Wednesday, July 5, 2017

Serasa Memasuki Winter Wonderland

Minggu lalu aku terlambat 5 menit tiba di SIBEC sehingga tempat duduk favoritku di deretan tengah pastilah sudah terisi. Para usher mengarahkanku untuk berjalan lurus jauh ke dalam gedung. Terus... terus... terus... hingga tiba di bagian paling dalam. Di sana masih banyak kursi kosong sehingga aku pun duduk di deretan tersebut.

Tak lama berselang kulihat ke depan lalu kataku dalam hati: "Dia. Kelihatannya tidak asing. Iya, dia yang bersuara merdu saat menyanyikan lagu 'Winter Wonderland' dan 'Kukagum Hormat akan Engkau' sebelum diikuti oleh worship leader dan lainnya." ^_^ Ingatanku pun mulai kembali ke masa itu. Betapa cerianya dia membawakan lagu 'Winter Wonderland'.

WINTER WONDERLAND
* Sleigh bells ring. Are you listening? In the lane Snow is glistening. A beautiful sight. We're happy tonight Walking in a winter wonderland.
* Gone away, is the blue bird. Here to stay, is the new bird. He sings a love song, As we go along Walking in a winter wonderland.
* In the meadow we can build a snowman Then pretend that he is Parson Brown. He'll say: "are you married?" We'll say: "no man But you can do the job When you're in town."
* Later on We'll conspire As we dream by the fire, To face unafraid, The plans that we've made Walking in a winter wonderland.
* In the meadow we can build a snowman And pretend that he's a circus clown. We'll have lots of fun with mister snowman Until the other kiddies knock him down.
* When it snows, Ain't it thrilling, Though your nose gets a chilling, We'll frolic and play the Eskimo way Walking in a winter wonderland.

Terjemahan:
* Lonceng kereta salju berdenting. Apa kau mendengarnya? Sepertinya pemberi hadiah sedang melaksanakan tugasnya. Di jalanan sana, salju berkilat-kilat, bercahaya. Pemandangan yang sungguh sangat indah. Kita semua berbahagia malam ini, berjalan bersama di musim dingin yang seperti di negeri dongeng.
Suara Merdu
* Pergilah burung biru yang mungil, sudah ada burung baru di sini, yang 'kan menyanyikan lagu untuk kami. Kali ini lagu cinta, yang menemani perjalanan semuanya. Perjalanan musim dingin di negeri dongeng.
* Bahkan, kita bisa membuat boneka salju di tempat yang biasanya padang rumput. Kita buat bertumpuk-tumpuk seperti Parson Brown. Jika ada yang bertanya: "apakah kau sudah menikah", kami akan menjawab kompak bahwa kami belum. Tapi membuat boneka salju 'kan bisa siapa saja yang melakukannya.
* Selanjutnya, kami akan bekerja sama seperti ketika kami semangat sekali bermimpi dan bersama tak takut menghadapi segalanya. Kami sudah membuat bermacam rencana, termasuk berjalan-jalan di negeri dongeng saat musim dingin tiba.
* Membuat boneka salju di padang terbuka, dan berpura-pura bahwa boneka itu badut sirkus yang sedang tertawa. Kami bercengkerama dengan boneka salju itu, sampai anak-anak yang lain melemparinya dengan batu.
* Alangkah menyenangkan saat salju turun di musim dingin. Hidung tersumbat tapi menyenangkan. Dingin menggigit tapi menyenangkan. Kami semua bermain dengan gembira seperti penduduk di kutub sana. Karena kami, sedang berjalan-jalan di musim dingin di sebuah negeri dongeng.

Beberapa waktu lalu di suatu ibadah pagi (entah di SIBEC, entah di Cempaka alias lupa ^_^) seluruh alam semesta seperti mengheningkan cipta ketika mendengar dia membawakan lagu 'Winter Wonderland'. Apa itu hanya perasaanku saja? Saat itu aku pun bertanya-tanya di dalam hati: "Mengapa dia menyanyikan lagu 'Winter Wonderland' padahal ini bukan ibadah Natal dan juga bukan ibadah malam? Tapi, sekalipun dia bukan worship leader, suaranya bagus juga." ^_^

Saat itu aku merasa lagunya tidak sesuai dengan ibadah hari itu sehingga aku mengabaikannya. Namun, minggu lalu aku mengikuti ibadah dalam keadaan kurang sehat karena badanku agak hangat dan hidung tersumbat alias flu. Oh, aku merasa seperti tercekik. Di luar SIBEC kondisinya masih summer (musim panas) tetapi di dalam SIBEC aku seperti memasuki winter (musim dingin).

Ketika masih sehat, aku menggigil kedinginan saat duduk di deretan bangku tengah hingga aku harus menggosok-gosok kedua telapak tanganku untuk menghasilkan panas. Aku melihat bahwa beberapa jemaat juga melakukan hal yang sama, terutama mereka yang mengenakan pakaian tak berlengan. Aku mencari lokasi AC-nya tetapi tidak kelihatan. Duh, dinginnya. Masa aku harus berpakaian seperti orang Eskimo? Nggak dech karena aku tak mau menjadi pusat perhatian. ^_^

Beberapa waktu lampau aku datang terlambat sekitar 10 menit sehingga diarahkan untuk duduk tak jauh dari ruang penitipan bayi, dinginnya sich cukup bersahabat tetapi tidak enak melihat mimbar dari samping. Namun, minggu lalu aku menemukan spring (musim semi) di Winter Wonderland alias SIBEC... wkwwk... Di deretan bangku paling dalam ini suhu udaranya terasa sejuk (tidak dingin menggigit dan tidak panas) tetapi tempat ini memang kurang diminati oleh para jemaat yang datang awal. ^_^

Hidung tersumbat tapi menyenangkan. Dingin menggigit tapi menyenangkan karena ternyata di bagian dalam ada tempat yang tak terlalu dingin dan bisa menghadap ke depan. Kami semua memuji Tuhan dengan gembira karena kami sedang berjalan-jalan di musim dingin di sebuah negeri dongeng. ^_^ ^_^ ^_^ ^_^

Karena aku tidak hafal nada lagu Winter Wonderland, kemarin kucoba mendengarkan lagu tersebut di Youtube yang dinyanyikan oleh kedua penyanyi aslinya yang tenar itu (TB dan LG). Aneh tetapi nyata. Mengapa kedua penyanyi tenar itu tidak bisa membawaku ke Winter Wonderland yang menyenangkan? Kenapa aku malah merasa seperti digiring ke Winter Sonata yang tidak menyenangkan?

Namun, ketika penyanyi gereja itu yang membawakan lagu tersebut, aku seperti dibawa melihat Winter Wonderland yang menyenangkan. Sekalipun dia sering bernyanyi sembari menghadap ke samping mimbar, suaranya benar-benar bagus lho. Maka, haruslah kuakui bahwa: 'Suaranya, bagiku lebih baik dari semua gabungan lagu favoritku' karena jika aku sendiri yang menyanyikan lagu-lagu favoritku, rasanya juga tak seindah suaranya... hahaha... Ternyata keindahan sebuah lagu juga ditentukan oleh pembawa suaranya ya... ^_^

1 comment:

  1. PARSON BROWN
    "Parson Brown" is the term used to talk about a typical angelican priest of the eighteenth and nineteenth centuries. "Parson Brown" is not an actual person (though he might have been at some time), but a figure of speech, like "John Doe" is an unidentified male and "Charley" is a watchman. "Parson" by itself means minister.

    The classic line from Winter Wonderland: "In the meadow we can build a snowman Then pretend that he is Parson Brown He'll say 'Are you married ?', We'll say 'No man, For you can do the job when you're in town.'" 
    Sure, it sounds like some kind of sexual reference, but its not. It's just a priest asking a couple if they are married. They reply that they are not and that they will wait for him to "do the job" of marrying them when he comes to their town. 

    (http://www.urbandictionary.com/define.php?term=Parson%20Brown)

    ReplyDelete

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.