Sunday, February 6, 2022

Cerita Kehidupan

Traktir Makan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 Feb 2022

Suatu hari ada teman cewek muslim yang bercerita bahwa dia pernah pacaran dengan teman kerjanya yang Katolik. Nah, setahuku dia tidak mau menikah dengan cowok beda agama. Jadi, kutanya padanya: "Apa saat awal pacaran kamu belum tahu kalau dia Katolik?" Dia menjawab: "Sudah".

"Lalu kenapa masih pacaran dengannya?", tanyaku. Dia mengatakan bahwa cowok itu sering menemaninya lembur kerja sehingga mereka terlibat cinta lokasi. Selain itu, dia menyukainya karena perkataannya lemah lembut. Cowoknya selalu berkata: "Kusebut namamu dalam doaku, sepertimu itu." Spontan kujawab: "Tapi doaku terjawab kan." Jawabnya: "Ya, makanya cowok Katolik buat hati ini klepek-klepek."

Oh iya, omong-omong soal doa aku tidak seperti kata-katanya lho. Aku belum pernah berkata terus terang kepada seseorang: "Kusebut namamu dalam doaku", kecuali orang itu minta kudoakan. Aku hanya pernah bersaksi tentang beberapa kuasa doa Kristen sehingga dia bilang aku ini seperti mantan pacar Katoliknya. Padahal, beda lha ya... Pacar Katoliknya mengatakan hal itu untuk mengambil hatinya. Namun, aku belum pernah mengucapkan hal itu untuk mengambil hati orang bagi diriku sendiri.

Lantas seorang ibu muslim menjawab: "Ya, aku juga punya teman Romo. Perkataannya selalu menenangkan. Teman-temanku sampai bilang: ayo kita ke gereja untuk menggaet Romo." Cewek tadi bertanya: "Apa itu Romo?" Jawabku: "Romo itu pendetanya orang Katolik dan tidak boleh menikah. Oh, pantas saja dulu sebelum baptis Kristen ada pendeta yang mengatakan agar anak muda berhati-hati dalam cinta karena ada yang berpura-pura datang ke gereja unutuk menggaet mereka lalu mengajaknya pindah agama."

Lanjutku: "Dulunya pendeta itu muslim. Dia masuk Kristen karena panggilan Tuhan, tetapi sengaja tidak mengubah nama muslimnya agar bisa bersaksi ketika ada yang menanyakan nama muslimnya di gereja. Jadi, dia juga bisa melakukan penginjilan lewat Alquran. Tapi, ingat ya tidak semua orang Katolik sesabar itu. Ingatlah di pojokan sana ada orang Katolik yang keras dan tidak sabaran." Mereka pun mengetahuinya.

Lantas aku penasaran dengan kisah cinta beda agama tadi. Eh, rupanya mereka putus karena cowok Katolik itu tak lagi muda dan ingin segera menikah, tetapi cewek itu belum siap dan sebenarnya dia punya pacar lain yang seiman. Kataku kepadanya: "Awas karma. Untung kamu tidak diputuskan oleh pacar seimanmu." Katanya: "Iya sih. Aku selingkuh dan ketahuan padahal aku selalu bilang bahwa aku tidak akan pernah selingkuh." Kataku kepadanya: "Biasanya orang yang berkata begitu malah cenderung berselingkuh."

1 Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

Lanjutnya: "Ketika aku minta putus, dia mengatakan bahwa dia bersedia pindah agama, tetapi kujawab: jika kamu bisa mengkhianati Tuhanmu, kamu juga bisa mengkhianatiku." Kataku kepadanya: "Jika Kristen dan Katolik masih tak masalah karena Tuhannya sama dan hanya berbeda tata cara ibadahnya. Namun, Islam dan Katolik memang berbeda Tuhannya.”

Lantas cewek itu berkata lagi: "Aku tidak suka jika ada orang yang pindah agama karena pasangannya. Lain halnya kalau sepertimu yang pindah agama karena panggilan Tuhan." Jawabku: "Hahaha... dulu aku atheis... tidak punya agama." Wah... Aku jadi ingat masa SD dulu. Kala itu bu Agnes - wali kelas 3 SD sempat bertanya: "Agamamu apa?" Karena kuingat di dalam raport TK agamaku ditulis Hindu, ya kujawab Hindu.

Namun, dia tidak percaya: "Kamu yakin? Biasanya orang Hindu berasal dari Bali." Hehehe... tentu saja aku tidak yakin. Aku tidak tahu agamaku, tetapi aku tidak mungkin mengatakan padanya. Karena semua temanku terlahir dengan agama tertentu, kupikir seharusnya aku pun punya agama. Jadi, kujawab saja Budha dan dia berhenti bertanya. Fiuh... Hingga kini agama KTPku Budha, tetapi agama imanku Kristen karena masih belum perlu mengganti KK.

Lalu ceritanya berlanjut: "Saat kuputuskan cowok itu bertanya kepadaku: aku harus bagaimana? Mengapa Tuhan mempertemukan dan memberikan rasa ini kepada kita jika kita tidak bisa bersama?" Jawabku: "Kadang kala seseorang datang dalam kehidupan kita sebagai ujian." Jawabnya: "Ya, tapi cowok itu bilang rasa cinta datangnya dari Tuhan. Jika Tuhan yang beri, kenapa tidak dipersatukan?"

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.