Sunday, November 21, 2021

Kehilangan Kehangatan

Efek Kekuatan Mimpi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Nov 2021

~ "Ibadah on-site itu lebih terasa kehangatannya daripada ibadah online. Orang yang beribadah online akan kehilangan kehangatan ini." ~

Hahaha... masa sih? Masa nggak? Senyum orang-orangnya sih memang hangat, sehangat mentari pagi. Namun, alih-alih teringat akan aura kehangatan, aku malah langsung teringat akan Winter Wonderland karena AC di gereja selalu menyala dan tertutup tabir sehingga dinginnya tak bisa kuhindari.

Kalau di kantor listrik mati, teman-temanku selalu mengeluh 'sumuk' atau 'panas', tetapi aku merasa biasa-biasa saja sehingga mereka terheran-heran dan berkata, "Kamu ini enak. Panas tak masalah, dingin tak masalah." Padahal, sebenarnya dingin tuh yang menjadi masalah buatku. Namun, Roh Kudus membuatku berdamai dengan setiap keadaan, sampai-sampai memasuki ruang gereja yang dingin serasa memasuki Winter Wonderland... wkwwkw...

Apanya sih yang panas? Di bawah terik mentari barulah terasa panasnya... hehehe... betul toh. Lagipula panasnya hari tuh tak sepanas dimarahi orang bebal. Iya atau ya? Hahaha... Namun, ketika kubaca ulang lirik Winter Wonderland, kutemukan kalimat berikut: He'll say: "are you married?" We'll say: "no man but you can do the job when you're in town." (Jika ada yang bertanya: "apakah kau sudah menikah", kami akan menjawab kompak bahwa kami belum. Tapi membuat boneka salju 'kan bisa siapa saja yang melakukannya.)

Hmm... lirik lagu itu membuatku teringat beberapa hari lalu telah terjadi percakapan singkat di antara beberapa wanita beda generasi. Sebut saja A, B, dan C. A yang masih belum 30 tahun belum siap menikah padahal sudah ada yang mengajaknya menikah. B sudah berumur 40 tahunan dan sudah 2 kali menikahi duda beranak 2 (suami pertama meninggal) sehingga dia telah memiliki 1 anak kandung dan 4 anak tiri. C masih ingin single forever karena belum ingin pacaran dan juga belum ingin menikah sekalipun usianya sudah hampir kepala 4.

A: "Aku belum siap menikah."
B: "Dulu aku punya target menikah."
A: "Dulu aku juga punya target untuk menikah pada usia 25 tahun. Tapi, seiring pertambahan usia aku melihat pernikahan teman-temanku yang tidak baik. Maka, sampai sekarang aku belum siap menikah. Aku belum siap dengan segala konsekuensi negatifnya."

C: "Setiap orang akan memiliki nasib berbeda-beda karena perbedaan karakternya. Kalau kamu sudah yakin dengan pacarmu, segeralah menikah sebelum dia diambil orang lain."
A: "Nah itu dia. Kalau dia tidak mau sabar menungguku siap, bagaimana nanti kalau dia berubah setelah menikah? Dia sudah mengajakku menikah, tetapi aku belum siap dengan konsekuensinya. Pernikahan itu seumur hidup toh... ceile..."

C: "Lho... kamu pernah bilang bahwa kamu akan segera menikah."
A: "Aku bilang begitu karena terus menerus ditanya kapan nikah. Dulu waktu aku resign juga ditanya kapan nikah, ya kujawab segera padahal aku belum siap. Lalu kenapa kamu juga tidak menikah?"

C: "Aku tidak selera. Beda orang beda seleranya... wkwwkw... Biasa lha orang-orang selalu begitu. Jika kita belum menikah, mereka akan bertanya 'kapan nikah?'. Nanti kalau sudah menikah, mereka akan bertanya 'kapan punya anak?'. Nanti kalau sudah punya anak yang dewasa, akan ditanya lagi 'kapan anaknya nikah?' Padahal kita yang menjalani, bukan mereka..."

Ada wanita yang memang didesain untuk bergantung kepada perlindungan pria, seperti Cinderela atau ratu Ester. Jika mereka tidak menikah, ceritanya jadi tidak menarik. Namun, ada wanita yang didesain untuk tidak terlalu bergantung pada perlindungan pria, seperti Pocahontas, Hua Mulan, atau Debora. Mereka memang dikisahkan menikah, tetapi sekalipun dikisahkan tidak menikah, ceritanya akan tetap menarik. Jadi, daripada memusingkan perkataan orang lain, nikmatilah statusmu karena hal itu bisa membuatmu tetap muda... hahaha...

KAMI T'RIMA
Kami yang t'lah ditebus dengan darah yang kudus mengangkat pujian bagi-Mu. Kami bait kudus-Mu s'bagai bukti karya-Mu nyatakan Kau besar dan hidup. Berlari sampai tujuan mendapatkan mahkota kekal.
Chorus: Kami t'rima kuasa-Mu Tuhan. Kami t'rima kemenangan yang Engkau sediakan 'tuk kami bawa di setiap langkah. Dimanapun kami berdiri, kemanapun kami pergi, di situ pasti mujizat-Mu terjadi.

Related Posts:

  • Hukuman TuhanTakut Tuhan: Benci Kejahatan Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Juli 2019 Nahum 1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beli… Read More
  • Tanda-tanda KejatuhanHikmat Mengelola Kekayaan Catatan Ibadah ke-2 Minggu 04 Agustus 2019 Seorang anak raja pernah mengatakan bahwa raja yang menjadi saingannya telah jatuh karena dia sombong. Dia mengatakan bahwa setiap orang yang sombong pa… Read More
  • Tertanam Mulai dari Kecil Catatan Ibadah ke-2 Minggu 25 Agt 2019 Beberapa minggu lalu kubersua lagi dengan seorang ibu. Tiba-tiba dia menawariku untuk bergabung di dalam CGnya yang terbilang jauh dari rumahku. "Ayo Selasa nanti … Read More
  • Ada Apa dengan Wajahnya?Berkat Orang Benar Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Juli 2019 Beberapa saat lalu ada yang mengirimkan video lama tentang kesaksian wanita Korea Utara yang selamat dari penindasan diktator. Wew... Benar-benar miris. Menga… Read More
  • Kalahkan SituasiIman dan Tindakan Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Agustus 2019 Ps. Jusuf Soetanto: “Akhir-akhir ini sepertinya ada banyak orang yang kehilangan kepercayaan, seperti tidak percaya diri atau menyimpan rasa curiga yang berlebi… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.