Friday, April 3, 2015

Perumpamaan tentang Anak yang Hilang ~ Philip Mantofa


Khotbah Ibadah ke-2 Jumat Agung, 3 April 2015 
(https://youtu.be/pCFOPmDqHPc atau https://youtu.be/jxNvAeMvvQA atau https://youtu.be/3IcgyV1qvL0

Good Job. Sepertinya tanpa perlu khotbah kalian sudah mengerti maksudnya. Mari nyanyikan 'AMAZING GRACE'.
* Amazing Grace, how sweet the sound, That saved a wretch like me.... I once was lost but now am found, Was blind, but now, I see.
* T'was Grace that taught...my heart to fear. And Grace, my fears relieved. How precious did that Grace appear... the hour I first believed.
* Through many dangers, toils and snares... we have already come. T'was Grace that brought us safe thus far... and Grace will lead us home.
* The Lord has promised good to me... His word my hope secures. He will my shield and portion be...as long as life endures.
* Yea, when this flesh and heart shall fail, And mortal life shall cease, I shall possess within the veil, A life of joy and peace.
* When we've been here ten thousand years... bright shining as the sun. We've no less days to sing God's praise... then when we've first begun.

SANGAT BESAR ANUG'RAHNYA
* Sangat Besar Anug'rah-Nya, Pembaru Hidupku. Dulu Sesat, Kini Pulang, Buta Disembuhkan.
* Ketika Insaf, 'Ku Cemas, Dan Kini 'Ku Lega, Anug'rah-Nya Kudapatkan Saat Kupercaya.
* Di Jurang Yang Penuh Jerat, Terancam Jiwaku, Anug'rah Kupegang Erat, Dan Aman Pulangku.
* Kudapat Janji Yang Teguh, Kuharap Sabda-Nya, Dan Tuhanlah Perisaiku, Pelindung Hidupku.
* Kendati nanti ragaku terkubur dan lenyap, pada-Nya aku berteduh bahagia tetap.
* Meski Selaksa Tahun Lewat, Di Sorga Yang Mulia, Tak Berhenti, 'Ku Bernyanyi, Memuji Nama-Nya.

Bacaan Lukas 15:11-32 Perumpaan tentang Anak yang Hilang.
Anak yang Hilang
Si bungsu telah melakukan kesalahan saat meminta harta tetapi dia tidak menyadarinya. Dia baru menyadari kesalahannya ketika dia melarat. Meskipun demikian, dia tidak mau langsung pulang kepada bapanya. Dia menjadikan bapa sebagai pilihan terakhirnya. Ketika berbagai cara telah dilakukannya dan gagal, dia baru mau pulang kepada bapa. Namun, saya meragukan pertobatan si bungsu karena dia pulang kepada bapa hanya untuk memuaskan perutnya, bukan karena kasihnya kepada bapa.

Meskipun begitu, bapa tetap mengasihinya dan menyambutnya dengan gembira. Jadi, perumpaan ini berbicara tentang kasih Bapa (bukan tentang pertobatan si anak). Bapa kita yang di sorga juga senantiasa mencari anak-anaknya yang hilang. Meskipun 100 kali menghilang, Bapa tetap akan mencari kita. Bahkan, Bapa mengetahui maksud hati kita sebelum kita mengatakannya.
Bapa tidak mempunyai cucu sehingga Yesus mengajar kita berdoa: "Bapa kami yang ada di sorga. Bukan engkong kami yang ada di sorga."
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. (Yohanes 14:9)
Bapa tidak mau mempekerjakan kita dan betul-betul memperlakukan kita sebagai anak-Nya sehingga Bapa tetap memberikan berbagai hal indah yang sebenarnya tidak layak kita dapatkan. Bapa menjadikan kita semua sebagai anaknya. Karena itu, ada Mazmur 23 Tuhan adalah gembalaku. Meskipun saya gembala, tetapi saya hanya perantara atau alat Tuhan dan saya hanya melengkapi. Jadi, sebaiknya tetaplah berbicaralah sendiri kepada Bapa.
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" ~ Yesaya 55:6 ~
Tak seorang pun dapat taat kepada Bapa kalau bukan karena kasih karunia-Nya.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." ~ Yohanes 3:16 ~
Dulu ada orang Kristen yang murtad lalu mengalami kecelakaan. Ketika mobilnya ditabrak, pengemudi mobil di belakang atau depannya meninggal tetapi dia masih hidup. Karena kejadian tersebut, dia insyaf.

Saya telah melayani Tuhan selama 23 tahun dan pernah jatuh bangun juga. Kalau bukan karena kasih-Nya, saya tidak akan bisa taat. Ketika masih sekolah Alkitab, saya pernah memarkir mobil saya di gereja tetapi saya pergi makan dan tidak ke gereja.

Selesai makan saya melihat dashboard mobil saya hilang. Itu semacam teguran Tuhan buat saya. Masa saya mau menjadi pendeta tetapi tidak mau ke gereja. Lantas saya segera memasuki ruang ibadah dan hanya tersisa doa penutup. Meskipun demikian, saya tetap terjamah karena Tuhan tidak pernah terlambat. Namun, kalian harus selalu datang awal lho, jangan terlambat.

Saya telah melayani Tuhan selama 23 tahun karena kasihnya. Amazing Grace.
* Ada orang yang takut mengikuti Tuhan karena takut menjadi full timer gereja. Buat apa takut kalau memang tidak terpanggil?
* Ada orang yang takut mengikuti Tuhan karena takut kehilangan harta. Ini adalah orang yang memiliki roh yatim piatu karena tidak kenal hati Bapa.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. ~ Yeremia 29:11 ~
* Ada orang yang mengatakan untuk mengikuti Tuhan harus hancur dulu. Memang Tuhan bisa mengubah keburukan menjadi kebaikan. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa mengikut Tuhan pada saat kita masih baik-baik saja. Kalau yang buruk bisa diubahkan menjadi baik, tentu yang baik bisa diubahkan menjadi luar biasa.

Kuasa Tuhan Indah Bagiku
Kita perlu melayani Tuhan dengan rendah hati karena kita tak bisa melakukan semua itu tanpa bantuan-Nya. Sesungguhnya semua milik kita adalah milik Tuhan. Tuhan tidak pernah mau mempekerjakan kita. Usher, praise and worship, atau pekerjaan lainnya bukanlah pekerjaan melainkan balas budi kita kepada Bapa karena Dia telah menganggap kita anak-Nya dan Dia sangat mengasihi kita. Kita hanya berusaha membantu Bapa. Jangan takut karena Tuhan menjaga kita seperti biji mata-Nya.

Doa penutup:
"Jangan takut, jangan panik karena Tuhan menjagamu seperti biji mata-Nya. Kamu akan menjadi kepala dan bukan ekor. Kamu akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa."

NB:
>> Ketika ko Philip mengulang kalimat '23 tahun melayani Tuhan', tiba-tiba aku teringat suster asrama yang telah tiada. Pada Oktober 2004 kuhadiri reuni asrama. Saat itu suster yang semakin menua telah melupakan namaku tetapi dia masih ingat nomerku. Sembari tersenyum senang dia berkata: "Oo...23.. ya..ya.. 23.. saya ingat." Jadi, bisa dikatakan bahwa 23 merupakan nama lainku karena suster mengenaliku sebagai si 23. Hmm... dengan nomer 23 aku menetap di asrama untuk mengenal Yesus. 23 juga mengingatkanku pada penuntun hidupku (Mazmur 23).
>> Tiap kali memuji dan menyembah Tuhan saya selalu menangis, bukan karena cengeng tetapi.... hiks...hiks...hiks...  Tak terlukiskan betapa baiknya Engkau Tuhan...^.^

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.