Sunday, November 19, 2023

Kekuatan Bersyukur

Mengucap Syukur
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Nov 2023

Tumben hari ini sopir gojeknya mengirim pesan, "terima kasih sebelumnya". Ternyata dia pernah diminta memperbaiki sound system di sebuah gereja yang ada di Kenjeran. Dia pun pernah dinasehati oleh seorang pendeta yang ada di sana.

Pendeta itu berpesan, "Berdoalah saat bangun tidur dan berdoalah sebelum tidur. Anggaplah pekerjaanmu sebagai ibadah, maka uang akan mengejarmu sehingga kamu tak perlu mengejar uang."

Dia pun menyatakan bahwa ucapan beliau terbukti benar dan dia heran dengan hal itu. Namun, dia masih belum Kristen sehingga kujawab, "Iya, jika kita mengutamakan Tuhan, Dia pasti memedulikan kita. Dia akan selalu memenuhi kebutuhan kita."

Hehehe ... aku pun sudah sering menyaksikan hal tersebut. Ketika kuceritakan kepada seorang wanita muslim, dia bertanya, "Jadi, kamu sangat percaya ya?" Iya... tentu saja. Makin sering mengalaminya, tentu bisa makin percaya.

Aku tak tahu kenapa saat itu aku harus bersaksi kepada wanita muda itu. Sebenarnya intuisiku sudah berusaha memberitahuku, tetapi aku tidak langsung memahaminya. Aku sempat berkata kepadanya, "Kamu harus selalu siap sedia dikeluarkan dari komunitas itu karena situasi di sana terlihat tak menentu." Dia menjawab, "Jangan begitu. Jangan sampai."

Kataku, "Beberapa bulan lalu ada cewek dikeluarkan dari komunitasnya, aku sempat meminta seorang bapak untuk bersiap-siap dikeluarkan pula dari sana. Bapak itu sudah menyatakan kesiapannya. Eh, beberapa minggu kemudian hal itu benar-benar terjadi."

Ketika aku bertanya kepada bapak itu, dia pun menunjukkan sebuah puisi yang berjudul ‘Aku Tidak Memilih menjadi Insan Biasa’. Nah, sekitar 3 hari setelah pembicaraan dengan wanita itu, dia juga mengalami hal yang dialami oleh bapak yang bukan insan biasa itu. Kataku kepadanya, "Baru saja kita membahasnya beberapa hari lalu. Kok sudah kejadian ya? Cepat sekali."

Mau tak mau, dia harus siap. Dia pun minta didoakan. Meskipun dia tidak minta, ya sudah kudoakan agar dia mendapatkan yang terbaik seperti bapak dan cewek sebelumnya.

Lantas aku bersaksi secara singkat kepada sopir gojek tadi tentang panggilanku masuk Kristen dan alasanku beribadah di gereja yang jauh dari rumah. Aku pun bercerita tentang tempat tinggalku yang pernah terbakar, tetapi saat itu aku masih bisa tersenyum. Dia pun tak bisa membayangkan hal semacam itu. Namun, kukatakan kepadanya bahwa aku bisa bersyukur karena aku berfokus kepada nyawa daripada harta.

TIADA yang MUSTAHIL bagi-Mu YESUSKU
Kaulah kekuatanku. Engkaulah harapanku. Tak kuandalkan kekuatanku saat hadapi badai hidupku. Kupercaya Engkau Tuhan berkuasa. Engkau sanggup memulihkan hidupku.
Dalam tangan-Mu kuserahkan seluruh hidupku. Tiada yang mustahil bagi-Mu Yesusku.

Dia pun bercerita bahwa dia memiliki banyak teman Cina sehingga dia juga bisa sedikit berbahasa Cina. Tentu maksud dia adalah warga keturunan Cina, bukan orang Cina asli. Namun, kukatakan bahwa aku tidak bisa bahasa Cina sekalipun aku juga bekerja dengan orang Cina. Dia tidak percaya karena dia yakin aku bisa dasar-dasarnya. Iya sih, kalau cuma tingkat paling dasar.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.