Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 22 Januari 2017
1 Raja-raja 17:1 Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
Nama Elia berarti Tuhan adalah Allah.
Pada zamannya belum ada pencurahan Roh Kudus tetapi Elia bisa melakukan hal-hal
yang luar biasa. Kalau ada masalah seperti masalah jerawat, jangan selalu
mencari pendeta. Pendeta dan jemaat hanya berbeda fungsi. Pendeta bukanlah
satu-satunya orang pilihan Tuhan. Dengan adanya Roh Kudus di dalam diri kita, setiap orang percaya juga bisa melakukan
apa yang Elia lakukan.
1 Raja-raja 17:2-4 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
Ketika berada di Sungai Kerit, burung
gagak yang dianggap najis pun dipakai oleh Tuhan untuk memelihara hidup Elia.
Tuhan mengetahui kebutuhannya dengan tepat, tidak kurang dan tidak lebih. Burung
pemakan bangkai tersebut datang dua kali sehari, yaitu pagi dan petang selama
3,5 tahun masa kekeringan. Daging dan rotinya pun utuh, tidak berkurang secuil
pun.
Apa yang kita lihat saat bercermin?
Tentu kita melihat pantulan diri kita. Apa kita yakin akan hal itu? Bagaimana
kalau kita tidak yakin? Kita akan bertanya-tanya: "Apa ini aku?" Mungkin kita gagal berulang kali dan
banyak yang mencemooh kita.
Namun, untuk melihat diri kita yang
sebenarnya, kita harus bercermin kepada
firman Tuhan. Apa yang dikatakan firman kepada kita, itulah diri kita yang
sebenarnya. Ini membutuhkan orang yang radikal. Kita tidak cukup mengetahui
bahwa Tuhan itu kudus. Kita harus memastikan kekudusan-Nya ada di dalam diri
kita.
Ketika Nuh diperintahkan oleh Tuhan
untuk membuat bahtera, dia dicemooh dan tidak didengarkan oleh orang-orang yang
hidup pada zaman itu. Pada akhirnya orang-orang itu mati tenggelam. Mereka
mengejar posisi dunia tetapi kita harus mengejar sesuatu yang berbeda. Kita
harus mengejar posisi rohani.
1 Korintus 6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
1 Korintus 6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
Tuhan bisa memberikan sesuatu yang tidak
bisa diberikan oleh dunia. Setiap pagi katakanlah: "Hai masalah,
pergilah!" Mungkin hal ini kedengaran gila tetapi kamu tidak gila.
Sesungguhnya orang-orang di sana itu yang gila. (hahaha... bisa jadi begitu...
^_^)
BERJALAN BERSAMA-MU (Sari Simorangkir)
Berdiri s`bagai umat pilihan, meninggikan panji Tuhan. Semua
musuh tak dapat bertahan kar`na kuasa-Nya bekerja sempurna. ^_^
Reff: Kunyanyikan kemenangan: Yesus
hebat bagiku, Yesus kota bentengku. Kesukaan yang terbesar: Berjalan bersama-Mu
Tuhan seumur hidupku.
Ps.Jusuf Soetanto: "Apa yang tidak sanggup
kamu lakukan, Tuhan sanggup melakukannya. Janganlah kamu memikirkan hal-hal
yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu
berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang
dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. (Roma 12:3)" ^_^
0 komentar:
Post a Comment