Sunday, July 1, 2018

Jangan Kuatir! Ini Sudah Berakhir.

Pencobaan Tak Sesuai Perintah Tuhan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 24 Juni 2018 dan 01 Juli 2018

Sejak kecil aku terbiasa menyelesaikan masalahku sendiri sembari berbincang dengan Dia yang ada di hatiku karena aku pantang terlihat lemah di depan orang lain, terutama orang asing. Ketika aku merasa sedih, aku tidak membutuhkan banyak motivasi, nasihat atau ceramah dari orang-orang di sekitarku. Aku hanya membutuhkan kesendirian, seperti tulisan Ps. Rick Warren bahwa setiap orang mempunyai cara berbeda untuk memulihkan emosinya.
Recharge your emotions. Everyone does this differently. For some recharging happens through quietness. Others rejuvenate through recreation. Still others rejuvenate through relationships. Discover what it takes to recharge your emotions, and make it a regular part of your Sabbath. (pastorrick.com/what-should-you-do-on-the-sabbath)

Ketika aku merasa gagal, aku malah digerakkan oleh Roh Kudus untuk menonton film Kungfu Panda 3. Di film ini panda Po diminta oleh Shifu (guru) untuk menggantikan dirinya sebagai guru tetapi Po keberatan karena dia merasa tak mampu. Namun, Shifu malah pergi begitu saja meninggalkan ruang latihan sehingga mau tak mau Po mengajarkan kungfu kepada para murid. Tentu saja dia gagal.

Shifu segera mendatanginya karena mendengar berita kegagalan itu dan dia memberitahu Po bahwa sebenarnya dia tahu kalau Po pasti gagal. Maka, Po bertanya: "kenapa guru membiarkan aku gagal?" Shifu menjawab: "aku sengaja membuatmu gagal supaya kamu mau belajar hal baru." Shifu tidak mau Po berbangga sebagai Dragon Warrior saja tetapi dia mau Po juga belajar menjadi guru.

Pada akhirnya Po berhasil menjadi guru Chi. Dia tidak lagi memaksa muridnya mempelajari kungfu sesuai talentanya tetapi dia mengembangkan setiap talenta yang dimiliki oleh muridnya hingga juga berguna seperti kungfunya. Contoh: Penari diajari bertarung sesuai caranya menari. Jadi, setiap murid Po tidak perlu menjadi seperti Po dan tetap menjadi diri mereka sendiri.

Hehehe... ini berarti Tuhan mau aku mempelajari hal baru dan aku juga tidak perlu menjadi seperti keinginan orang lain. Aku bisa tetap menjadi diriku yang senantiasa waspada terhadap orang asing. Berbeda itu tak selalu salah. Namun, aku tidak selalu menolak orang asing.

Karena kekuatiranku sering datang dan pergi, akhirnya minggu lalu aku altar call untuk pertama kalinya. Oh, sebenarnya aku tidak ingin maju tetapi aku teringat rhema yang kudapat saat teduh, yaitu Matius 14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Wkwwk... aku terkejut tiba-tiba aku punya keberanian untuk maju menghadapi hal-hal asing. Altar call itu asing. Pendetanya juga asing bagiku tetapi aku mengenali Dia yang mengucapkan ayat itu. ^_^

Aku pun semakin terkejut ketika didoakan oleh pdt. Isaac Albert. Dia hanya berkata: "In Jesus name!" sambil memegang dahiku. Hah! Doanya hanya seperti ini? Aduh, padahal aku penasaran dengan kalimat doanya. Kok hanya berupa keterangan cara? Ini seperti doa dengan tanda koma atau titik-titik yang harus diisi sendiri. Biasanya orang-orang yang mendoakanku selalu berupa kalimat, minimal satu kalimat, seperti "Terimalah Roh Kudus." Karena kalimatnya sudah lengkap, ya langsung paham dengan apa yang kuterima.

Namun, jika doanya hanya "In Jesus Name", aku sempat bertanya-tanya: "apa yang telah kuterima?" Lalu aku merasa tubuhku lebih ringan daripada sebelum didoakan. Hehehe... aneh sekali. Rasanya beban beratku telah diambil atau kekuatanku ditambah tetapi aku sendiri tidak tahu bebannya tadi ada di bagian mana. Lalu kudengar suara hatiku berkata: "Tenanglah, ini sudah berakhir. Krisismu telah berakhir." Namun, aku juga merasakan bahwa tidak semua krisis diakhiri bagaikan duri dalam daging. Fiuh... syukurlah, setidaknya bebanku dikurangi.

Hehehe... syukurlah pendetanya juga orang asing sehingga setelah didoakan tidak langsung diminta ikut CG karena kadang kala pendeta lokal mah suka gitu agar sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

TERIMA KASIH. Saat tak ada harapan Kau datang b'riku harapan. Yesus, Kau jawaban hidupku. Saat tak ada tujuan Kau datang tunjukkanku jalan, tunjukkanku jalan. Terima kasih buat cinta-Mu yang tanpa batas. Kau berikan hidup-Mu jadikanku berharga. Terima kasih buat cinta-Mu yang tanpa batas. Kau berikan hidup-Mu jadikan aku indah. ^.^...TERIMA KASIH...^.^



0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.