Tuesday, May 13, 2014

Ketika Tuhan Menghentikan Langkahku – seri 2


Beberapa minggu kemudian tangan kanan Asa mulai sakit sehingga dia harus bekerja dengan menahan sakit. Ketika tak tahan dengan rasa sakitnya, Asa buru-buru ke kamar mandi lalu menyalakan kran air sampai banjir agar tak seorang pun mendengar tangisnya. Dengan begitu Asa tetap mampu tersenyum sambil menahan sakit.

Tak lama berselang Asa mengundurkan diri dengan alasan mau bantu ortu di toko dan mau istirahat karena capek. Banyak teman meragukan alasan Asa dan berpikir bahwa Asa sudah mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Asa hanya tersenyum sambil mengatakan bahwa dia capek sehingga ingin libur panjang.

Namun, di balik senyum manisnya Asa marah dan kecewa kepada Tuhan. Asa pun bertanya kepada-Nya: "Kenapa Tuhan? Kenapa Kau hentikan aku? Kenapa tidak Kau izinkan aku menangani pekerjaan semacam itu? Kenapa atasanku boleh melakukannya sedangkan aku tidak boleh? Atasanku seorang Kristen yang rajin ke gereja dan dia pernah memberitahu aku dan temanku tentang pentingnya ke tempat ibadah agar ada firman yang didapat. Jadi, dia pasti tau tentang firman-Mu dalam hal bayar pajak (Matius 22:21).
Namun, mengapa dia bisa terlihat tenang dalam melakukan pekerjaan itu? Jadi, tidak salah dong Tuhan. Lagipula banyak perusahaan memang tidak jujur dalam hal pajak. Kalau hal ini salah, seharusnya tidak diterapkan oleh banyak perusahaan. Jadi, hal ini bisa dianggap legal 'kan Tuhan. Lalu kenapa aku dihentikan? Kau 'kan juga tau kalau aku masih butuh uang."

mayoritas belum tentu benar
Malam harinya Asa tertidur dalam kemarahan dan kekecewaannya tanpa menyapa Tuhan. Di dalam tidurnya Asa bermimpi. Asa berada di sebuah persimpangan jalan pada suatu sore yang cerah. Di kirinya ada rumah-rumah penduduk. Di depannya ada jalan beraspal yang rata, lurus, lebar, dan biasa dilewati orang. Di kanannya ada jalan kecil, sempit, tidak rata, tidak lurus, dan tidak biasa dilewati orang.
Di dalam mimpinya Asa memilih jalan lurus yang ada di depannya lalu mendadak dia buta setelah berjalan sekitar 2-3 langkah. Dia pun mencoba berjalan sambil meletakkan tangan kanan di depan tubuhnya untuk meraba-raba dalam kegelapan. Namun, hal itu tetap membuatnya susah berjalan. Jadi, Asa segera melangkah mundur untuk kembali ke tempat semula. Lantas Asa memilih jalan sempit yang ada di kanannya dan dia bisa berjalan dengan pasti karena matanya tak lagi buta. Beberapa teman hanya tertegun melihat jalan pilihan Asa dan tidak mau mengikutinya.

            Ketika terbangun dari tidur, Asa langsung teringat akan firman Yesus di Matius 7:13-14 yang berbunyi: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Firman tersebut membuat Asa berhenti marah kepada Tuhan. Katanya: "Iya..ya.. Yesus bilang gitu. Ini berarti mayoritas belum tentu benar dan minoritas juga belum tentu salah." Alhasil Asa mulai yakin bahwa Tuhan ingin menyelamatkannya agar Asa tidak sampai hidup di dalam kegelapan.

Lirik Lagu “Akhirnya” (Putri Ayu)
(http://youtu.be/_lzfkAzGNZo)

Kusadari akhirnya kerapuhan imanku telah membawa jiwa dan ragaku ke dalam dunia yang tak tentu arah. Kusadari akhirnya Kau tiada duanya... tempat memohon beraneka pinta, tempat berlindung dari segala mara bahaya.

reff:     
Oh Tuhan mohon ampun atas dosa dan dosa selama ini. Aku tak menjalankan perintah-Mu, tak pedulikan nama-Mu, tenggelam melupakan diri-Mu.
Oh Tuhan mohon ampun atas dosa dan dosa. 
Sempatkanlah aku bertobat hidup di jalan-Mu ‘tuk penuhi kewajibanku sebelum tutup usia kembali pada-Mu. Oh kembali padamu ohhh.. repeat reff

1 comment:

  1. HANYA DEKAT PADA-MU (album 'Kupercaya Mujizat')

    Di saat tak seorang pun dapat menolongku
    Dunia berkata: "habislah sudah masa depanku."
    Tapi kutahu ada pribadi yang setia,
    Dia tak pernah tinggalkanku,
    Dialah Tuhan Yesus.
    Hanya dekat pada-Mu Kau Allahku kumerasa tenang
    dan hanya di dalam-Mu oh Yesusku kudipulihkan.
    Kasih setia-Mu selalu baru setiap waktu
    Kumau mengiring-Mu seumur hidupku.

    ReplyDelete

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.