Sunday, June 1, 2025

Cerita tentang Musuh Surga

Cerita Selagi Masih Muda
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 1 Juni 2025

"Kamu suka lagu?" Tanya pak Budi sembari memutar radio di mobilnya. "Tidak", jawab siswi SMP yang baru dikenalnya. "Kamu perlu belajar menyukai lagu supaya hidupmu menyenangkan," ujarnya lagi.

"Ayo bareng, kita searah," teriak seorang bapak dari dalam mobil jeep-nya ketika melihat seorang remaja putri memakai seragam kotak-kotak hijau. Itulah awal mula perkenalan mereka. Namun, perkenalan tersebut tidak dilanjutkan karena sepulang sekolah siswi itu bercerita kepada mamanya. 

Lantas mamanya berkata, "Hati-hati, jangan mudah percaya kepada orang asing. Bagaimana kalau kamu diculik? Jangan lagi menerima tumpangan darinya." Hehehe... pertanyaan mamanya terjawab beberapa tahun kemudian. Maka, akhirnya dia jera dalam mempercayai orang asing.

Karena pesan mamanya, dia menghindari pertemuan dengan Pak Budi dengan cara menunggu bemo di depan pasar agar tak terlihat olehnya. Namun, tentu saja perkataan pak Budi mengusik hatinya. Masa itu merupakan masa-masa pelariannya dari Tuhan setelah gagal melakukan suatu firman.

Semasa anak-anak dia tidak pernah membuat batasan dalam berteman. Dia ingin seperti Yesus yang menjadi sahabat orang berdosa, tanpa tertular dosa-dosa mereka. Namun, berteman dengan anak-anak nakal tentu saja ada konsekuensinya. Jika diusili sekali, dua kali, mungkin masih bisa sabar, tetapi jika diusili berulang-ulang kali, tentu saja kesabaran ini jadi setipis tissue. Konflik pun tak mungkin dihindari.

Matius 5:39 (TB) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Iblis tuh pintar. Dia mengetahui kelemahan anak perempuan itu dan memanfaatkannya dengan baik. "Tidak melawan? Mana bisa? Ditampar pipi kanan, kasihkan pipi kiri? Enak aja. Jika Tuhan memintaku seperti itu, lebih baik aku tinggalkan Tuhan." Namun, sebenarnya bukan itu yang Tuhan maksudkan. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah menguji kita melampaui batas kekuatan kita. Meskipun demikian, kesalahpahaman dengan Tuhan tak terelakkan lagi.

Sejak saat itu anak tersebut berhenti menyukai lagu. Padahal, sebelum peristiwa itu, dia memiliki buku catatan yang berisi banyak lirik lagu, baik lagu rohani maupun lagu dunia. Dia dan teman-temannya selalu menyanyi bersama, baik dalam suka maupun duka. Pada zaman itu belum ada internet. Jadi, semua lirik lagu harus dicatat dengan bolpoin. Namun, semenjak peristiwa menyakitkan itu, semua lagu itu dilupakannya dan dikubur dalam-dalam bersama Alkitabnya. Meskipun demikian, tentara surga tidak menyerah.

Pada akhirnya, ketika retreat SMP, dia pun menyadari bahwa iblis telah menipunya. Perlahan-lahan dia pun mulai pulih lewat lagu demi lagu. Rupanya iblis juga paham firman. Ini sebabnya dia juga berusaha menipu Yesus dengan firman, tetapi iblis gagal menipu Yesus karena Dia sudah sangat paham firman.

Matius 4:6-7 (TB) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Iblis dan Yesus sama-sama menggunakan firman, "Ada tertulis..." Jadi, sekalipun sama-sama menggunakan firman, akhir kisahnya bisa berbeda sesuai pemahaman kita. Maka, kalau ada orang yang meminta kita untuk melakukan firman, ujilah dulu. Pastikan bahwa itu kehendak Tuhan dan bukan kehendak iblis. Jika kehendak Tuhan, kita pasti disertai dan dikuatkan untuk melakukannya. Namun, jika itu kehendak iblis, kita pasti akan gagal.

Contoh: Firman Tuhan kepada Hosea (menikahi perempuan sundal) tak mungkin ditujukan kepada Ester atau Boas. Tuhan punya pesan spesifik untuk setiap orang sehingga kita juga harus meminta tuntunan Roh Kudus dalam memahami dan mempraktekkan firman Tuhan.

2 Korintus 11:13-14 (TB) Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.

Jadi, jika seseorang berhasil melakukan firman dengan baik, jangan terpancing untuk menjadi sama seperti dia karena mungkin Tuhan punya rencana berbeda untukmu. Jika ada orang yang kuat ditindas seperti Hagar, bukan berarti kita juga akan kuat seperti dia karena kadar iman dan tingkat pemahaman kita mungkin berbeda. Jadi, waspadalah! Waspadalah! Firman Tuhan itu benar, tetapi hal yang benar juga bisa menjadi tidak benar jika berada di tangan yang salah.

"Ada tertulis..." >> bukan berarti harus hafal firman kata demi kata, melainkan kita bisa paham kehendak dan karakter Tuhan, seperti Dia memahami kita. Maka, jangan asal praktek firman tanpa memahami inti pesan atau hati Tuhan, nanti malah gagal atau salah jalan.

Namun, lebih baik pernah gagal mempraktekkan firman daripada tidak pernah praktek, seperti orang farisi dan ahli taurat... hehehe... Ini namanya mensyukuri kegagalan karena seringkali kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, tetapi jangan ditunda lama-lama ya... ntar keburu akhir zaman...

DALAM ANUGRAH-MU (JPCC Worship)
Bait 1: Lebih dalam kumengenal-Mu, Satu hal kutahu Kau tak lepaskanku. Kasih-Mu mengejar langkahku. Masa laluku tunduk dalam anug’rah-Mu.
Reff: Kupercaya kuasa-Mu jadikan s’galanya baru. Kutinggalkan semua kehidupan yang lama.
Kupercaya kehendak-Mu yang memurnikan hatiku, Menjadikanku baru sesuai dengan kehendak-Mu.
Bait 2: Lebih dari yang kuhadapi, satu hal kutahu janji-Mu teruji. Pulihkan hancurnya hatiku dan membawaku hidup dalam anug’rah-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.