Sunday, June 8, 2025

Konversi~Ps. Lukas Wibisono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 8 Juni 2025

Di dalam kitab Keluaran kita bisa membaca bahwa bangsa Israel telah mengalami banyak perbuatan Tuhan yang spektakuler. Mereka melihat sepuluh tulah yang Tuhan berikan kepada bangsa Mesir yang telah menindas bangsa Israel.

Pada akhirnya semua anak sulung orang Mesir mati sehingga bangsa Israel dibiarkan pergi. Tuhan pun membelah laut agar mereka terluput dari kejaran orang Mesir. Namun, pengalaman spektakuler tersebut tidak bisa membuat terjadinya konversi pengalaman orang Israel ke pengenalan akan Tuhan.

Keluaran 33:13 (TB) Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."

Di Israel Tuhan berbicara melalui Musa karena Dia mau mengenal Tuhan. Musa berdoa agar Tuhan menunjukkan jalan-jalan-Nya atau pribadi Tuhan sendiri. Sebaliknya, orang Israel hanya ingin mengalami Tuhan untuk memenuhi kebutuhannya. Bangsa Israel telah melihat bahwa Tuhan memberikan manna (roti dari surga) setiap hari. Namun, intensitas perbuatan Tuhan pun tidak bisa menimbulkan konversi pengalaman ke pengenalan.

Mazmur 103:7 (TB) Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

Jadi, sekalipun mengalami Tuhan, belum tentu bisa mengenal Tuhan. Agar bisa mengenal Tuhan, kita harus memiliki kerinduan untuk mengetahui jalan-jalan Tuhan seperti Musa.

Para tokoh Perjanjian Lama bisa melakukan mujizat karena disertai oleh Tuhan, tetapi mereka tidak dipenuhi oleh Roh Kudus. Namun, sejak Perjanjian Baru Tuhan Yesus telah menjanjikan kehadiran Roh Kudus untuk tinggal di dalam kita. Roh Kudus akan menghibur dan menolong kita dalam mengenal Tuhan.

Kisah Para Rasul 1:14 (TB) Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Ketika Yesus memberikan janji-Nya, para murid tidak tahu kapan janji itu digenapi. Jadi, mereka hanya menanti-nanti sambil berdoa bersama. John Piper mengatakan bahwa kita tidak akan memiliki kerinduan untuk mengenal Tuhan jika diri kita tertarik dengan berbagai hal duniawi, seperti mobil, rumah, jodoh, bisnis, dan sebagainya. Jadi, satu-satunya cara untuk mengenal Tuhan adalah memiliki kerinduan terhadap pribadi-Nya.

Dulu pada saat retreat teman-teman pak Lukas didoakan, rebah, dan kepenuhan Roh Kudus, tetapi pak Lukas tidak merasakan apapun. Suatu hari dia beribadah pada jam 7 pagi bersama orang tuanya. Mungkin pada hari Pentakosta. Pendeta berdoa agar jemaat mengalami kepenuhan Roh Kudus.

Kala itu pak Lukas merasakan aliran listrik. Dia mengetahui bahwa itu aliran listrik karena dulu dia suka mencoba hal baru. Di rumahnya ada lampu kulkas yang mati. Maka, papanya melepas lampu itu. Karena penasaran dengan lubang lampu itu, pak Lukas memasukkan jarinya ke dalam lubang. Dia pun tersetrum.

Karena kepenuhan Roh Kudus, tubuh pak Lukas juga bergerak-gerak seperti orang tersetrum. Dulu dia gemuk sehingga pemalu dan kurang percaya diri. Biasanya dia tidak mau altar call, tetapi hari itu dia mau maju. Ketika kepenuhan Roh Kudus, Dia tinggal di dalam kita, bukan sekadar menyertai atau mendampingi kita. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Dia mengendalikan lidah kita.

Roh Kudus hanya menginspirasi kita untuk berbicara dalam bahasa Roh. Jangan takut dianggap sesat ketika menggunakan karunia Roh Kudus selama hati kita tetap benar di hadapan Tuhan. Dia masih bekerja sampai sekarang dan tidak ada yang bisa memprediksi cara Tuhan yang kreatif.

Sekalipun kita tidak rindu mengenal-Nya, Roh Kudus tetap bisa bermanifestasi dalam karunia dan buah Roh. Namun, kita jadi memanfaatkan Dia untuk memenuhi kebutuhan kita. Agar hubungan sehat, seharusnya kita berusaha mengenal-Nya. Jangan tunggu ke surga untuk mengenal Yesus karena Dia ingin kita mengenal-Nya sekarang, selagi kita masih hidup.

KERINDUANKU
Diam dalam bait-Mu, itu kerinduanku. Kuingin lebih dekat dalam dekapan-Mu. Kurenungkan firman-Mu, kupegang janji-Mu. Kuingat kasih-Mu dan kebaikan-Mu.
Reff: Kerinduan dalam hatiku, lebih dalam mengasihi-Mu. Kerinduan dalam hidupku, mengerti isi hati-Mu. Kerinduan dalam hatiku, lebih dalam mengasihi-Mu. Kerinduan dalam hidupku, menyenangkan-Mu Yesus.

Momen Perkenalan Tak Terlupa

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.