Sunday, February 6, 2022

Doa Senior

Antri Dulu
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 Feb 2022

Hakim-hakim 14:2, 4 Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku." Tetapi ayahnya dan ibunya tidak tahu bahwa hal itu dari pada TUHAN asalnya: sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin. Karena pada masa itu orang Filistin menguasai orang Israel.

Aku pun pernah berkata kepada Tuhan: "Aku tidak mau berhati Simson. Aku mau berhati Paulus." Karena cinta, Simson menjadi lemah padahal cinta itu diberikan oleh Tuhan sendiri agar dia mengalahkan orang Filistin. Jadi, seperti Hosea, Simson pun merasakan cinta terlarang kepada orang tak seiman untuk kepentingan Tuhan.

Sebaliknya, Paulus tidak memiliki kisah cinta dan di dalam 1 Korintus 7 Paulus mengemukakan alasannya, yaitu agar lebih fokus kepada perkara Tuhan daripada perkara duniawi. Nah, dulu sebelum pandemi aku pernah melihat seorang usher melewati tempat dudukku dengan senyum penuh arti lalu dia maju altar call. Ketika membaca senyumnya, aku langsung waspada. Aku sempat berpikir untuk altar call pula agar bisa menguping doa pendeta untuknya, tetapi kuurungkan niatku.

Jadi, aku buru-buru berdoa dari tempat dudukku sebelum altar call dimulai karena aku mau mendahului doanya: "Tuhan, tolong jangan kabulkan permintaannya jika itu sesuai yang kuperkirakan. Jika dilihat dari perutnya, sepertinya dia suka makan. Padahal, Engkau tahu aku tidak suka makan dan aku harus memberi makan beberapa orang. Jika dia bersamaku, apa dia sanggup merelakan sebagian jatah makannya untuk orang-orang itu? Kelihatannya dia tidak akan sanggup Bapa. Jadi, pertemukanlah dia dengan wanita yang juga suka makan agar dia bisa bahagia lahir batin. Amin."

Mazmur 66:18-19 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.

Beberapa minggu kemudian aku kembali berpapasan dengannya, tetapi senyumnya sudah berbeda sehingga aku merasa lega. Tampaknya dia sudah mengetahui bahwa Tuhan menolak permintaannya. Itu berarti Tuhan mengabulkan doaku sehingga aku bisa beribadah dengan tenang di gereja... hehehe... Tapi, kenapa ya doanya ditolak padahal doanya didukung pendeta senior?

Dulu kupikir doa pendeta senior selalu manjur, seperti mantra ajaib sehingga aku pernah kabur dari ibadah ketika pendeta senior mau mendoakan orang-orang yang belum memiliki pasangan hidup. Hahaha... Ternyata Tuhan tidak selalu mengabulkan doa senior. Doa yunior pun didengarnya. Jadi, ngapain dulu aku kabur sampai dikejar-kejar dalam mimpi? Konyol ah jika ingat hari itu... hahaha...

Untuk menghadapi masalah, aku lebih suka berdoa secara gerilya sehingga target doaku tidak akan pernah tahu jika sedang kudoakan. Biasanya aku baru membagikan ceritanya setelah masalahnya lewat. Jadi, mereka tidak bisa membalas doaku...^.^

~ Kenali dirimu, kenali lawanmu, seribu pertempuran, seribu kemenangan. ~

SORAK KEMENANGAN
Verse: Besar anugrah-Mu, ajaib perbuatan-Mu. Yang t'lah Kau nyatakan bagi diriku. Kukagum akan-Mu, akan kebaikan-Mu. Hidup baru Kau beri.
Bridge: Kau t'lah ubah ratapku jadi tarian. Hapus s'gala dosa dan masa laluku. Kini kujadi lebih dari pemenang.
Chorus: S'karang kubersuka (Hoooo) S'karang kubernyanyi (Hoooo) Kub'rikan hidupku bagi-Mu, bagi kemuliaan-Mu. Sorak kemenangan (Hoooo) Kau b'rikan bagiku (Hoooo), Hidupku tak 'kan sama lagi. Kujadi lebih dari pemenang.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.