Saturday, January 28, 2017

You Can if You Think You Can


Keesokan paginya di kantor aku mulai teringat masalah itu lagi lalu segera bertanya kepada titiku yang kerja freelance: "Hari ini kamu di rumah? Kalau iya, aku mau panggil tukang servis laptop. Ntar kamu temui dia." Namun, dia pun tak di rumah dari pagi hingga sore. Okey, kalau begini, kupanggil dia Sabtu atau Minggu saja. Eits... Tidak bisa juga... Aku sudah terlanjur membuat janji-janji tak biasanya pada hari-hari itu. Jadi, gimana ya? Coba tanya sepupu yang lulusan teknologi informasi. Eh, dia juga sependapat denganku untuk menyerahkan masalah tersebut kepada tukang servis.
You Can if You Think You Can. Kristus di dalamku. Masalah bisa lebih besar dariku tetapi Kristus selalu lebih besar dari masalahku.
YESUS TERLEBIH BESAR. Yesus terlebih besar, Yesus terlebih besar di dalamku, di dalamku. Yesus terlebih besar, Yesus terlebih besar di dalamku selama-lamanya.

Oke dech, coba aku lihat bagian dalam kardusnya. Siapa tahu ada petunjuk untuk mengatasi masalah ini. Hmmm... tak ada. Satu-satunya penghiburku hanya nota pembelian yang menyatakan bahwa laptop mini dibeli pada Januari 2010. Secara akuntansi, ini berarti nilai bukunya sudah NOL alias tak ada harganya lagi karena masa manfaat inventaris biasanya hanya 4 tahun. TA... TAPI... Hiks... Ini laptop pertamaku, hasil jerih payahku mencicil bulan demi bulan. Kala itu kartu kreditnya saja pinjam... hehehe...

Berharga bagi Allah BERHARGA bagi AKU (Lagu asli: "Hidupmu Berharga bagi Allah")
'Ni laptop berharga bagi aku. Tiada yang tak berkenan di hadapanku. Dia kubeli 'tuk m'bantu tugasku. Sungguh terlalu indah dia bagi aku. Dia berikan dirinya bagi aku. Dia t'lah relakan segala-galanya. Dia kupakai 'tuk waktu amat lama kar'na tugasku sangatlah buanyak...^.^
Reff: Laptop yang terkulai tak 'kan kubiarkannya. Aku 'kan jadikan indah sungguh lebih berharga. Layar yang t'lah gelap tak 'kan kuabaikannya. Aku 'kan jadikan terang untuk pelajaranku...^.^

Oh iya, dulu zaman DOS aku punya disket untuk booting. Sekarang zamannya Windows ada CD untuk booting dan seharusnya juga ada flashdisk untuk booting karena tidak semua laptop dilengkapi CD ROM. Nah, kini saatnya bertanya kepada Om Google: "Cara membuat flashdisk booting." Nah, begini caranya:
1. Gunakan laptop atau komputer lain yang masih berfungsi dengan baik, termasuk masih ada paket data internetnya. :p
2. Siapkan flashdisk berukuran minimal 4GB karena file instalasi Windows sekitar 2GB lebih.
3. Cari dan download installer Windows yang diperlukan. Ini makan waktu luama sekali (sekitar 6-7 jam) tapi tergantung kecepatan download-nya sich.
4. Cari dan download software Rufus untuk membuat flashdisk bootable.

Sebenarnya sich membuat flashdisk bootable bisa dilakukan tanpa software tetapi menurutku caranya terlalu rumit untuk orang awam sepertiku. Itu sebabnya aku pilih pakai software. Software-nya pun beragam tetapi aku memilih Rufus karena namanya mirip dengan singkatan namaku dan nama ini juga mengingatkanku akan khotbah Pdt.Judy Koesmanto yang sempat memerankan Simon dari Kirene yang baru datang dari luar kota sambil menggandeng Alexander dan Rufus hingga akhirnya Simon dipaksa memanggul salib Yesus.

Hahaha...alasanku memilih software emang tak masuk akal. Namun, pilihanku tidak salah lho karena ternyata Rufus ini mudah digunakan, portable (tidak perlu di-install dan bisa langsung dipakai dengan klik klik doank), ukurannya juga kecil sehingga tidak banyak memakan tempat penyimpanan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.