Keesokan paginya di kantor aku
mulai teringat masalah itu lagi lalu segera bertanya kepada titiku yang kerja freelance: "Hari ini kamu di rumah? Kalau iya, aku mau panggil tukang servis
laptop. Ntar kamu temui dia." Namun, dia pun tak di rumah dari pagi
hingga sore. Okey, kalau begini, kupanggil dia Sabtu atau Minggu saja. Eits...
Tidak bisa juga... Aku sudah terlanjur membuat janji-janji tak biasanya pada
hari-hari itu. Jadi, gimana ya? Coba tanya sepupu yang lulusan teknologi
informasi. Eh, dia juga sependapat denganku untuk menyerahkan masalah tersebut
kepada tukang servis.
You Can if You Think You Can. Kristus di dalamku. Masalah bisa lebih besar dariku tetapi Kristus selalu lebih besar dari masalahku.
YESUS TERLEBIH BESAR. Yesus terlebih besar, Yesus terlebih besar
di dalamku, di dalamku. Yesus terlebih besar, Yesus terlebih besar di dalamku
selama-lamanya.
Oke dech, coba aku lihat bagian
dalam kardusnya. Siapa tahu ada petunjuk untuk mengatasi masalah ini. Hmmm...
tak ada. Satu-satunya penghiburku hanya nota pembelian yang menyatakan bahwa laptop
mini dibeli pada Januari 2010. Secara akuntansi, ini berarti nilai bukunya
sudah NOL alias tak ada harganya lagi karena masa manfaat inventaris biasanya
hanya 4 tahun. TA... TAPI... Hiks... Ini laptop pertamaku, hasil jerih payahku
mencicil bulan demi bulan. Kala itu kartu kreditnya saja pinjam... hehehe...
'Ni laptop berharga bagi aku. Tiada yang
tak berkenan di hadapanku. Dia kubeli 'tuk m'bantu tugasku. Sungguh terlalu
indah dia bagi aku. Dia berikan dirinya bagi aku. Dia t'lah relakan
segala-galanya. Dia kupakai 'tuk waktu amat lama kar'na tugasku sangatlah
buanyak...^.^
Reff: Laptop yang terkulai tak 'kan
kubiarkannya. Aku 'kan jadikan indah sungguh lebih berharga. Layar yang t'lah
gelap tak 'kan kuabaikannya. Aku 'kan jadikan terang untuk pelajaranku...^.^
Oh iya, dulu zaman DOS aku
punya disket untuk booting. Sekarang
zamannya Windows ada CD untuk booting dan seharusnya juga ada flashdisk untuk booting karena tidak
semua laptop dilengkapi CD ROM. Nah, kini saatnya bertanya kepada Om Google: "Cara membuat flashdisk
booting." Nah, begini caranya:
1. Gunakan laptop atau komputer
lain yang masih berfungsi dengan baik, termasuk masih ada paket data
internetnya. :p
2. Siapkan flashdisk berukuran minimal 4GB karena file instalasi Windows sekitar 2GB lebih.
3. Cari dan download installer Windows yang diperlukan. Ini
makan waktu luama sekali (sekitar 6-7 jam) tapi tergantung kecepatan download-nya sich.
4. Cari dan download software Rufus untuk membuat flashdisk bootable.
Sebenarnya sich membuat flashdisk bootable bisa dilakukan tanpa software tetapi menurutku caranya
terlalu rumit untuk orang awam sepertiku. Itu sebabnya aku pilih pakai software. Software-nya pun beragam tetapi aku memilih Rufus karena namanya mirip dengan singkatan namaku dan nama ini juga mengingatkanku akan khotbah Pdt.Judy
Koesmanto yang sempat memerankan Simon dari Kirene yang baru datang dari luar
kota sambil menggandeng Alexander dan Rufus hingga akhirnya Simon dipaksa
memanggul salib Yesus.
0 komentar:
Post a Comment