Catatan Ibadah ke-3
Minggu, 2 Agustus 2015: Wahyu pasal 7 oleh Philip Mantofa
Bacaan Wahyu 7:1-8
tentang Orang-orang yang Dimeteraikan dari Bangsa Israel
Wahyu 7:1-3 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Saat ini kejahatan semakin meningkat. Namun, ini
terjadi silih berganti karena masih ada malaikat Tuhan yang menahan arus
kejahatan tersebut di keempat penjuru mata angin. Salah satu hal yang
memprihatinkan adalah pelangi enam warna: 7 warna pelangi dikurangi 1. Ini merupakan
simbolnya pasangan sejenis dan hubungan semacam ini tidak sesuai kehendak Tuhan.
Pernikahan sejenis itu dilarang Tuhan.
Di Surabaya ada seorang ibu yang terkejut ketika anak
lelakinya memperkenalkan seorang pria sebagai kekasihnya. Ibu ini tidak bisa
menerima hal tersebut tetapi akhirnya bisa menerima. Ada apa ini? Ini bukan
budaya yang patut ditiru. Indonesia tidak perlu meniru Amerika. Bila orang
Amerika makan burger, kita tetap makan nasi. Namun, mengapa ketika Amerika
melegalkan pasangan sejenis, hal ini mudah diikuti? Rasanya seolah-olah ada
malaikat di salah satu penjuru bumi yang telah membiarkan iblis terlepas
sehingga kejahatan terjadi begitu saja.
Namun, di sisi lain masih ada beberapa pasangan
sejenis yang berhasil disembuhkan atau dipulihkan. Rasanya seperti ada dua
kekuatan yang saling bertarung.
◆ Curhat: Pelangi Enam Warna ◆
hehehe... ini
seperti menjelaskan pertanyaan temanku pada ibadah ke-2 bulan lalu (khotbah
Wahyu pasal 2). Saat itu ko Philip melarang jemaat memasang 'pelangi enam
warna' sebagai DP BBM lalu ada yang tidak paham dan salah dengar pula. Saat itu
ko Philip pun berkata: "yang tidak
tahu maksudnya, tidak perlu mencari tahu."
Hehehe...
kata-katanya malah mengundang rasa penasaran seseorang. Lalu temanku kirim
pesan via BBM: "apa artinya 'pelangi tak berwarna'?" Karena aku tidak mengikuti ibadah tersebut, kujawab
aja: "mungkin sesuatu yang tidak
indah karena tak berwarna 'kan gelap...hehehe..." Lantas dia
mengatakan bahwa itu ada hubungannya dengan pasangan sejenis tapi ko Philip
tidak mau memberi penjelasan sehingga dia penasaran. Kataku: "iya... hubungan sejenis 'kan tidak
indah jadi jangan ditiru."
Tak lama
berselang video khotbah Wahyu pasal 2 diupload di http://youtu.be/2dtsLeYYtx8 lalu
kudengarkan sendiri. Ealah... ternyata ko Philip mengatakan 'pelangi enam
warna' dan bukan 'pelangi tak berwarna'. Hahaha... ada miskomunikasi rupanya
tetapi aku 'kan ikut penasaran seperti temanku sehingga kucari arti 'pelangi
enam warna' di Google. Oooo... kini kutahu... itu simbolnya LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).
Kemudian aku segera memberitahu temanku arti kata sebenarnya.
Hmmm... inilah
kecenderungan manusia: disarankan tidak mencari tahu, malah mencari tahu.
Hahaha... akhirnya ko Philip pun mengalah sehingga di ibadah ini dia
menjelaskan arti 'pelangi enam warna'. Mungkin dia mau menegaskan bahwa dia
tidak menyebutkan 'pelangi tak berwarna' pada saat khotbah Wahyu pasal 2 tetapi 7 warna pelangi dikurangi 1 = 'pelangi
enam warna'... hehehe...
Ya... aku
dapat pertanyaan yang salah tetapi jawabanku tidak meleset jauh lha... 'pelangi
tak berwarna' dan 'pelangi enam warna' jelas tidak indah 'kan. Keindahan itu tercipta saat pernikahan
terjadi antara pria dan wanita sesuai kehendak Tuhan.
BASUH AKU di DALAM DARAH-MU
Basuh aku di dalam
darah-Mu Anak Domba
Jamah bibir
luruskan hatiku dengan Roh-Mu
Kurindu kemuliaan
Tuhan Lebih dari segala
harta
Jadikan ku hamba
berkenan kepada-Mu
Lebih dari
s'galanya kuingin Kau Tuhan
Emas, perak, dan
permata tiada artinya
Kuingin lebih dekat
bersekutu dengan-Mu
0 komentar:
Post a Comment