akan keberadaan Bunda Maria di atasku sehingga aku kembali memandang ke arahnya. Posenya tidak berubah dan kini aku mengulurkan tangan ke arahnya agar dia menolongku tetapi dia tidak bergerak dan tetap mempertahankan posenya. Orang-orang di langit juga tetap mempertahankan pose dan posisinya. 

Namun, perlahan-lahan kurasakan tubuhku melayang turun hingga kembali tepat di atas tempat tidur. Aku pun segera membuka mata lebar-lebar. Kurasakan tubuhku bersimbah peluh meskipun suhu udara di sekelilingku tidak panas. Aku pun mulai menyadari suatu hal: "Fiuh, untunglah hanya mimpi."
Terkadang malaikat tak bersayap dan tak kelihatan tetapi jumlah mereka jauh lebih banyak daripada jumlah setan. Mereka siap menyelamatkan kita dari mimpi buruk dengan bersenjatakan ketulusan doa.

1 comment:

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.